Chap 10 Perkara

4.8K 322 99
                                    

Seminggu setelah resmi jadian. Axelle selalu menjadi tukang antar jemput Aluna di sekolah. Tapi kadang-kadang Axelle ga bisa jemput karena masalah tugas sekolahnya. Ya Aluna maklumi saja, toh dia ga terlalu maksain Axelle buat jemput dia tiap hari kok. Kapan Axelle ada waktu aja.

Sore ini, Axelle lagi ada di rumah Aluna, soalnya Aluna lagi males di ajak jalan-jalan, jadi yaudah pacarannya di rumah aja. Axelle tengah fokus sama tontonannya di Tv, sedangkan Aluna cuma ngedengus aja, soalnya Axelle nyembunyiin remotnya entah dimana. Jadi mau gak mau Aluna juga nuruti apa yang di tonton Axelle. Yang punya rumah Siapa, yang berkuasa Siapa. Karena bosan mengikuti apa yang Axelle tonton ga sengaja Aluna melihat ponsel milik Axelle yang di taruh di atas meja, Aluna mengambilnya sengaja buka aplika game yang seabrek di ponsel Axelle. Aluna mengubah posisinya untuk berbaring sambil nyandar di paha Axelle. Axelle noleh sekilas melihat apa yang di lakuin Aluna. Kemudian kembali lagi fokus sama tontonannya. Gak berapa lama Aluna main game di ponsel, Aluna udah ngeluh bosen aja,  soalnya kalah mulu jadi badmood duluan. Axelle juga ga ada game Cacingnya jadi males. Aluna gak sengaja buka-buka yang lain, kepoin macem-macem sosmed pacarnya itu siapa tau kan Axelle main serong sama cewek lain di sosmed. Goda-godain gitu. Tapi Aluna cuma senyum aja, soalnya kebanyakan chat cewek di abaikan sama Axelle. Kebanyakan chat Axelle sama temen-temen cowoknya yang entah ngebahasin apa Aluna gak paham. Sampai Aluna gak sengaja membuka sebuah file recording, Aluna membuka satu persatu recording tersebut, Aluna cuma mengernyitkan dahinya. Ini Pacarnya kurang kerjaan atau gimana? Masalahnya itu rekaman suaranya milik Aluna.

" Yang... " Panggil Aluna sembari mengelus rahang Axelle. Axelle menunduk sedikit melihat kearah Aluna yang masih baring di pahanya.

" Kenapa? " Tanya Axelle bingung

" Kamu ngerekam suara aku?? " Tanya Aluna menatap Axelle. Axelle cuma masang wajah dengan cengirannya

" Iya yang, Kenapa? " 

" Kok kebanyakan suara aku pas marah-marah sih... " Kesel Aluna

" Ya sengaja aja yang... "

Aluna yang ga paham maksudnya akhirnya bangkit dari berbaringnya dan menatap Axelle.

" Maksud kamu gimana? "

" Gini... Kan kamu kalau ngambek, terus ngomel-ngomel, panjang lebar tuhhh.... Aku sampai pusing dengernya sekaligus telingaku jadi pengang tau Yang... " Axelle masih belum ngeh oleh tatapan garang Aluna yang di berikan padanya.

" Nahh terus saat aku nyela nanya ' Kamu kenapa? ' Pasti deh ujung-ujungnya bilang ' Pikir aja sendiri! ' gimana mau mikir coba, kamu marah-marah terus sampai ga ada yang masuk di telinga aku Yang... Jadi ya udah Aku rekam suara kamu... Jadi aku bisa denger ulang, kamu marah kenapa.. dan dimana salahnya aku gitu lohh Yang... "

Aluna cuma ngasih wajah datar sedatar-datarnya kearah Axelle. Lahh tusuk pentol emang gak ada otak. Pacarnya lagi marah-marah masih sempet-sempetnya ngerekam. Karena kesal, Aluna mengambil bantal sofa di dekatnya dan memberi timpukan di kepala Axelle.

" Aduhhh... Kok di pukul sih Yang?? "

" Kamu tuhh yahhh.. ihhhh... " Aluna menaiki tubuh Axelle dan malah duduk di pangkuannya, menghadap Axelle sembari memberi cubitan di kedua pipi Axelle. Axelle sesekali mengaduh, namun ia terus tertawa juga. Karena gemas Axelle menangkup kedua pipi Aluna dan malah memberikan kecupan di pipi Aluna. Aluna malah menjauhkan wajah Axelle agar tidak mencium pipinya yang satu lagi.

" Ihhh apa sihh.. jangan cium-ciumm... " Aluna terus berusaha menjauhkan wajah Axelle yang terus mencoba maju untuk memberikannya ciuman. Bibir Axelle bahkan terus monyong-monyong malah membuat Aluna tertawa.

" Ihhh jelekkk bangettt sihhh... " Aluna mencubit bibir Axelle yang sejak tadi di monyongkan oleh Axelle.

" Gak apa-apa jelek yang penting kamu cinta kan.. "

BALADA EZA FAMILY'S [ Complete✔ ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang