BAB2

21 5 0
                                    

Hari demi hari telah berlalu. Bulan demi bulan sudah lewat.

Dan saat ini dimana Dina dan teman yang satu angkatan dengannya pengumuman kelulusan setelah kepala mereka pusing tujuh keliling sekitar dua bulan yang lalu.

Kemudian menunggu adik adik kelas mereka yang UKK.

Dan hari ini saatnya buka mata lebar lebar membaca kertas yang ditempel dipapan pengumuman dengan saling tubruk menubruk hingga ada yang salah satu kakinya terinjak karena antusias mereka ingin tau hasil dari ujian mereka bagaimana. Lulus atau tidak.

Gadis badgirl, pemalas, dan pastinya sadis kepada orang yang suka mencari masalah dengan orang yang dekat dengan dia ini mulai ketempat yang tadinya ramai karena teman seangkatannya yang sedang melihat pengumuman kelulusan, sekarang tinggal Dina dan sahabatnya yang selalu menjadi ekor kemana Dina pergi.

"Waawww!! Din!! Loe nilainya paling tinggi. Emak loe dulu waktu hamil loe nyidam apa sih Din? Pinter banget sahabat gue yang unyu ini. Ajarin gue kek.",kata Elsa dengan antusiasnya karena melihat nilai Dina.

"Apaan sih lo Sa, biasa aja kali.",jawab Dina dengan sedikit tidak suka.

"Diberitahukan kepada seluruh anak kelas 12 untuk berkumpul digedung serbaguna.", suara pengumuman dari salah satu guru yang mengumumkan untuk seluruh kelas 12 berkumpul.

"Sa, Din, ayoo!! Gue mau cari tempat pojok deket tembok.", ajak Nia karena tidak mau tempat favoritnya ditempati siswa lain.

Kemudian mereka pun berlari menuju gedung serbaguna.

Sudah banyak siswa yang sudah didalam gedung, hingga akhirnya Nia, Dina, dan Elsa menemukan tempat favorit mereka, yaitu dipaling belakang yang ada sandaran temboknya yang tepat disebelah mereka adalah kaum Adam.

"Akhirnya dapet juga nih tempat favorit.",ucap Nia dengan kaki diluruskan dan pipi menempel tembok.

"Kebiasaan deh tu anak orang. Efek jomblo kali ya sampek nempel gitu sama tembok.", ucap Elsa yang hanya dibalas lirikan oleh Dina dengan sedikit menoleh melihat Nia.

Jujur saja, Dina tidak suka dengan kumpul sekolah. Baginya itu sangat membosankan.

Akhirnya untuk melampiaskan rasa bosannya, akhirnya Dina mengambil HP dan menancapkan Headfree diHP dan menempatkan yang ada karetnya ditelinga.

Apa kau melihat dan mendengar tangis kehilangan dariku...

Alunan lagu yang Dina tau dinyanyikan oleh BCL itupun mengingat kejadian beberapa tahun lalu.

Flashback on!

"Dina, loe mau gak jadi pacar gue?", pertanyaan dari lelaki yang sangat mencintainya itu mengutarakan perasaannya.

Dengan sedikit baper, Dina menjawab "Iya, aku mau Ren.".

Namanya Reno Adiandra. Lelaki yang sudah memikat hatinya sejak di bangku SMP kelas 3 karena mereka 1 sekolah.

Namun, lelaki itu baru peka dengan perasaan Dina saat kelas 1 SMA.

Mereka menjadi pasangan yang serasi. Bagaimana tidak ? Mereka sama sama pintar, sama sama cantik dan ganteng, tegas, dan banyak lagi yang dikatakan siswa yang mengetahui hubungan mereka.

Setelah hubungan mereka hampir 1 tahun, Reno mulai berubah dan tidak peduli pada Dina.

Dina bingung mengapa Reno berubah 180 derajat, dan mau tidak mau dia harus mencari tau.

Hari terus berjalan hingga tiba Dina mengetahui yang sebenarnya.

Reno, lelaki yang selama ini memikat hatinya, menduakannya tepat didepam mata Dina. Dia sedang makan bersama romantis dengan kekasih barunya, yang Dina tau dia adalah adik kelas.

Meet My Soulmate In CampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang