.
.
.
.Pagi hari menyapa.
Pikiran Beomgyu pagi ini nggak fokus saat ngikutin pelajaran matematika nya pak Chanyeol. Masih kepikiran soal semalam; soal gimana caranya Yeonjun tau alamat rumahnya Beomgyu padahal dia ga pernah kasih tau.
Cowok dengan kacamata itu larut dalam pikirannya sampai Chenle menyikut lengannya pelan.
Kaget, pandangannya langsung beralih ke Chenle. "Ada apa sih, Le?"
Chenle menunjuk arah papan tulis dengan dagunya, "Pak Chanyeol dari tadi liatin Lo terus, perhatiin pelajarannya sebelum disuruh buat latihan di papan tulis dan mempermalukan diri Lo sendiri." Jawab Chenle berbisik.
Beomgyu mengangguk dan kembali memperhatikan papan tulis penuh dengan angka di hadapannya. Mencoba menghilangkan nama Yeonjun yang berkeliaran di kepalanya dari semalam.
.
Jam istirahat akhirnya tiba. Beomgyu and the genk; Jaemin, Chenle, Jeongin dan Donghyuck lagi menikmati makanan mereka. Sesekali saling ngelemparin candaan, dari yang paling bikin ngakak sampai yang paling garing.
Suasana kantin pada siang hari ini berjalan seperti biasanya, sebelum suara-suara ribut yang berasal dari bisikan anak-anak mengudara di langit langit-langit kantin layaknya lebah ngebuat Beomgyu dan teman-teman penasaran.
Mengikuti arah pandang anak-anak di sekitar nya, Beomgyu noleh ke pintu kantin. Di sana, si Ketua OSIS SMA Big Hit keliatan lagi celingak celinguk nyari tempat duduk yang kosong diantara bangku bangku yang udah penuh.
Seharusnya Beomgyu senang karena memang dari pagi dia belum liat sosok Yeonjun di sekitar nya. Selain karena memang rindu, Beomgyu juga pengen nanya perihal alamat rumahnya.
Tapi, alih-alih seneng, Beomgyu malah merasakan cubitan dihatinya saat dia menemukan entitas seorang cewek dengan seragam sekolah yang berbeda dari dia berdiri di samping Yeonjun dan dengan tangan yang bertaut.