BAB1

36 4 0
                                    

Pagi secerah ini masih sama seperti biasanya, yang tetap setia mendengarkan teriakan sang Mama dari dapur.

"Din, Dit, ayo turun kita sarapan!", teriakan khas dari mama yang terdengar nyaring dari kamar Dina dan Dita

Dina melirik Dita yang tengah bersiap siap untuk pergi kesekolah bersama.

"Yuk turun! Nanti kalo kita gak turun, bisa bisa teriak lagi pakek toa di masjid.", ujarnya kepada Dita.

Tak lama kemudian, kita sarapan bersama sebelum pergi ke tempat masing masing. Disela sela acara makan yang bisa dibilang tenang karena hanya ditemani suara garpu dan sendok, tiba tiba Mama berkata kepada Dina.

"Din, kamu rencana mau kuliah dimana?",tanya sang Mama

"Kayaknya di Universitas sini aja deh Ma. Kenapa emang?", jawab Dina, karena Dina begitu malas jika diajak membahas kuliahnya nanti.

"Dimana? Saran Mama mending di Universitas Gajah Mada aja.", saran Mama Nisa.

Dina kaget dengan apa yang dikatakan sang Mama. Apa yang dipikirkan Mamanya hingga ingin anaknya memuntut ilmu disana. Benar benar gila.

"Apaaaaa Maaa!!! Ohh gak gak gak, Dina gak mau, bigno Ma!", jawabnya karena sudah muak karena omongan Mamanya yang ngawur.

"Terus dimana Din? Di Universitas Indonesia?", tanya Mama lagi.

"Iya Ma, temenku pada kesana semua. Kalo aku kuliah di UGM aku pisah dong sama mereka.", jawab Dina karena benar benar muak.

"Temen nanti bisa kamu cari disana Din, apa masalahnya coba?", tanya sang Mama yang benar benar membuat muak dipagi secerah ini.

"Pokoknya Dina gak mau Ma, temen temen Dina tuh gak bakal ada yang nyamain. Mereka beda dari temen temen baru aku nantinya. Cari temen tuh gak segampang cari pacar Ma. Cari temen yang bener bener baik belum tentu aku dapetin disana nanti Ma.", jawab Dina yang sudah sedikit emosi.

Dengan perasaan badmood Dina pergi bersama Dita yang sudah selesai sarapan.

"Ma, Pa, Dina sama Dita berangkat dulu.", Ucap Dina.

Dina keluar disusul Dita dengam berlari kecil karena Dina berjalan begitu cepat.

Dengan perasaan campur aduk dan pelan tapi pasti, Dina melajukan mobilnya bersama Dita disampingnya menuju sekolah.

Sesampainya disekolah, Dina mulai memarkirkan mobilnya dan keluar dari mobil disusul Dita dan setelah itu pergi kekelas masing masing.

"Kak, Dita kekelas dulu ya? Jangan terlalu dipikirin kata Mama tadi. Semua keputusan ada di Kakak.", katanya sebelum pergi kekelas.

"Iya Dit. Dah, sana masuk. Belajar yang bener.", jawab Dina yang hanya dibalas dengan anggukan saja.

Kemudian Dina berjalan menuju kelas. Baru saja tiba di kelas dia sudah disambut dengan suara nyaring khas kedua sahabatnya Elsa dan Nia.

"Dinaaaaa!!!!",ucap Elsa.

"Apaan?",jawab Dina.

"Kusut banget muka loe, kurang darah ya?",pertanyaan yang sama sekali tidak penting yang diucapkan oleh Nia.

"Ah, udah deh, kalian berdua diem dulu. Gue pusing nih gara gara nyokap gue tadi pagi ngomong ke gue kalo gue disaranin kuliah di UGM. Gila kan?", dumel Dina yang masih sebal mengingat kejadian sarapannya yang berantakan tadi.

"Whattt!! Yakin loe mau kuliah disana? Gak kasian sama kita? Masa iya kita sahabat baik loe, loe tinggal gitu aja?", ucapan Nia yang membuat Dina semakin malas.

"Gila apa gue mau kuliah disana. Udah deh ya, gak usah bahas masalah yang gak penting kaya gitu. Pala gue tuh ya dah pusing banget mikir tugas semalam, malah tadi pagi dapet masalah kaya gitu, bisa bisa pingsan gue.",ucap Dina dengan kondisi malasnya.

"Dah gue mau cabut.", ucap Dina yang tengah berdiri bersiap akan keluar kelas.

"Mau kemana loe? Bolos ya?", tanya Elsa dengan ngawurnya.

"Gue mau ke kantin, beli minuman dingin, biar adem nih pikiran.", jawab Dina sambil berjalan keluar kelas.

"Eh gue ikut.", jawab Elsa sambil berlari disusul Nia, "Eh tungguin gue ikut juga".

Setelah berbosan bosan dengan pelajaran seharian, akhirnya pelajaran hari ini telah usai.

Dina dan Dita langsung memasuki mobil dan langsung melajukan mobilnya meninggalkan tempat dimana mereka berdua menuntut ilmu.

Sesampainya dirumah, jarang sekali Dina dan Dita menemukan rumah dengan kondisi rame. Mereka bingung kenapa rumah mereka rame.

Hah! Siapa lagi kalau bukan kerjaan emak emak sosialita yang lagi arisan dan ngobrol ngobrol ria mengenai fashion dan gosip yang sedang hangat saat ini.

Dan keramaian mereka tidak berpengaruh bagi kedua cewek cantik dengan muka kusut kelelahannya, mereka langsung menyalami Mamanya dan semua teman Mamanya itupun disuruh oleh Mamanya dan setelahnya langsung menuju ke kamar mengadu kelelahan pada kasur empuk mereka.

"Itu acara apaan sih Kak? Sampek rumah kita bisa rame kayak pasar gini?", tanya Dita.

"Tau tuh emak emak lagi pada ngapain. Kakak gak mau ambil pusing. Mending sekarang kita mandi, makan, belajar, tidur, dah.",jawab Dina dengan tangan yang masih melepas atribut sekolahnya.

"Oh iya kak. Ajarin tugas Dita ya?", tanya Dita berharap Dina mau mengajarinya.

"Tugas apaan Dit?", jawab Dina yang kini mondar mandir meletakkan seragamnya.

"Matematika kak, kan Dita gak paham.", jawab Dita dengan berharap.

"Kamu mau bunuh kakak apa gimana sih Dit? Kakak matematika aja zonk, ini malah suruh ngajarin. Ogah deh kakak Dit. Browsing aja Dit atau kamu nyontek temen kamu!", jawab Dina.

"Ih!! Kakak nih gimana sih ngajarin yang gak bener sama Dita? Dita gak mau ya kaya kakak, jadi badgirl karena gak rajin kerjain tugas dan kakak suka nyontek temen kakak.", jawab Dita yang seakan mengejek Dina.

"Sembarangan aja kamu Dit. Nih ya, kakak tuh paling rajin dikelas Dit. Yang ada temen kakak itu pada nyontek tugasnya kakak. Meskipun kakak badgirl tapi kakak paling pinter dikelas.", jawab Dina sombong.

"Ah, terserah kakak aja deh. Emang faktanya juga gitu sih.",jawab Dita.

"Percaya kan kamu sekarang kalo kakak kamu yang cantik mirip Lisa Blackpink ini pinter?", tanyanya sombong kepada Dita.

"Iya deh kakak cantik mirip Lisa Blackpink percaya bingits kok", jawabnya dengan gaya yang menurut Dina menjijikkan karena bertingkah seperti Cherybelle.

"Ih, jijik deh kakak liat kamu kaya cacing kepanasan. Dah, kakak mandi dulu. Kamu tunggu sini, sekalian aktifin laptopnya kakak dan buka Emailnya, kakak abis mandi mau kerjain tugas.", jawab Dina.

"Oke deh kak. Aku juga mau buka laptop buat kerjain tugas.",jawab Dita yang diabaikan oleh Dina karena ia ingin mandi.

Setelah mereka mandi dan mengerjakan separuh tugas sekolah mereka, akhirnya mereka turun ke lantai bawah untuk makan malam.

"Malam sayang?", tanya Papa Abi kepada kedua putri mereka.

"Malam.",jawab Dina dengan malasnya.

Akhirnya mereka makan hanya dengan diiringi oleh suara sendok dan garpu.

Setelah selesai makan, Dina dan Dita kembali ke kamar untuk bergelut dengan tugas, dan berakhir dengan tidur tidur dikasur empuk mereka.

.
.
.
.
.
Hay guys!!! Gimana? Masih kurang menarik ya? Maaf ya.. Namanya juga baru belajar. Jangan lupa vote dan pencet bintangnya dibawah.. Makasih guys..

Meet My Soulmate In CampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang