Duabelas

1.8K 146 40
                                    

"Apa? jangan gila plan! bagaimana bisa kamu memikirkan untuk kita bersenang-senang di bar nanti dengan kondisi gun yang seperti ini!".

"Tenanglah, keadaan gun sudah membaik, ia hanya perlu ramuan penyembuh darimu, maka dari itu cepatlah pulang! jangan kencan mulu dengan kekasih jelekmu itu".

"Astaga, aku baru saja duduk manis menunggu makanan enak yang di pesankan oleh kekasihku, kenapa aku harus menyia-nyiakan nya, oh noo~~".

"Pulang atau aku akan mencari kekasih jelekmu itu dan menjadikan dia alat percobaan ku tentang obat-obat mematikan yang baru saja aku buat kemarin malam".

"Jangan! aku akan pulang sekarang, tapi tunggu setelah off kembali dari toilet, setelah itu aku berjanji sebelum lima menit aku sudah berada di apart". kataku dengan cepat, terlampau takut jika apa yang plan katakan akan dia lakukan.

Karena yang aku tau, pemuda kecil nan bangsat itu tidak pernah bermain dengan ucapan nya sendiri.

Bahkan aku selalu berdoa semoga saja ia bertemu dengan orang yang sama sepertinya, jahat, tidak punya belas kasihan terhadap musuh, seenaknya sendiri, dan selalu berbicara pedas kepada siapapun.

"Baiklah, lima menit jangan sampai telat, aku akan menelfon saint 5 menit lagi untuk menanyakan apakah kamu sudah sampai rumah atau belum".

"Aku rasa kamu benar-benar gila plan, bagaimana bisa aku__". ucapan ku terhenti karena plan memotong perkataanku dengan cepat dan terdengar bodoamat.

"Kamu yang bilang tadi, jadi jangan melanggarnya, karena seorang pria perkasa~ralat~manis nan menggoda seperti kita tidak akan mengingkari ucapannya sendiri, well, aku harus membeli pakaian dulu".

"SUNGGUH KAMU ADALAH ADIKKU YANG PALING TIDAK TAU DIRI, SEMOGA SAJA ADA IBLIS YANG BISA MENJINAK KAN ORANG SEPERTIMU PLAN?, BAHKAN AKU INGIN KAMU TUNDUK DAN TIDAK BISA MELAKUKAN APA-APA TERHADAPNYA, ITU ADALAH DOA SEORANG KAKAK YANG TERANIAYA OLEH ADIK BANGSAT SEPERTIMU!". teriakku dengan keras membuat pelanggan-pelanggan yang ada di restaurant itu menoleh ke arahnku, bahkan ada yang berani berbisik-bisik buruk tentang diriku.

Tut..tut..

Aku meremas ponselku kuat saat adik tidak tau diri itu memutuskan sambungan telefon secara sepihak, dan alhasil sekarang aku jadi topik utama di dalam restaurant ini.

Ingin rasanya menangis karena malu, tapi tiba-tiba suara serak dan lembut langsung menerpa indra pendengaran ku.

"Apa yang kalian lihat! urus saja urusan kalian, jangan menatap kekasihku dengan tatapan mencemooh". ujar off membuatku terperangah, baru kali ini melihat wajah yang tegas dan mata yang menatap tajam ke arah orang-orang yang berbicara buruk tentangku.

Bahkan setelah perkataan nya, semua orang telak diam, dan tak ada yang berani bersuara sekarang.

Aku juga bingung, bagaimana bisa orang yang biasanya lembut berubah menjadi pemarah hanya karena diri ku di cemooh.

Oh my god, ini adalah pemandangan yang tidak akan pernah aku lupakan.

"Kamu tak apa gun? maafkan aku yang terlalu lama meninggalkanmu". katanya masih dengan suara yang lembut bahkan tatapan matanya kini sudah berubah menjadi kelembutan yang tidak pernah ia tunjukan pada orang lain.

Setidaknya itulah yang selalu aku pikirkan saat ini dan selamanya.

"Tidak perlu meminta maaf padaku, akulah yang salah karena berteriak sangat kuat tadi sehingga mengganggu ketentraman mereka, maafkan aku off karena sudah membuatmu malu". ujarku dengan suara yang pelan, merasa bersalah karena sudah membuat off malu di hadapan banyak orang.

PAK GURU 'I LOVE YOU' |MEANPLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang