Aluna yang saat ini liburan bersama keluarganya di Villa pribadi milik keluarga Aluna di kota X. Udah dua hari Aluna dan keluarga berlibur di sini dan selama itu juga, ia belum sempat menghubungi pacarnya itu. Setelah tadi melahap sarapannya, Aluna mengambil ponselnya di kamar. Membuka ponselnya yang ternyata tidak ada chat apapun ataupun panggilan dari Axelle juga. Tumben sekali, biasanya jika Aluna tidak mengabarinya maka Axelle akan nyepam chat ataupun panggilan ke Aluna. Karena merasa aneh, Aluna mulai menghubungi Axelle.
" Halo Yang.. " Suara di sebrang sana terdengar menyapa Aluna saat sambungan itu tersambung
" Gimana liburannya sayang? pasti seru ya? "
" Umm.. " Aluna hanya mencawab dengan nada singkat
" Ya-- "
" Ahh, oke tunggu sebentar, aku akan menyusulmu... "
Aluna mengernyitkan dahinya saat mendengar suara Axelle disebrang sana.
" Axelle kamu ad--- "
" Lun, udah dulu ya, aku ada janji dengan seseorang, Bye sayang... selamat menikmati liburannya, muuaachh "
" Loh Yang kamu janjian sama siapa? Axelle?? Axelle?? Halo..?? "
Aluna mendengus saat melihat panggilannya diputuskan oleh Axelle secara sepihak.
" Aku mendengar suara wanita yang memanggil Axelle tadi... Siapa?? "
Aluna mulai terlihat menjadi sendu saat tadi Axelle sepertinya suara Axelle yang terdengar terburu-buru, padahal ia berharap Axelle akan mengungkapkan kata-kata kangen padanya karena dua hari mereka tidak berkomunikasi. Namun semua jauh dari ekspekstasinya Aluna. Axelle seakan-akan tidak apa-apa jika tidak dihubungi Aluna.
" Kenapa dek mukanya kusut gitu kan lagi liburan.. "
Aluna yang mendengar suara lembut kakak perempuannya itu yang sudah duduk di sampingnya sembari menggendong seorang bayi yang kini memasuki bulan ke-4. Aluna hanya menatap sekilas kearah Key kemudian menggeleng pelan.
" Kenapa? " tanya Keyla kembali
" Enggak apa-apa Kak.. "
" Udah hubungin Axelle kan? "
" Hmm "
" Loh kok gak semangat gitu sih? "
" Tau ah.. " Aluna mendadak badmood dan langsung bangkit dari duduknya meninggalkan Keyla
" Loh Lun?? Luna?? "
Keylah hanya menghela nafasnya saat melihat Aluna malah meninggalkannya. Karena bayi yang dalam dekapan Key mulai merengek, Keyla memilih untuk menenangkan anaknya tersebut.
Aluna kembali mencoba menghubungi Axelle, namun entah kenapa malah nomor Axelle jadi tidak aktif. Membuat Aluna menjadi gerah, sebenarnya Axelle ngapain disana? jangan-jangan selingkuh? pikiran-pikiran negative tentang Axelle mulai berseliweran di kepala Aluna.
Empat hari berlalu. Ya sudah empat hari berlalu dan selama itu juga masih ga ada kabar apapun dari Axelle. Membuat Aluna malah diam-diam selalu menangis di dalam kamarnya tampa di ketahui oleh siapapun. Bahkan raut tidak semangat selalu di saksikan oleh keluarganya. Di tanya kenapa, jawabannya ga apa-apa. Dan saat Keyla mencoba memancing Aluna dengan nama Axelle, Aluna menjadi sangat sensitive. Ia mengatakan bahwa, tidak ada yang boleh membicaran Axelle selagi bersama Aluna. Soalnya Aluna bener-bener dongkol sama kelakuan Axelle.
Malam harinya Aluna berdiri diam di luar Villa menikmati udara malam dan menikmati pemandangan sekitar Villa pada malam hari. Di bilang kangen sama Axelle, Aluna kangen banget malah. Tapi gimana, Hp Axelle tidak aktif. Sehingga Aluna juga jadi ngambek ia sengaja mematikan ponselnya. Hembusan nafas di keluarkan oleh Aluna, ia mulai berjalan menuju bangku panjang di sekitar Villa. Duduk melihat sekitar. Entah kenapa rasa rindunya pada Axelle mencuat membuat dadanya jadi sesak. Bahkan tampa sadar, setitik air bening lolos begitu saja dari pelupuk matanya.
Namun tubuhnya tiba-tiba menegang saat merasakan lilitan tangan seseorang yang melingkar di perutnya. Tentu saja Aluna terkejut dan membalik dirinya. Ia sangat terkejut, seorang yang beberapa hari ini ia rindukan dan membuat Aluna mati-matian menahan segala rindunya. Sekarang, secara tiba-tiba orang itu ada di sampingnya tengah memeluk dirinya dari belakang. Ini bukan sekedar ilusi Aluna kan?
" Heii... " sapaan dari sang pelaku pemeluk
" Axelle?? "
Axelle hanya tersenyum kemudian memberikan kecupan singkat di bibir Aluna. Aluna tentu saja masih terpaku karena terkejut.
" Maaf ya tiba-tiba nyusul kesini, tadinya mau kasi tau kamu sih, tapi nomornya ga aktif hehe.. "
" Ihhh ngeselinnn... " Aluna memberi pukulan di dada kekasihnya itu kemudian barulah ia memeluknya dengan erat. Menumpahkan segala kerinduan yang di rasakannya. Isakanpun mulai terdengar dari Aluna. Axelle hanya memberi elusan pelan di kepala Aluna dengan lembut.
:
:
:
Keluarga Aluna sama sekali ga terkejut dengan kedatangan Axelle ke Villa. Karena apa? Karena mereka sudah mengetahui rencana Axelle tersebut. Jadi Axelle sengaja ga mau memberi kabar pada Aluna gara-gara ingin memberi kejutan pada Aluna. Mendengar hal tersebut lantas saja Aluna sangat kesal. Bisa-bisanya semuanya mengerjai dirinya. Membuat dirinya tersiksa karena memendam rindu sendirian. Dan yang membuat Aluna tambah terkejut setelah mengakuan lainnya maksud dari kedatangan Axelle langsung ke Villa adalah. Axelle mau nikahin Aluna. Dan lagi-lagi yang terkejut hanya Aluna. Karena seperti sebelumnya, kedua orang tua Aluna sudah lebih dulu mengetahui hal itu, karena memang, Axelle sudah memberi tahukan maksudnya tersebut dari beberapa hari lalu sebelum liburan keluarga Aluna terencana. Bahkan kedua keluarga ini sudah membicarakannya. Dan hanya Aluna yang tidak tau.
" Jadi gima Lun?? kamu gimana? " Tanya Papa Aluna kearah Aluna yang masih diam mendengar pengakuan Axelle yang ingin menikahinya.
" Haaa?? Kenapa Pa?? "
" Axelle ngajak kamu nikah jadi gimana, kamu mau? " Tanya Papa Aluna sekali lagi
" A--Aluna...-- " Aluna menjeda ucapannya sebentar, ia kemudian memandang kedua orangtuanya dan memandang Keyla juga.
Dengan helaan nafas Aluna melanjutkan ucapannya
" A-Aluna ma-mau.. "
Senyum kelegaan terpancar dari bibir Axelle.
" Baguslah aku senang mendengarnya, dan pernikahan kita akan dilaksanakan minggu depan "
" Ehhh??? "
Lagi dan lagi Aluna terkejut. Apa kata Axelle? Minggu depan? Astaga ini terlalu cepat.... Tapi lagi-lagi pengakuan Axelle membuat Aluna geregatan sendiri. Ternyata Axelle sudah mempersiapkan semuanya, begitu juga dengan kedua keluarga ini. Aluna cuma bisa ngelus dadanya.
:
:
:
Setelah beberapa minggu berlalu, setelah kepulangan Aluna dan Axelle dari Villa beberapa waktu lalu. Dan sekarang akhirnya hari itupun tiba. Ya, hari pernikahan Aluna dan Axelle.
Aluna yang terlihat manis dengan gaun putihnya berjalan semabari di gandeng oleh sang Papa. Dipadukan dengan Axelle yang berbalut Tuxedo Hitam. Senyum di bibir Axelle tidak pernah lepas darinya saat melihat Aluna yang mulai melangkah untuk mendekat kearah dirinya.
Setelah Aluna berada didekat Axelle, Aluna mengangkat wajahnya untuk menatap Axelle. Tangan Axelle terangkat mengelus pipi putih Aluna.
" Aku berjanji akan selalu membahagiakan kamu, dan keluarga kecil kita nanti " Bisikan lembut mengalun di indra pendengaran Aluna. Aluna hanya mengangguk merespon hal tersebut.
Setelah keduanya resmi menjadi pasangan suami istri, Axelle memberi usapan di kedua bibir milik Aluna yang tampak kemerahan, mengelus dengan pelan, wajah mereka yang kian lama semakin dekatpula yang membuat Aluna refleks memejamkan matanya. Sentuhan lembut dari bibir masing-masing yang tengah saling mengecup rasa dari masing-masing, sorakan tepuk tangan dari tamu yang hadir tak membuat keduanya melepas kecupan yang terjadi. Hingga beberapa menit berlalu akhirnya Axelle menyudahinya, kening yang saling bertaut dengan senyuman yang ngembang di antara keduanya.
" I Love you Lun.. "
" Love you too Sayang.. "
:
:
:
:
Beberapa tahun berlalu
" Ken.. Tunggu Mami... " Aluna mencoba untuk mengejar putranya yang kini berumur empat tahun itu. Dengan susah payah Aluna menyamai langkahnya dengan anak sulung yang tampak tidak sabaran itu. Karena Aluna tengah mengandung anak kedua yang baru memasuki bulan ketiga membuat ia harus hati-hati jika ingin mengejar sang anak.
" Ken jangan lari-lari nanti kamu ja-- "
Bruukkkhhh
Belum selesai Aluna menghentikan ucapannya. Tapi terlebih dahulu kaki kecil itu tersandung dan membuatnya terjerembab ketanah. Orang tua mana yang gak ngilu ngeliat anaknya jatuh seperti itu dengan suara yang membuat orang tua akan khawatir mendengar dentuman jatuhnya.
Dengan langkah di percepat Aluna menghampiri anaknya itu.
" Tuhh kan apa Mami bilang, bandel sih... jangan lari-larian... "
" Hikss.. hikss...aki Enzo atit... Amiii...Atitt.. Hikss " Ken.. Atau yang lebih di kenal dengan nama Kenzo, anak pertama dari pasangan Aluna dan juga Axelle. Kini Kenzo mulai terdengar menangis sembari memegang lututnya yang terlihat berdarah karena lecet. Aluna mulai membersihkan lutut anaknya dan memberikan tiupan kecil di luka Kenzo.
" ga apa-apa sayang, cuma lecet dikit, nanti mami obatin ya.. ''
Aluna mencoba menenangkan sang anak" Butuh tumpangan anak cengeng... "
Kenzo maupun Aluna mendongak saat mendengar suara berat seseorang.
" Papiiii... " Kenzo merentangkan kedua tangan kecilnya kearah Axelle yang entah sejak kapan berada di antara Aluna dan juga Kenzo.
Axelle menjongkokkan tubuhnya, dan memberikan pelukan pada anaknya itu. Just info guys, sebenarnya Kenzo tadi lari-larian karena ga sabar untuk menyambut kepulangan Axelle dari luar negri karena sudah beberapa minggu Axelle mengurus pekerjaan di sana. Karena Kenzo yang tidak sabar bertemu dengan sang Papi, jadi ia malah lari-larian tadi dan membuatnya terjatuh karena tidak sabaran. Axelle kini sudah membawa Kenzo kedalam gendongannya, kemudian menatap Aluna yang kini sudah berdiri di sampingnya. Kecupan singkat mendarat sempurna di bibir Aluna.
" Aku pulang sayang.. "
" Selamat datang kembali sayang.. "
Aluna memberi elusan di kedua rahang tegas milik Axelle. Dan Axelle membalas dengan senyuman kemudian memberikan elusan di perut Aluna.
" bagaimana kabar baby kita sayang? "
" Baik-baik aja.. Tapi kadang-kadang kayaknya, dia kangen sama Papinya.. "
" Hmmm benarkah?? babynya atau Maminya yang kangen.. " Axelle memberikan colekan di dagu Aluna
" Dua-duanya.. " senyum Aluna
Tentu saja ucapan Aluna membuat Axelle tertawa terbahak-bahak. Membuat Kenzo yang berada di gendongan Axelle menatap sang papi penuh tanya.
" Piii ada apa??? kok ketawa. ?? "
" Hmm?? Gak apa-apa sayang... ya udah jadi ke rumah Oma Ve dan juga Opa Eza gak?? " tanya Axelle kepada anak sulungnya itu.
" Mauuuu..... Enzo mau essklimmmm minta Oma Ve.. "
Axelle hanya tertawa kemudian memberi elusan di kepala Kenzo.
" Tapi, Kenzo harus jalan.. "
" Ndakk... Aki Enzo atiittt, ndak mauuuu "
" Yahhh kok manja... Kan sebentar lagi mau jadi kakak.. masa manja sih, malu sama adiknya nanti.. "
" Ndddaaakkk..!! Enzo ndakk anjaaa.. "
" Benarkah?? kalau gitu ga apa-apa kalau jalan kan? "
Kenzo tampak berpikir sebentar, bahkan telunjukkan di letakkan di dagu seolah tampak berpikir keras. Hingga akhirnya Kenzo mengangguk. Tentu saja Axelle langsung saja menuruni anaknya itu.
" Miiii... Mii... andeng Enzoo aja... Papi jugaaa"
Kenzo meraih masing-masing tangan kedua orangtuanya, dan jadilah Kenzo berjalan di tengah-tengah Aluna dan juga Axelle.
Dalam langkah ketiganya, tidak pernah lepas dari senyuman dan tawa dari Axelle saat mendengar semua celotehan dari sang anak sulung. Axelle maupun Aluna selalu berharap, keluarga mereka akan tetap seperti ini. Tetap dibalut dengan kehangatan dan tetap bisa terus bersama-sama sampai akhir yang memisahkan mereka nanti.
____________________________________________________________________
______________________________
Yoshhhhhh
End... 🙌🙌🙌
Dan benar-benar End sudahhh 😚😚😚
Thanks untuk semuanya yang sudah membaca dari awal dan sampai akhir. Sekali lagi makasi... 😘😘😘😘😘🙋🙋
KAMU SEDANG MEMBACA
BALADA EZA FAMILY'S [ Complete✔ ]
Historia CortaHanya sebuah kisah yang terjadi dalam kehidupan di keluarga Eza, suka duka yang tercipta dalam keluarga tersebut. hanya sebuah cerita ringan tanpa konflik yang berat. jika ingin mampir silahkan. jika tidak suka, silahkan tinggalkan. - Wakayuu -