"Kok udah pelukannya?" Tanya Changbin.
"Lo ngapain tengah malem di sini?" Tanya Minho dengan tatapan tak suka.
Changbin hanya tersenyum sinis kemudian berjalan melewati mereka dan masuk ke dalam rumah Jisung.
"Lo apa-apaan sih masuk ke rumah orang gitu aja." Tegur Minho seraya menarik lengan Changbin.
Changbin berdecak. Kemudian menepis tangan Minho dengan kasar. Ia tidak menghiraukan perkataan Minho dan masuk begitu saja.
"Kak Minho udah!" Jisung menahan Minho yang hendak menyusul Changbin.
"Dia ngapain malem-malem ke rumah kamu?" Tanya Minho tak suka.
"Dia pacarku." Jawab Jisung dengan mantap. "Nggak masalah kan tengah malem dateng?" Tanya Jisung.
"Kamu sama Changbin..?"
"Iya."
"Kenapa harus Changbin?"
"Bukan urusan kakak." Ucap Jisung tegas. "Udahkan? Sekarang kakak bisa pulang. Aku mau pacaran sama kak Changbin." Usir Jisung secara halus. "Oh iya, maaf buat hadiahnya aku nggak bisa terima. Kasih ke Felix aja." Ucap Jisung seraya menyerahkan paper bag dan juga kue yang di berikan Minho kepadanya.
Jisung kemudian mendorong Minho yang tak bergerak sama sekali menuju mobilnya. Dan membukakan pintu untuk Minho. "Udah. hati-hati ya? Makasih udah buang-buang waktu."
Jisung kemudian berlari masuk kedalam rumahnya meninggalkan Minho yang saat ini merasa kacau dan bahkan menangis tanpa Jisung ketahui.
"Kak Changbin?" Panggil Jisung hati-hati saat melihat Changbin sedang menonton acara televisi di tengah malam seperti ini.
"Hm?"
"Maafin Jisung." Ucap Jisung seraya memeluk tubuh Changbin.
Changbin mendengus. "Ish apasih peluk-peluk? sana jauh-jauh."
"Ih kak Changbin!"
"Kamu bau Minho kakak nggak suka."
"Ya udah Jisung ganti baju sekalian mandi!" Jisung kemudian pergi meninggalkan Changbin untuk mengganti bajunya.
Changbin hanya menatap Jisung dengan wajah datar namun menahan senyum. Ia kesal dengan Jisung namun ia terlihat menggemaskan saat ini. Melihat Jisung dengan Minho kembali menyadarkannya bahwa Jisung masih mencintai Minho.
Sejak awal Changbin sudah menyadarinya. Sekeras apapun ia berusaha ia tidak akan pernah bisa menggantikan posisi Minho di hati Jisung. Ia hanya tersenyum miris.
Tak berselang lama, Jisung kembali dengan wajah yang terlihat segar. "Kakak Jisung udah mandi. Udah nggak bau Kak Minho!"
Changbin hanya berdehem menanggapi ucapan Jisung.
"Ih kak... Maafin Jisung. Itu terakhir kok!"
"Oh jadi kemarin-kemarin kamu diem-diem ketemu Minho terus peluk-peluk?"
"NGGAK! Ish kak Changbin..."
Changbin hanya diam tidak menoleh sedikitpun ke Jisung.
"Kak maafin aku. Aku tau aku salah."
"Iya nggak apa-apa. Toh kamu juga masih cinta kan sama Minho?" Tanya Changbin seraya tersenyum. "Kakak nggak bisa apa-apa Ji. Kakak juga sadar mau sekeras apapun kakak berusaha, kakak nggak akan pernah bisa gantiin posisi Minho di hati kamu kan?"
Jisung menggeleng dengan cepat. "Nggak! Aku cuma cinta sama kakak. Kak Minho itu cuma masa lalu."
"Terus tadi kenapa kamu mau dipeluk Minho?"
KAMU SEDANG MEMBACA
lα ғιɴ || Binsung ✓
Fanfic"Kak maafin Jisung...." "Iya nggak apa-apa. Toh kamu juga masih cinta kan sama Minho?" Tanya Changbin seraya tersenyum. "Kakak nggak bisa apa-apa Ji. Kakak juga sadar mau sekeras apapun kakak berusaha, kakak nggak akan pernah bisa gantiin posisi Min...