Tokoh dalam cerita ini adalah milik Tuhan, dirinya sendiri, keluarga masing-masing, dan SM Entertaiment. Saya hanya meminjam nama mereka untuk kepentingan cerita ini. Jika merasa cerita anda mirip saya tidak berniat mengcopy cerita anda karena ini murni dari imajinasi saya.
Nb: Renjun in Doyoung's Body
Warning : Typo bertebaran !
Check this out !
.
.
.
Renjun perlahan memasuki ruangan itu.
Jaehyun sedang menangis keras, menumpahkan segala emosi yang ditahannya selama ini. Renjun ragu Doyoung tahu soal luka Jaehyun. Namun itu bukan masalah yang penting sekarang, ia harus bertindak seperti Doyoung. Seorang kekasih yang menjadi obat untuk kekasih hatinya.
Renjun melangkah cepat kemudian menarik Jaehyun ke dalam pelukannya. Jaehyun memukul dadanya yang terasa sesak dan bertanya kenapa hal seperti ini harus terjadi kepadanya. Namun Renjun hanya sanggup memeluk Jaehyun erat dan ikut menangis bersama pemuda itu meski dalam diam. Ia menyembunyikan wajah Doyoung di belakang Jaehyun agar pemuda itu tidak melihat air mata Doyoung yang ikut jatuh.
Renjun tidak sanggup membayangkan sebesar apa luka Jaehyun sekarang. Pemuda itu menahan luka seperti ini hingga bertahun-tahun tanpa orang lain tahu. Kalau Doyoung tahu, berarti pemuda itu sangat tegar ketika mendampingi Jaehyun melewati masa-masa sulitnya. Jadi Renjun juga harus melakukannya sekarang, menjadi tegar untuk Jaehyun.
Jaehyun sangat rapuh, serapuh Jeno yang selalu menyimpan lukanya dalam diam.
Renjun membiarkan Jaehyun tidur di sofa ruangan itu setelah lelah menangis. Ia menyelimuti Jaehyun dengan jaket milik Doyoung. Kemudian pergi keluar menemui Ayah Johnny, mengatakan untuk tidak khawatir dan ia akan mengurusnya. Ayah Johnny hanya bisa menyetujui dan mengatakan akan mempertahankan perusahaan untuk Jaehyun.
Renjun mengangguk dan kembali memasuki ruang Presdir. Ia memandangi Jaehyun yang sepertinya tampak sangat lelah, pasti pemuda itu bekerja sangat keras. Hati pemuda itu juga pasti tidak baik-baik saja setelah semua ini. Keluarga Jaehyun hancur karena ayah kandungnya sendiri, perusahaan yang seharusnya menjadi miliknya terancam diambil. Jika yang terburuk terjadi maka Jaehyun pasti sudah diusir dari rumahnya sendiri. Namun pemuda itu berhasil bertahan dari semua hal yang berat ini.
Renjun akhirnya tahu setegar apa Doyoung, pasti pemuda itu menyembuhkan luka-luka Jaehyun dengan baik. Tidak seperti Renjun yang tidak memahami luka yang diderita Jeno.
Renjun menghela nafas dan memilih duduk di kursi lain menunggu Jaehyun bangun.
"Hyung!"
Panggilan Jaehyun membangunkan Renjun dari tidur, ia pasti tidak sadar jatuh tertidur saat menunggui Jaehyun. "Kau sudah bangun?"
Pemuda itu mengangguk.
Renjun mengusak bahu Jaehyun, "Malam inu pulang ke apartemen, kau harus istirahat."
"Tapi--"
"Direktur Seo akan mengurus semuanya, kau tidak bisa pulang menemui Eomma Jung dengan keadaan seperti ini. Jadi pulang dan istirahatlah!"
"Apa kau tidak bertanya?"
"Apa aku punya hak? Aku selalu menunggumu mengatakannya kan?" tanya Renjun tidak yakin.
Jaehyun mengangguk, "Ya, kau selalu begitu."
"Bagus, aku akan menunggumu meceritakan semuanya. Sekarang kita pulang, kau bisa melakukan semua yang ingin kau lakukan besok. Tapi untuk saat ini berikan waktu untuk dirimu sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Side
FanficDoyoung terbangun di sebuah kamar dengan banyak lukisan yang tidak ia ketahui. Tubuhnya terasa lebih ringan ketika ia bangkit. Ia bercermin dan tekejut karena ia lebih pendek dan wajahnya lebih muda dari yang dia ingat. apalagi dengan warna rambutn...