"nothing is more important than repeating the lesson"
•••••
Hana dan Valdy tidak terlihat sedang bermain,mereka hanya duduk di kursi penonton bersama dengan putra yang memandangi permainan basket yang dimainkan oleh adik kelasnya itu.
"Ntar mau langsung pulang apa gimana?". Putra memulai pembicaraan di keheningan itu. "Ke rumah gw,mau nggak?mumpung orang tua gw nggak lagi dirumah". Tawarnya membuat Hana terlihat bahagia.
"Yuk,lagi nggak pengen cepet-cepet balik juga nih". Hana menyetujui saran dari sahabatnya itu,valdy yang mau tidak mau harus tetap ikut dengan putra dan hana.
•••
Bel pertanda istirahat pertama berbunyi. Sebelum bel berbunyi hana dan sahabat-sahabatnya itu sudah lebih dulu berada di kantin sekolah, dan mereka lebih memilih untuk duduk di pojok kantin seperti kebiasaan mereka,bahkan tanpa memesan, makanan yang biasa mereka makan tiba diatas meja mereka. Itulah istimewanya mereka, yang diperlakukan seperti pemilik sekolah.
Kantin yang awalnya sepi,seketika ramai dipenuhi siswa-siswi yang kelaparan,hana yang awalnya tidak ingin menoleh kearah kerumunan itu tiba-tiba saja melirik kearah seseorang yang sedang memandanginya dari kejauhan,dan tidak sengaja dia bertatap mata langsung dengan Aldy,murid baru yang baru saja pinah pagi tadi di kelasnya.
Ditengah keramaian kantin,terdengar pengumuman dari pengeras suara yang terletak di diding pojok kantin. Putra yang memilih untuk mendengar pengumuman itu,tiba-tiba kesal karena keadaan sekarang terlalu ribut untuk mendengar pemberitahuan yang akan di sampaikan.
Apa yang seharusnya tidak terjadi, terjadi juga saat ini. Putra berdiri dari tempat duduknya sedangkan hana dan valdy yang melihat ekspresi wajah milik putra itu,ikut berdiri spontan.
"Lo pada bisa diem nggak sih?!". Bentak putra,yang sekrang menjadi pusat perhatian seluruh isi kantin.
"Yeee,klo mau cari tempat yang tenang jangan disini kali". Seorang siswa laki-laki culun berkacamata kelas XI yang tak sengaja melontarkan ocehan kepada putra tiba-tiba menjadi pusat perhatian mereka saat ini. "Mampus gw".
Untuk pertama kalinya hana tersenyum licik ketika dia berada disekolah ini selama kurang lebih 3 tahun menjelang kelulusannya yang sudah didepan mata.
Hana berjalan menuju seorang adik kelas yang saat ini menjadi pusat perhatian mereka,diikuti oleh putra dan valdy dibelakangnya.
"Waah,hebat juga yah anak kelas XI yang satu ini". Untuk pertama kalinya hana berbicara didepan umum lebih dari satu kata. "Mau ikut kita apa disini aja dek?". Hana memberikan senyuman lebar miliknya,yang menandakan akan bahaya jika ini terus dilanjutkan. "Apa mau gw suruh temen lo aja?". Hana semakin menggila saat ini,siswa-siswi yang bertujuan untuk makan memilih untuk menyaksikan kejadian langkah.
Hana dan kedua sahabatnya mungkin memang suka membolos dan terkenal dingin dimata semua siswa,tapi mereka tidak pernah mencari masalah dengan orang-orang yang berada didalam sekolah,kecuali setiap perwalian mereka.
Hana menepuk pelan pundak kelas XI itu,dia memilih diam daripada harus mengeluarkan kata-kata yang takutnya akan berdampak bahaya baginya.
Karena keadaan semakin rumit,hana memilih untuk melepaskan adik kelasnya itu dan memberikannya pesan singkat ketika ia akan pergi. "Sebagai gantinya,selama seminggu lo harus bersihin toilet yang ada di lantai tiga,dan gw bakal ngecek lo disana". Bisik hana tepat ditelinganya tapi masih bisa didengar oleh penghuni kantin itu,kelas XII yang mendengar itu memilih untuk berteriak gembira dengan keputusan yang hana lontarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Time✓
Teen FictionSemuanya tentang waktu,jika saja kamu tau lebih awal,semua tidak akan seperti ini.