Chapter 14

1.5K 169 4
                                    

Chapter 14
Kecurigaan Alka

" Servamp?" tebak Alka dengan senyum yang aneh.

Pupil mata Lu membulat, begitu pula dengan Naell.

" Gak mungkin. Bocah kutub ini gak mungkin bisa baca pikiran mereka. Kepala Arsenal, Dexa dan Lucy udah gue kunci dari kemampuan seorang Mind'r. Tapi... Hebat juga kalau dia bisa menghancurkan pertahanan gue."

Alka agak risih melihat senyum Naell yang terkesan aneh.

" Lo siapa?" tanya Alka berulang

" Gue Naell. Lo budek ya?!"

Entah sudah berapa kali Naell menjelaskan tentang dirinya pada Alka. Dalam hati Naell sudah bertekad. Dia akan memaki Alka jika dia mengulang pertanyaan yang sama sekali lagi. Tidak, mungkin melenyapkannya jauh lebih baik. Naell terkekeh.

" Anak-anak." suara pria tua memalingkan kepala mereka bertiga. Profesor Albus tengah berdiri menghampiri mereka dengan pandangan lembut. Ia tersenyum.

" Profesor." kepala Alka menunduk begitu pula Lu. Naell agak ke tertengun melihat orang nomor satu di Diwangka tersebut. Dan sedetik kemudian ia pun turut menundukkan kepala.

" Sore yang indah, Bukan?" tanyanya ramah.

Lu mengangkat kepalanya. Ikut memandang ke arah langit. Warna kejingaan tampak menikmati cakrawala. Cahayanya perlahan-lahan terlihat memudar di atas langit yang biru.

Bagi Lu, langit sore hari ini terlihat sama dengan langit sore yang kemarin dan kemarinnya lagi.

" Saya pikir seperti itu." sahut Lu kalem. Alka nampak mengganguk kecil.

" Adakah hal yang bisa saya bantu?" tanya Alka sopan.

" Tidak." Profesor Albus tersenyum ramah " Aku hanya kebetulan berjalan-jalan dan melihat kalian." netra matanya menatap Naell.

" Selamat sore." pamitnya pergi.

Naell merasakan sebuah mana misterius yang terpancar dari dalam diri Profesor Albus. Misterius bukan dalam arti berbahaya. Naell menatapnya sekian detik.

Naell sudah mendengar banyak tentang Profesor Albus. Pria tua itu memiliki jabatan penting dalam berbagai organisasi kepenyihiran.

Profesor Albus merupakan bagian dari Perserikatan Kepala Penyihir Hebat, ketua dari Order of Merlin dan Kepala dari Konfederasi Sihir Internasional dunia.

" Kekuatan mana yang cukup hebat." celutuk Alka yang mana membuyarkan lamunan Naell menjadi luruh.

" Gue sibuk." Naell berjalan pergi meninggalkan Alka.

" Servamp." Alka menahan lengan Naell. " Entah mengapa gue rasa. Kekuatan lo hampir setingkat mereka."

Naell tidak terlihat terkejut. Sorot matanya masih lurus menatap Alka.

" Gue gak ada waktu untuk bicara sama lo. Mau gue punya mana yang besar atau tidak. Itu bukan urusan lo!!!"

Naell melenggang pergi meninggalkan Alka. Sedangkan Lu ia masih termanggu menatap Alka.

" Uhm... Gue--- mau nyusul Naell." ungkap Lu.  Masih menunggu tanggapan Alka.

" Soal kucing itu." Alka berujar " Dia ada kontakkan sama lo?"

Demi apapun didunia ini. Lu tidak ingin memikirkan soal Naell didepan Alka. Gadis itu mengigit bibir bawahnya.

Alka dan rekan-rekan mereka telah menyusuri seluruh seluk beluk Diwangka. Memastikan bahwa setiap sudut telah di periksa dengan teliti.

Penyihir Diwangka (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang