Jisung menatap kecewa layar ponselnya yang sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda pesan dari Changbin. Ia kemudian mengantongi ponselnya dan kembali berjalan menyusuri rak makanan ringan untuk stoknya di rumah.
Samar-samar telinganya mendengar suara yang tidak asing baginya. Siapa lagi? Changbin tentu saja.
"Dibilang ini aja." Ucap laki-laki yang sangat ia yakini adalah Changbin yang tengah memilih baju.
"Ish warnanya tuh jelek. Kayak kakak."
Jisung yang penasaran kemudian mendekati mereka. "Kak Changbin?" Ucapnya memastikan.
Sedangkan Changbin yang dipanggil merasa terkejut kemudian melepaskan rangkulannya dari laki-laki yang bersamanya.
"Jisung kakak bisa jelasin." Ucapnya panik.
Sedangkan Jisung hanya tertawa hambar. Sungguh ia lebih baik tidak tahu apa-apa daripada harus merasakan sakit lagi. "Nggak perlu. Silahkan lanjutin. Jisung cuma mau mastiin aja." Jisung kemudian berbalik meninggalkan keduanya dengan perasaan campur aduk.
Sedangkan Changbin terlihat bingung.
"Kejar bego." Perintah laki-laki itu.
"Tapi lo gimana Seungmin? Emang lo hafal jalan pulang?" Tanya Changbin.
"Udah gue gampang kak. Kan ada Grob. Gih kejar." Perintah Seungmin.
Changbin kemudian mengangguk dan mengejar Jisungnya.
"Jisung kalau urusan kabur kenapa cepet banget sih." Keluhnya.
***
Jisung membukakan pintu untuk Changbin yang terlihat menggigil karena terlalu lama berada di luar.
"Kenapa sih hobi banget keluar nggak pake mantel?" Gerutu Jisung.
"Udah tau lagi musim dingin songong banget keluar cuma pake kaos doang."
"Nih dipakai mantel Jisung sama selimutnya."
"Coklat panasnya juga diminum biar nggak beku badan kakak."
"Udah ya? Jisung mau tidur. Capek."
Changbin yang tadinya hanya menatap Jisung tanpa berbicara kini membuka suaranya. "Heh jelek, sini dengerin kakak dulu."
"Ngapain? Mau jelasin yang tadi?"
"Iya. Sini duduk."
"Apa? Mau bilang kalau selama Jisung tolak kakak dia gitu yang ada buat kakak?"
"...kok tau?"
"Oh jadi bener? Terus kakak sayang gitu sama dia?"
"Iya..."
"Ya udah sih kak. Jisung emang ngerasa nggak pantes jadi pacar kakak. Kakak tu terlalu sempurna buat Jisung yang kayak gini."
"Kamu tuh ngomong apa sih Ji?"
"Loh tadi katanya kakak sayang sama dia."
"Iya emang kakak sayang sama dia. Bener emang dia yang ada buat kakak waktu kakak masih merjuangin kamu. Kakak juga sayang sama dia."
"Tuh kan-"
"Dengerin dulu!"
"Ish, galak" gerutu Jisung.
"Kakak sayang sama dia soalnya dia itu sahabat kakak. Udah kakak anggep adik sendiri. Ya mirip-mirip lah kayak kamu sama Hyunjin."
"....."
"Dia selama ini kuliah sama kerja di Korea. Dan baru pulang beberapa minggu lalu. Kakak tuh tadi lagi nemenin dia cariin kado buat pacarnya. Sebenernya dia nolak, tapi kakak khawatir soalnya jalan pulang kerumahnya aja dia lupa."
KAMU SEDANG MEMBACA
lα ғιɴ || Binsung ✓
Фанфик"Kak maafin Jisung...." "Iya nggak apa-apa. Toh kamu juga masih cinta kan sama Minho?" Tanya Changbin seraya tersenyum. "Kakak nggak bisa apa-apa Ji. Kakak juga sadar mau sekeras apapun kakak berusaha, kakak nggak akan pernah bisa gantiin posisi Min...