Chapter 15

1.8K 158 6
                                    

Chapter 15
Kunjungan

" Lu!" Tangan Mia bergerak cepat. Saat secara tak sengaja mereka bertemu di koridor kastil. Setelah beberapa waktu saat kelas Satwa Gaib berakhir.

" Kamu kenapa?" tanya Mia langsung. Gadis itu merasa jengah melihat sikap Lu yang terus-terusan menghindar darinya.

" G- Gak apa-apa." sahut Lu. Ia berusaha untuk tidak menatap langsung manik mata Mia.

" Ada hal yang kamu sembunyikan dari aku?" tebak Mia dengan lirih

" Kamu akhir-akhir ini gak mau ketemu aku. Tidak! kamu seolah-olah tidak ingin melihatku. Aku ada salah apa sama kamu Lu? Kalau pun ada. Aku ingin minta maaf. Kamu gak harus seperti ini, Lu."

Bukan maksud Lu seperti itu. Raut wajah Mia yang nampak sedih membuat Lu menjadi tak enak hati padanya.

" G- Gue..."

" Apa?" desak Mia

Lu mengigit bibir bawahnya frustasi. Ia tidak ingin Mia terlibat dengan masalah Naell. Cukup hanya dirinya saja yang mendapat masalah.

Mata Mia memicing. Walaupun perbedaan level Alka dan dirinya berada cukup jauh. Mind'er yang dimiliki gadis itu. Tetap tak dapat ia gunakan untuk menembus pikiran Lu. Alis Mia pun bertaut bingung.

" Apa karena ini?" tebak Mia " Gara-gara aku gak bisa membaca pikiran mu lagi?"

Mata Lu terbelak tak percaya. Ia berkedip satu kali. Lalu berkedip beberapa kali kemudian.

" Ap- Apa kamu bilang? Gak bisa baca pikiran gue?"

Agak terkejut dengan reaksi Lu. Membuat Mia lantas mengganguk pelan.

" Kamu udah menguasai energi mana?" tanyanya " Dan kamu jadi tak hati enak karena ini." lanjut Mia dengan lirih.

Mia mencoba memaksa masuk dalam pikiran Lu. Grimoire pada anak Biranda biasanya akan menghilang dalam sekejap jika tidak di perlukan. Tetapi jika si pengguna memerlukannya. Mereka akan muncul dan melayang di depan pemiliknya.

Apa yang di lakukan Mia. Tidak lantas harus membuat Grimoire-nya keluar dari tempatnya. Sebab kemampuan dasar seperti itu hanya memerlukan sedikit mana.

" Jadi... sejak kapan kamu bisa seperti ini Lu?" Mia masih penasaran dengan apa yang terjadi pada pikiran Lu.

Pada dasarnya kemampuan seorang Mind'er sudah alamiah terjadi. Tanpa di minta dan digunakan. Kemampuan itu sudah bekerja tanpa diminta.

Lu menarik napas panjang. Lalu meraih lengan Mia.

" Kita bicara dikamar."

.
.
.

Bagi Lu, menyelesaikan masalah adalah dengan menghadapinya. Gadis itu bercerita tentang pertemuannya dengan Naell, wujud asli dari Kuro.

Segala-galanya Lu ceritakan pada Mia. Tentang bagaimana ia terlibat bersama Dexa dan Arsenal. Pada awalnya Mia sangat syok mengetahui jati diri Naell.

Lu yang menduga Mia akan memarahinya. Ternyata malah nampak berbinar-binar. Setelah tahu bahwa Naell adalah Servamp. Dan Lu juga menjelaskan tentang Naell yang menyamar sebagai anak Clasimira.

Penyihir Diwangka (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang