AAT✓ 1

202 7 0
                                    

"His gaze like someone I know".

•••••

"Raihana Septiana?kamu nggak ikut mama sama papa?". Tanya Ghisel sang mama ketika melihat anaknya itu yang hanya fokus memainkan ps-nya di ruang tamu.

"Nggak ma,kan mama tau aku nggak suka pergi ke acara gitu-gituan". Teriak Hana dari ruang tamu yang membuat marchel hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan sang anak perempuan kesayangannya itu.

"Yauda klo gitu mama sama papa pamit dulu yaa,kamu jangan lupa kunci pintu klo mau tidur,terus jangan bukain pintu buat orang lain". Jelas Ghisel yang tanpa dibalas sepatah katapun dari anaknya itu.

"Itu anak siapa sih mas?gitu amat sikapnya". Tanya Ghisel kepada Marchel sang suami. "Nggak tau tuh, anak tetangga kali,numpang main doang". Candaan marchel membuat Hana berhenti bermain dan melirik kearah ghisel dan marchel berdiri, lirikannnya tajam setajam silet,sehingga membuat mereka langsung pergi keluar dari rumah.

Hana tau itu hanya sebuah candaan, tapi dia tidak suka dengan candaan tersebut,dia akan marah ketika seseorang berkata seperti itu.

Jika hana sudah berhadapan dengan layar tv diruang tamu,dia akan susah lepas dari tempat itu. Hana tidak pusing dengan waktu saat ini,dia akan berhenti bermain ketika mendengar suara mobil masuk kedalam halaman rumah miliknya, karena dia tau jika marchel mendapatinya sedang begadang hanya karena bermain,maka dia akan mengancam hana untuk menjual ps miliknya itu,pernah terjadi sekali marchel menjual ps-nya dan itu akan menjadi kejadian mengerikan yang terakhir kalinya.

Waktu menunjukkan pukul 24.00 tapi hana masih tetap bermain,tanpa memperdulikan bahwa besok dia harus mengikuti upacara bendera.

Tak lama kemudian,suara gerbang utama terbuka,dengan cepat hana mematikan tv dan langsung membereskan mainan-mainan miliknya,dan bergegas menuju lantai dua untuk beristirahat.

Setibanya di kamar,hana langsung mematikan lampu utama kamar miliknya dan memilih untuk tidur,kenapa hana lebih memilih ruang tamu daripada kamarnya sendiri?karena dia adalah orang yang jika sudah berhadapan dengan bantal,maka dia akan langsung tertidur,itu sebabnya dia jarang berada dikamar.

•••

Alarm di kamar hana berbunyi tepat pukul 06.30,hana tidak pusing jika nanti ia akan terlambat,toh dia punya pintu doraemon untuk tetap masuk kedalam sekolah dengan aman walaupun terlambat.

Mendengar bunyi alarmnya hana langsung bergegas mandi,dan bersiap-siap untuk berangkat.

Setelah selesai,hana turun menuju meja makan,bukan untuk sarapan melainkan hanya untuk meminta marchel mengembalikan karu atm miliknya.

"Pa,atm milik hana dikembaliin dong,hana kan udah janji nggak bakal bolos lagi". Jari kelingking hana diangkat dan dia memberikan senyum yang lebar untuk menyakinkan marchel.

Marchel yang melihat kelakuan anak sematawayangnya itu tertawa kecil dan langsung memberikan kartu atm miliknya. "Makan dulu gih". Pinta marchel tapi hana tidak mendengarkannya.

"Aku pergi dulu yah ma,pa". Pamitnya sembari mencium pundak tangan milik ghisel dan marchel dan mengambil satu roti tawar yang kemudian di gantungkan di mulutnya.

Hana berlari menuju garasi mobil dan langsung menyalakan dan menjalankan mobil sport hitam miliknya

Selama perjalanan menuju sekolah, Hana terlihat sangat santai mengemudi,dia tidak peduli apakah itu sudah masuk atau belum.

Sekolah hana terlihat jelas didepan dengan tulisan di tembok "Victory High School", tapi karena itu sudah sangat terlambat,tidak mungkin dia memasukkan mobilnya ke halaman sekolah.

All About Time✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang