"For me, you are not a film.
You are real."•••••
Selama jam pelajaran pak Rizal berlangsung,yang terlihat bersemangat hanyalah hana dan beberapa murid lainnya,ketika yang lain memilih untuk tidur,hana kali ini memilih untuk mendengarkan,dia memang menyukai pelajaran yang menceritakan tentang masa lalu, entah kenapa,yaa mungkin karena dia hanya penasaran saja. Hana yang terlihat sangat fokus menatap penjelasan pak rizal itu,menoleh kearah valdy ketika sadar valdy terus menatapnya saat baru saja pindah di sampingnya,dengan hanya mengangkat sebelah alis milik hana membuat valdy tersenyum melihatnya,hana pun semakin heran dengan perbuatan sahabatnya itu. "Kesurupan Dy?tumben". Hana kembali menatap kearah pak rizal, tapi pertanyaan yang ia lontarkan membuat valdy sadar bahwa ternyata sedari tadi ia sedang melamunkan hana. Valdy pun tiba-tiba berdiri dan keluar dari dalam kelas,hana yang semakin heran itu juga terpaksa ikut berdiri dan menyusul valdy yang mungkin saja akan pergi ke atap,putra yang melihat kejadian itu awalnya tidak akan memperdulikannya,tapi hatinya mengatakan ada yang tidak beres saat ini,putra yang sebenarnya masih mengantuk itu pergi meninggalkan kelas menyusul kedua sahabatnya itu. "Eh kalian mau kemana?". Pak rizal kaget karena tiba-tiba tiga murid yang biasanya tidak akan keluar dari dalam kelasnya itu memilih untuk keluar satu persatu. Putra yang masih berada di ambang pintu itu membalikkan badannya. "Nyusul mereka,nggak lama". Putra kembali berjalan menuju atap setelah mengatakan itu kepada pak rizal yang pasti yakin bahwa ketiga murid itu akan kembali ke kelas setelah menyelesaikan masalah mereka.
Putra sampai diatap, dia melihat hana berdiri di belakang valdy. "Lo ada apa sih Dy?lo nggak pernah kayak gini sebelumnya,lo ada masalah sama gw?". Kali ini hana terlihat sangat marah,tidak biasanya dia membentak valdy yang jarang bicara itu. "Sori rey, gw salah". Valdy hanya meminta maaf kepada hana tanpa hana tau apa penyebab valdy meminta maaf kepadanya. Putra yang semakin geram melihat kelakuan valdy, memilih untuk mendekat kearahnya.
Plakk...
Satu pukulan mendarat di pipi kiri valdy, membuat hana yang melihat kejadian itu terdiam. Valdy tidak melawan pukulan dari putra karena dia sadar bahwa dia pantas mendapatkannya. "Lo sadar nggak Dy, apa yang barusan lo bilang?". Perkataan yang di lontarkan putra membuat hana semakin bingung sedangkan valdy tidak menjawab pertanyaan itu. "Ini sebenarnya ada apa?kenapa gw merasa terpojokkan saat ini?". Seketika hana membuka suara dengan mata yang berkaca-kaca,baru kali ini dia meneteskan air matanya melihat kedua sahabatnya itu berkelahi. "Gw suka sama lo rey". Valdy berteriak ketika dia berhasil melepaskan genggaman tangan putra dikerah seragam miliknya.
Plakk...
Plakk...
Lagi-lagi putra memukulinya,bukan dengan satu pukulan,melainkan putra tidak menghentikan pukulan itu. Hana yang saat ini menatap tajam kearah putra yang sedang memukul valdy itu,berlari mendekat karena melihat valdy yang sudah tergeletak di dibawah. "Lo apa-apaan sih put?lo nggak make otak apa muluknya?emang apa yang salah dari perkataannya tadi?gw tau lo pasti marah, tapi gak gini juga caranya put". Hana berteriak kearah putra yang sedang berdiri dengan tangan yang penuh darah itu. Saat ini,air mata hana terus menetes membuat valdy tersenyum kecil. "Gw gpp kok rey,makasih ya udah peduli ama gw dan maaf klo gw udah ngecewain lo". Valdy terlihat sangat lemas saat ini tapi dia tetap saja memberikan senyumannya kepada hana,yang membuat perempuan itu menatap tajam manik mata putra. Putra yang saat ini sudah sedikit sadar. Dia mendekat kearah valdy,dan memilih untuk langsung menggendongnya dan membawanya ke UKS yang terletak di lantai satu itu. "Maaf". Putra meminta maaf kepada valdy yang saat ini berada dipunggung putra,valdy tersenyum bahagia mendengar permintaan maaf sahabatnya itu, sedangkan hana masih terus meneteskan air matanya.
Untung saja koridor saat ini sangat sepi,karena jam pelajaran masih berlangsung,jadi tidak ada yang melihat hana sedang menangis.
Setibanya di uks,bu Maya kaget melihat keadaan valdy saat ini. "Ini putra kenapa?kok udah banyak darah di wajahnya?". Bu maya mendekat dengan tangan yang membawa sebuah kotak p3k. Dan kini hana mulai mereda dari tangisannya tadi.
"Keluar". Hana berbisik kepada valdy dan langsung menarik tangannya menuju luar ruangan uks. "Maaf". Satu kata itu yang lebih dulu keluar ketika mereka berada di depan pintu, putra yang saat ini tidak tau harus melakukan apa untuk mendapat maaf dari hana,terlihat sangat takut. "Gw bakal dipindahin bokap ke china,dan klo lo gini terus,mau nggak mau gw bakal nurut ke bokap". Mata hana kembali meneteskan air mata,yang membuat putra kaget dan langsung mendekapnya kedalam pelukannya. "Maaf". Tidak ada lagi yang bisa putra katakan selain kata maaf,dan saat ini hana tengah menangis di dalam pelukan putra.Setelah meredakan tangisannya,hana dan putra kembali masuk kedalam ruangan untuk melihat keadaan sahabatnya itu,valdy yang mereka kira sedang beristirahat ternyata masih menunggu kehadiran hana dan putra. "Udah gpp Dy?". Hana mengambil kursi dan duduk di dekat valdy sedangkan valdy hanya memberikan senyum lebar kepada sahabatnya itu. "Senyum mulu, kesambet entar". Putra melontarkan candaan kepada valdy, lagi-lagi valdy hanya tersenyum kepadanya, membuat putra risih dengan kondisi saat ini,seharusnya valdy marah,tapi dia tidak terlalu egois untuk keadaan sekarang. "Mau kemana Put?". Putra yang berjalan menuju pintu, menghentikan langkahnya ketika hana melontarkan pertanyaan. "Kelas,di tungguin pak rizal". Putra menjawab tanpa membalikkan badannya. "Tungguin gw". Putra yang sudah berada di ambang pintu itu kembali berhenti. "Gw ke kelas yaa,entar istirahat bakal balik lagi kok". Hana berpamitan kepada valdy,dan mengacak-acak rambut milik sahabatnya itu.
•••
"Valdy kemana?". Pak rizal yang masih didalam kelas itu menatap hana dan putra yang berjalan hanya berdua. "Uks". Putra yang menjawab itu mengambil tas miliknya didekat aldo,dan duduk di tempat duduk milik valdy. Hana menatap heran putra saat ini. "Sebentar". Putra yang merasa ditatap oleh hana,menggerutu kecil dan membaringkan kepalanya diatas meja.
•••
Bel istirahat berbunyi beriringi dengan langkah kaki pak rizal keluar kelas. "Lo duluan gih ke uks,gw mau beli roti buat valdy. Lo mau ap?entar gw bawaain". Hana berdiri dari tempat duduknya dan melemparkan tawaran kepada putra yang juga sudah berdiri saat ini. "Teh dingin". Mereka berjalan menuju kantin dan uks yang berada di lantai satu itu. Putra yang sekarang berbelok menuju uks,sedangkan hana menuju kantin.
•••
"Hana?". Valdy yang mendengar pintu uks terbuka,sontak terkejut,mengira seseorang yang datang adalah hana. "Gw". Jawab datar putra yang mendekat kearah valdy. "Sory put, sebagai gantinya itu bakal jadi prank di ultahnya hana entar". Awalnya putra juga setuju,tapi dia juga tidak enak hati dengan keadaan sekarang. "Lo gpp?". Putra yang sekarang sedang asik memainkan hp-nya, terdiam mendengar ucapan dari valdy. "Daripada canggung". Valdy memejamkan matanya dan menghembuskan nafas panjang.
•••
"Kak?dia..." Aldo yang belum selesai berbicara itu,dihentikan oleh aldy yang bergumam kecil. "Bukan!". Aldo yang mendengar itu terus melirik kearah hana yang sekarang tengah berada dikerumunan murid yang sedang mengantri membeli minum. "Kok gw ngerasa klo itu dia yah". Aldo berjalan mengikuti aldy yang sekarang berjalan lebih dulu darinya.
"Kenapa nggak beli makan rey?". Bu poni yang tengah memberikan minuman kepada hana,bingung karena saat ini dia hanya membeli minuman botol dan roti saja. "Valdy di uks". Hana mengambil minuman yang diberikan bu poni dan langsung membalikkan badannya meninggalkan kantin. "Hai". Aldo berteriak kearah hana yang sekarang berada tepat didepan tempat mereka duduk,lagi-lagi suasana yang tadinya sangat ribut,menjadi hening karena teriakan aldo kepada hana. Hana yang merasa risih dengan teriakan aldo, menatap matanya sinis, membuat aldo yang melihatnya heran, sementara aldy hanya bisa menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
Tbc...
*RCB*
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Time✓
Teen FictionSemuanya tentang waktu,jika saja kamu tau lebih awal,semua tidak akan seperti ini.