Tokoh dalam cerita ini adalah milik Tuhan, dirinya sendiri, keluarga masing-masing, dan SM Entertaiment. Saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita ini. Jika merasa cerita anda mirip saya tidak berniat mengcopy cerita anda karena ini murni dari imajinasi saya.
Nb: Doyoung in Renjun's Body
Warning : Typo bertebaran !
Check this out !
.
.
.
Doyoung menghela nafas menyesal ketika melihat Mark Lee berdiri di depannya, tidak jauh dari tempat mereka berdiri terparkir sebuah skuter yang terawat dengan baik.
"Mark Lee !"
Mark hanya tersenyum. "Renjun, nanti aku akan menjelaskan kenapa aku nekad melakukan hal ini."
Doyoung sungguh serba salah sekarang, di sisi lain ia tidak bisa menyakiti hati seorang Mark Lee tapi di sisi lainnya ia tidak bisa mengkhianati hubungan Jeno dan Renjun. Ia sudah menolak ajakan kencan Mark Lee baik-baik kemarin tapi pemuda itu memaksa. Kalau sudah begini Doyoung harus bagaimana?
"Apa kau tidak nyaman jika kita menggunakan skuter?"
Doyoung menggeleng, ia pernah melakukannya bersama Jaehyun dulu saat pemuda itu baru saja lulus dari sekolah menengah atas. Bahkan saat ini dia tidak bersama dengan Jeno tapi selalu ada yang mengingatkannya dengan Jung Jaehyun. Doyoung sempat bertanya-tanya bagaimana kabar Jung Jaehyun sekarang? Apa pemuda itu baik-baik saja?
"Renjun !"
Suara Mark menyadarkan Doyoung kembali ke dunia nyata, ia berterima kasih kepada Mark karena menyadarkannya lebih cepat. Kalau tidak, mungkin ia akan menangis kembali karena merindukan Jaehyun.
"Kau baik-baik saja?" tanya Mark lembut.
Doyoung mengangguk meski hatinya tidak, mengingat pertengkarannya dengan Jaehyun sama sekali tidak membawa suasana baik. Seharusnya ia memikirkan nasib Renjun yang tubuhnya ia tempati sekarang. Ia tersenyum pada Mark untuk meyakinkan pemuda itu bahwa semuanya baik-baik saja.
"Kemarikan helmnya."
Doyoung sepertinya butuh udara segar dan hanya Mark yang bisa mengabulkan hal itu sekarang. Ia naik di belakang Mark dan mereka melaju membelah jalanan dengan perlahan. Kadang angin saat berkendara dengan skuter atau motor memang lebih menyegarkan. Doyoung merasa lebih baik setelah beberapa saat menikmati angin yang berhembus.
Mereka berhenti di kawasan Namsan Tower, tapi tidak langsung naik mereka berjalan di sekitar tempat itu sebentar. Kemudian mencari tempat untuk makan siang, mengisi perut mereka yang lapar setelah melihat-lihat kawasan itu.
Mark Lee benar-benar orang baik, pemuda itu bahkan tidak memaksa untuk melakukan skinship dan yang lainnya padahal ini berlable kencan. Doyoung merasa miris dengan hal itu, kenapa juga Mark harus menyukai Renjun yang jelas-jelas punya kekasih. Lebih buruk lagi Mark sepertinya mengenal baik kekasih Hwang Renjun.
Dunia kadang selucu itu, bahkan dunia bisa mempermainkan Doyoung seperti ini.
"Ren, apa kau benar baik-baik saja?"
Doyoung tersenyum, "Maaf Mark, karena aku tidak banyak bicara hari ini."
Mark tersenyum, "Apa kau merasa mengkhianati Lee Jeno?"
Doyoung menatap Mark dalam. Lebih daripada hubungan Jeno dan Renjun, ia merasa mengkhianati Jung Jaehyun. Pergi dengan orang lain seperti ini? Bukankah itu mendekati pengkhianatan. Sepertinya Doyoung dalam keadaan di mana ia bisa berpikir lurus dan jernih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Side
FanficDoyoung terbangun di sebuah kamar dengan banyak lukisan yang tidak ia ketahui. Tubuhnya terasa lebih ringan ketika ia bangkit. Ia bercermin dan tekejut karena ia lebih pendek dan wajahnya lebih muda dari yang dia ingat. apalagi dengan warna rambutn...