Tokoh dalam cerita ini adalah milik Tuhan, dirinya sendiri, keluarga masing-masing, dan SM Entertaiment. Saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita ini. Jika merasa cerita anda mirip saya tidak berniat mengcopy cerita anda karena ini murni dari imajinasi saya.
Nb: Doyoung in Renjun's Body
Warning : Typo bertebaran !
Check this out !
.
.
.
Doyoung harus mempelajari kepribadian Jeno.
Doyoung cukup tahu bahwa Jeno adalah si jenius. Yang jadi masalah adalah kejeniusannya kadang membuatnya lambat bersosialisasi. Beberapa kali Doyoung yang ada dalam tubuh Renjun merasa gemas karena lambatnya Jeno mencerna kata-katanya. Pasti Hwang Renjun juga sama gemasnya dengan dirinya.
Pemuda itu pintar melakukan pekerjaan rumah tangga kecuali memasak. Jeno pernah bilang kalau dirinya--maksudya Hwang Renjun yang asli--melarang Jeno untuk berkutat di dapur dan mengolah bahan-bahan. Kalau begitu, ia akan mengikuti jejal Hwang Renjun dan melarang Jeno memasak. Hal itu tidak masalah karena Doyoung bisa memasak dengan baik.
Mandiri, dari beberapa hal yang Doyoung ketahui setelah hampir dua puluh empat jam bersama pemuda. Hal itu ditijukkan dengan betapa Jeno tidak mengeluh ketika ia tidak memasak. Pemuda itu memilih ke kedai depan dan makan sup dengan harga terjangkau. Beberapa kali juga Jeno membicarakan soal pekerjaan paruh waktu agar menghasilkan uang lebih banyak.
Selera humornya sungguh mengenaskan sehingga Doyoung tidak sanggup tertawa. Doyoung selalu berusaha menghargai usaha Jeno tapi jujur ia tidam bisa tertawa. Berakhir Doyoung meminta maaf pada Jeno.
24 jam dan hanya sebatas itu yang dikenal Doyoung dari Jeno.
Mereka jarang berinteraksi karena Jeno lebih banyak belajar untuk persiapan lomba. Dia hanya mengajak mengobrol jika sedang jenuh. Doyoung heran bagaimana Jeno bisa tahan dengan banyak buku di depannya. Ia dan Jaehyun memang rajin belajar tapi tidak serajin Jeno.
"Astaga, aku jenuh sekali."
Rasanya manusiawi mendengar hal itu dari Lee Jeno.
"Bagaimana kau tidak bosan jika menatap buku-buku tebal itu. Yang kau buka bukan hanya satu tapi lima. Bagaimana--"
Kata-kata Doyoung terhenti ketika senyum Jeno terbit. Jantung milik Renjun berdetak, ia melihat Jaehyun dari senyum itu. Satu hal yang selalu menghantui kebersamaannya dengan Lee Jeno, ia selalu merasa Lee Jeno adalah Jung Jaehyun padahal mereka berbeda.
"Kau selalu mengatakan itu, dan protes jika aku sedang sibuk belajar seperti ini. "
Apakah Doyoung berhasil menjadi Renjun untuk Jeno?
Tidak mungkin.
Doyoung bukan Renjun yang mungkin selalu cerewet pada Lee Jeno jika pemuda itu tidak memperhatikannya. Doyoung bukan Renjun yang tahu bagaimana memperlakukan dan merawat Jeno.
Kim Doyoung bukan Hwang Renjun, ingin sekali Doyoung mengatakannya pada dunia tapi tidak mungkin.
"Aku--"
"Kau selalu cerewet jika di rumah dan bersama kedua sahabatmu Jaemin dan Haechan. Aku suka menjadi salah satu orang yang kau perhatikan, karena aku tahu cerewetmu adalah salah satu caramu memperhatikan aku, " kata Jeno.
"Aku senang karena kau galak padaku, itu caramu memperhatikanku Hyung. "
Doyoung ingin menangis, bagaimana bisa Jeno mengatakan hal seperti itu? Kata-katanya bahkan sama persis dengan kata-kata Jaehyun beberapa tahun lalu. Kenapa Jeno bisa seperti Jaehyun?
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Side
FanfictionDoyoung terbangun di sebuah kamar dengan banyak lukisan yang tidak ia ketahui. Tubuhnya terasa lebih ringan ketika ia bangkit. Ia bercermin dan tekejut karena ia lebih pendek dan wajahnya lebih muda dari yang dia ingat. apalagi dengan warna rambutn...