Chapter 1 : The Beginning

601 81 37
                                    

"Tugas apa lagi?!"

Semua anak kelas mendadak pusing saat sebuah teriakan bariton yang cukup mengganggu itu sudah menyambut di pagi hari. Padahal ini adalah hari pertama mereka masuk sekolah kembali setelah menyelesaikan ujian kenaikan kelas.

"Padahal aku datang ke sekolah dengan damai, tapi kenapa sekolah ini selalu menciptakan peperangan mendadak?" Chanyeol, lelaki tinggi yang membuat kegaduhan di pagi hari dengan suara baritonnya itu memekik di ambang pintu kelas.

Jonghyun selaku ketua kelas datang menghampiri Chanyeol. Dengan tatapan kesal, ia menyerahkan sebuah selebaran kepada lelaki tiang itu.

"Berisik sekali kau ini. Siapa juga yang mau mengerjakan tugas setelah liburan?"

Chanyeol tak menjawab, ia lebih membaca selebaran kertas yang diberikan Jonghyun. Setelahnya, terdapat binar di mata Chanyeol. Chanyeol bersyukur karena ini bukanlah kertas ujian. Ia mengusap sudut matanya dengan dramatis, jadi begini ya rasanya plot twist.

"Gosh, aku senang sekali melihat formulir daftar ulang ini!"

Jonghyun hanya memutar bola matanya melihat kelakuan lelaki itu. "Cepat kerjakan!"

"Iya, tidak perlu menggerutu begitu," Chanyeol mendesis seraya berjalan ke mejanya. Dari jauh ia melirik Baekhyun yang tengah terlelap di bangkunya dengan tas sebagai alas.

"Woi," Chanyeol memanggil sambil membanting tas kopongnya ke meja. "Sudah mengerjakan formulir?"

Baekhyun membuka matanya perlahan saat ada angin yang menampar wajahnya ketika Chanyeol membanting tas kopongnya. Ia mendecak lidah.

"Ah, kukira apa. Shut the fuck up, aku mau tidur." Setelah berkata begitu, dia memalingkan wajahnya dan kembali tidur.

"Sialan, padahal aku cuma bertanya." Chanyeol menggerutu dan menyadari bahwa ia harus mengisi formulir, namun ia tidak membawa apapun di tasnya. Lelaki itu mencolek punggung Gadis Jung yang duduk di depannya.

"Krystal, pinjam pulpenmu, dong."

"Ck, kebiasaan!" Krystal berdecak sebal, namun ia tetap menyerahkan pulpennya kepada Chanyeol.

Chanyeol tersenyum manis seperti lelaki buaya. "Terima kasih, cantik."

Belum ada sepersekian detik, Jonghyun berseru dari depan kelas dengan suara oktafnya. "Hei, kumpulkan formulirnya sekarang! Pembagian kelas baru sebentar lagi diumumkan!"

"SEBENTAR AKU BARU SAJA MENULIS," Chanyeol berseru panik dan mulai menulis secepat yang dia bisa.

"Berisik, yoda!" Chen berteriak sebal. Suara Chanyeol mampu menembus lubang earphone miliknya yang sedang melantunkan lagu dengan volume hampir full.

"Gila, jelek sekali!" Chanyeol mencaci tulisannya tatkala ia menerawang formulirnya sendiri.

"Baru sadar kau?" Irene, wakil ketua kelas, berdiri disamping meja Chanyeol sambil terkekeh.

Chanyeol balas terkekeh pelan dan menyerahkan formulir kepada Irene, kemudian memukul punggung Baekhyun yang masih tak sadarkan diri di sebelahnya.

"Bangun, Snow White. Kau mau tinggal kelas?"

"Hei, tenang saja. Dia kan anak guru, jadi tidak akan masalah." ucap Key yang kebetulan duduk di barisan seberang Chanyeol.

"Kata siapa?" Baekhyun menyahut. Ia meregangkan badan layaknya kucing yang baru bangun dari tidur. Lelaki itu menyerahkan formulir kepada Irene yang masih terpaku, "Aku tetaplah aku, tak perlu membawa orang tuaku."

Irene meringis. "Sepertinya aku harus mengucapkan selamat tinggal pada kalian. Kupikir kita akan pisah kelas," kata gadis cantik itu, mengalihkan pembicaraan karena suasana menjadi tidak enak.

Teror Of School [ON-HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang