Chapter 10 : Underground Alliance

311 59 99
                                    

*) Sehari sebelum kejadian.

Pagi ini Kim Taeyeon sudah berdiri di depan mading utama sekolah bersama beberapa murid lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Kim Taeyeon sudah berdiri di depan mading utama sekolah bersama beberapa murid lain. Hasil ujian kemarin sudah keluar dan telah diurutkan seperti ujian tes pertama. Saat siswa lain mencari namanya diantara deretan nama siswa lain, perhatian gadis itu justru terfokus kepada ranking pertama; Johnny Seo.

Johnny ada diantara kerumunan. Terdengar teman-temannya mengucapkan selamat dan mengelu-elukan lelaki blasteran itu.

"Gila, bro! Kau keren juga," Taeyong menyikut pinggang Johnny dengan sikunya seraya terkekeh.

"Of course," jawab Johnny dengan senyuman bangga.

"Ayo ke kantin, hari ini Johnny yang traktir!" seru Doyoung sambil berlari menuju kantin. Teman-temannya ikut berlari setelah Doyoung menginterupsi.

Taeyeon yang sedari tadi memperhatikan hanya tersenyum melihatnya. Ia melirik rankingnya sebentar, kemudian pergi meninggalkan kerumunan.

11. Kim Taeyeon (Kelas A).














"Baekhyun," Taeyeon memanggil teman sebangkunya itu dengan tatapan kosong. Setelah terdengar deheman, Taeyeon melanjutkan, "sepertinya hari ini aku tidak akan datang les di wali kelas."

"Baguslah," jawab Baekhyun tanpa menatap gadis itu. Perhatiannya terfokus pada permainan di ponsel. Sikap lelaki itu kembali dingin dan cuek.

Taeyeon memajukan bibirnya. "Jahat sekali,"

"Ibuku butuh istirahat," sahutnya.

Taeyeon mengangguk mengerti. Ia tidak berniat membalas karena takut salah bicara. Terkadang sifat Baekhyun tidak dapat ia definisikan; cukup aneh dan mudah berubah-ubah.

"Ibumu tidak marah?" tanya Baekhyun kemudian.

"Sudah biasa. Sepertinya aku tidak akan pulang dulu," jawab Taeyeon sambil menghela napas.

Baekhyun mematikan ponselnya, melirik Taeyeon dengan mata sabitnya.

"Lalu kau mau kemana?"

Taeyeon tak menjawab. Gadis itu tersenyum penuh arti. Hari ini dia ada urusan penting.







Semenjak kematian Seohyun yang diluar ekspetasi mereka, keadaan organisasi menjadi kacau, sedikit. Seohyun yang merupakan bendahara umum di OSIS memegang kendali penuh permasalahan dana, sehingga sulit bagi anggota yang lainnya menyesuaikan. Terlebih uang adalah objek yang sensitif untuk organisasi.

"Hyung, rincian anggarannya belum nol," ucap Jeno dengan raut wajah frustrasi. Lelaki itu mengoper laptop kepada seniornya untuk memeriksa hasil. Pasalnya, ini merupakan kali pertama ia berperan dalam program kerja organisasi.

Kyuhyun menatap layar laptop seraya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sebenarnya ia bingung dengan hasil kerja milik Jeno ditambah ia tidak terlalu menyukai matematika.

Teror Of School [ON-HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang