"Terima kasih, Kyungsoo," Jiyong tersenyum saat menerima kertas soal ujian dari Kyungsoo; pemuda tampan bermata bulat yang menjadi ketua murid di kelasnya.
Kyungsoo hanya mendecih dan beralih berjalan ke meja temannya yang lain, sementara Jiyong hanya tersenyum menanggapi.
"Sumpah, sekolah ini benar-benar tidak ada jeranya!"
Chanyeol memaki saat kertas soal ujian dibagikan lagi pada hari ini. Meskipun hanya tersisa dua ujian lagi yang masih menunggu, rasanya tetap berat sekali.
Sehun yang duduk di sebelah lelaki itu hanya menghela napas pasrah. Ia benar-benar tak peduli lagi. Sehun meregangkan tubuhnya sebentar dan membaringkan kepalanya di atas kertas ujian. Ia menutup matanya, bersiap untuk tidur. Persetan dengan ujian laknat ini, toh masih try out.
Tidak ada guru yang mengawas hari ini. Ada atau tidaknya guru pun tidak akan menjadi masalah yang besar karena para murid tidak akan berani menyontek untuk mendapatkan nilai tinggi. Orang bodoh macam apa yang mendadak menjadi ambis di tengah kekacauan seperti ini?
Taeyeon menghela napas dan menoleh ke arah Baekhyun yang tengah mengerjakan ujiannya dengan serius. Mungkin ini yang dinamakan satu banding seratus. Lelaki itu ternyata tidak main-main dengan ucapannya. Taeyeon jadi tahu bahwa ia tipe orang yang konsisten dan bertanggung jawab. Sebenarnya bagus, tapi karena ini sudah menyangkut dengan nyawa, Taeyeon merasa Baekhyun adalah orang yang bodoh.
Bodoh sekali sampai rela mengorbankan dirinya sendiri.
"Baekhyun, semangat!" Taeyeon berbisik.
Baekhyun mengangkat kepalanya dan menatap gadis itu sambil tersenyum.
"—saya tahu kejadian ini bukanlah hal yang bisa dianggap sepele, tapi kami benar-benar tidak memiliki pilihan lain. Saya selaku perwakilan dari sekolah akan tetap mengadakan ujian try out karena ini merupakan program dari dinas pendidikan yang tidak bisa diganggu gugat. Oleh karena itu anak-anakku tercinta, kalian tidak perlu khawatir karena aparat kepolisian akan berjaga di wilayah sekolah-"
Baekhyun melirik Taeyeon, Taeyeon juga melirik Baekhyun.
Kini para murid kelas tiga tengah berkumpul di aula sekolah untuk mendengarkan pengarahan. Di panggung, ada kepala sekolah yang sedang menyampaikan informasi di podium. Di belakangnya ada beberapa guru dan staf, serta aparat kepolisian yang berbaris tegap.
"Bagaimana ini?" tanya Baekhyun panik. Ia merasa kalau rencana yang sudah ia susun akan berantakan, tapi Taeyeon malah merasakan hal yang sebaliknya.
Taeyeon merasa lega, karena Baekhyun tidak akan terluka.
"Memangnya kau yakin akan mendapatkan ranking satu?" ledek Taeyeon.
Baekhyun mengacak rambut Taeyeon. "Jangan meremehkanku, lihat saja nanti!"
Taeyeon mendesis.
"Nanti malam mau bertemu?"
"Bertemu apa?"
Baekhyun mendekatkan wajahnya kepada telinga Taeyeon. "Oreo..."
Malam harinya, Baekhyun dan Taeyeon benar-benar bertemu dan tidak pulang ke rumah.
Setelah menyelesaikan tugasnya di OSIS, Taeyeon pergi ke ruangan ekstrakulikuler sepakbola. Baekhyun ada di depan ruangan, duduk diam menatap langit malam yang anehnya terlihat cerah.
"Sepertinya semesta sedang berpihak padamu saat ini," ucap Taeyeon sambil duduk di sebelah Baekhyun. Entah mengapa ia merasa lebih aman hari ini. Entah karena aparat kepolisian yang sedari tadi berlalu lalang atau karena disini ada Byun Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teror Of School [ON-HOLD]
Mystery / ThrillerJadi siswa unggulan ternyata bisa menjadi semengerikan ini! Ini cerita tentang sisi gelap dunia sekolah. Baekhyun dan Taeyeon berkelana mencari pelaku teror yang menghantui murid-murid berprestasi. Akankah teror sekolah ini segera usai? Copyright ©2...