1. | Asal mula🥀

293 160 96
                                    

Ramaikan!!


Happy reading 💙

*****

10 tahun yang lalu

"Dasar anak tak tau diri"

"Ampun mah"

"Mulai sekarang kamu tinggal dengan ayah mu"

"Aku gak mau mah"

" Aku sama mama ajah hiks"

"Jangan panggil aku mama! kamu bukan anak kandung ku," teriak nya nyaring.

"Mama mu sudah tiada. Kau hanya anak haram yang tak di akui oleh siapa pun dengar itu anak jahanam!"

" Hiks hiks... Eng-engga aku anak mama"

"Hey kau itu hanya anak  yang aku besar kan karna kasihan. ingat itu!"

"Sekarang bereskan pakaian mu ! Aku tak Sudi melihat mu berlama-lama ada di rumahku!"  Teriak nya sambil berlalu meninggalkan anak usia 6 yang tak tau apa apa.

Brukk

Bunyi pintu yang di hantam sangat keras sehingga menimbulkan suara yang sangat nyaring.

"Hiks hiks hiks hiks"

Hanya Isak tangis lah yang terdengar memenuhi seluruh kamar.

"Mama hiks hiks.."

Tokk... Tokk... Tokk

"Non .. non Zea udah bangun belum," ucap orang yang berdiri di depan pintu kamar. Membuyar kan lamun seorang gadis cantik.

"Udah bi!" teriak gadis dari dalam kamar.

" Di suruh turun sarapan "

"Iya nanti aku nyusul"

Setelah itu gadis yang sedang duduk di depan meja rias pun segera menghapus air mata nya kasar setelah mengingat tentang masa lalu sialan yang masih menjadi bunga tidur nya setiap malam.

Zea Nabila Ayunda Mahesha. Gadis yang masih di bayang bayangi oleh kilasan masa lalu yang jika mengingat nya hatinya selalu sesak, sakit bagai diremas dengan kuat saat mengingat dirinya tak pernah di harapkan kehadiran nya oleh semua orang termasuk oleh kedua orang tuanya

Haha kenapa takdir seolah mempermainkan nya tapi dia telah merima nya dengan ikhlas dan sabar. Semoga hidupnya di datangi oleh setitik kebahagiaan walau sesaat.

Zea pun segera beranjak pergi ke bawah untuk memulai sarapan paginya yang pasti akan ada saja drama di dalamnya kita lihat saja nanti.

Setelah memastikan penampilan nya dan memastikan tidak ada peralatan atau barang barang sekolah yang tertinggal tak lupa zea pun segera memakai kacamata bulat yang menutupi mata indah nya. ia pun bergegas pergi ke bawah sebelum ia mendapat hukuman yaitu tidak dapat jatah makan pagi ini.

"Selamat pagi yah," sapa nya sebelum ia duduk di samping pria yang di panggil ayah itu

" Hmmm"

Zea tersenyum kecut dia sudah terbiasa dengan jawaban itu.

"BI sum barang saya semua sudah di masukan ke koper kan?" Tanya ayah sambil memakan rotinya.

"Sudah tuan" jawab bi sum sedikit ragu sambil melirik Zea dengan pandangan sedih nya.

Gadis BerkacamataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang