Chapter 31

8 2 0
                                    

     Matahari kini sudah tenggelam ke arah ufuk barat digantikan dengan sang rembulan ditemani oleh ribuan bintang yang berhamburan di angkasa menyinari malam di bumi yang sangat indah ini.

Tok..tokk..tokk

Suara ketukan pintu terdengar dari arah luar kamar pemuda tampan itu.Dengan langkah gontai,ia membuka pintu dengan rasa malas lalu kembali ke tempat tidurnya.

"Sayangg jalan jalan yuu aku bosen nih dirumah."rengek seorang gadis bergelayut manja dilengan sang pemuda.Tanpa niat dalam hati,pemuda itu menepis tangan gadis dari lengannya dengan kasar dan mengacuhkan setiap lontaran ajakan dari sang gadis.

"Kok di lepasin sih kan aku mau pengangan tangan sama kamuu."rengek nya lagi memanyunkan bibirnya

"Kalo lo gabisa diem mending lo pulang ganggu orang aja."ketus pemuda itu beranjak pergi dari kamarnya meninggalkan sang gadis sendirian.

"RIYANNN."Teriak nya sambil berlari menyusul sang pemuda

"Ihh kok ditinggalin sih.Gimana kalo disana ada hantu terus aku di jailin kan serem."Naisha bergedik ngeri jika membayangkan ia bertemu dengan sosok tak kasat mata

Riyan tetap mengacuhkan Naisha yang sedang terus membujuk nya agar mengajak jalan jalan.Dengan penuh kesabaran,Riyan mengiyakan ajakan Naisha karena lagi lagi gadis itu mengancamnya:jika tidak mengajak nya jalan jalan maka ia akan melakukan apapun untuk mencelakai seseorang yang pemuda itu cintai siapa lagi jika bukan 'dia' gadis cantik yang memiliki sifat yang super duper dingin.Eaaa'v.

Ingat ya terpaksa!

Sekali lagi!!

TERPAKSA!!!

***
Seorang gadis cantik tengah berada di dalam mobil bersama seorang pemuda tampan."Mau jalan jalan kemana?hm!."tanya pemuda melirik kearah sang gadis yang sedang sibuk bermain ponselnya.

Gadis itu menoleh sebentar dan berkata,"Terserah kaka aja deh"balas nya kembali bermain ponsel.

Kendaraan melaju menembus jalan raya yang terlihat sangat sepi hanya ada beberapa mobil yang lalulalang disana.

Mobil berhenti disebuah taman kota di daerah Bandung,"Dah sampe yuk turun."ajak Leo menggandeng lengan gadis itu

"Ihh lepasin kak malu tau."Pipi nya sudah terlihat memerah dengan sigap,ia menggigit bawah bibirnya berusaha menghilangkan rona merah di kedua pipinya.

Leo terkekeh kecil.Tangannya mengambil helaian rambut di bagian telinga Bila lalu merapikannya kearea belakang rambut."Kenapa hm?!."tanya Leo

"Lepasin ih."rengek Bila mengerucut kan bibirnya gemas

"Kalo ilang gimana?."tanya nya lagi

Bila mengembungkan pipinya kesal"Aku udah gede kali kak gausah dipegangin juga."oceh Bila

"Gamau wlee!"Leo menjulurkan lidah kepada gadis dihadapannya lalu menarik lengan Bila masuk ke dalam taman.

"AAAAA PAMERANN."Pekik Bila meloncat loncat layaknya seorang anak kecil yang diberikan boneka oleh sang ayah.

Leo cengo melihat gadis nya yang sedang meloncat loncat tak jelas disebelah dirinya tak terasa,ia menarik setiap sudut bibirnya membentuk lengkungan tipis.

"Kok gabilang sih ada pameran disini?!."sewot Bila dengan nada sebal nya

"Lagian kamu daritadi main ponsel mulu gimana mau ngasih tau coba."geram Leo menjitak pelan kepala gadisnya

"Anjir gausah maen nepak nepak kepala orang sgala sih gimana kalo aku geger otak hah."tandas Bila berkacak pinggang menatap Leo dengan tatapan tajam.

Nabila's life picture (Slow Update✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang