"Hooaammm...."
Hari begitu cerah tetapi sungguh tidak ada sedikitpun semangat yang mendorongku sepagi ini
Seperti biasa aku berangkat pergi menuju ke sekolah tapi entah mengapa hari ini terasa membosankan"Sial!! Aku sungguh mengutuk rasa kantuk dan malasku ini tuhannn.." aku terus mengumpat sepanjang perjalanan sungguh rasanya tidak ada energi yang tersisa untuku rasanya ingin aku hempaskan saja seluruh tubuhku ke istana kapuk tapi rasanya tak berdaya dengan segala rutinitas yang tak pernah berhenti ini
***
Setelah sampai gerbang sekolah aku berjalan berharap menemukan makanan favorit ku untuk menambah energi dengan segala kemalasanku ini dan bisa mencharge kembali seluruh semangatku yang telah luluh lantah di ambang rasa kantuk yang hebat
"Wahh my moodbooster yes ada kang usus goreng enak tuh pagi pagi makan usus pedes, bodo amat dengan sakit perut yang penting mata bugar lagi" ucapku dalam hati
"Lalalala...mmmmm..." Aku berirama seperti biasa dengan kebiasaan buruku yang selalu makan sambil berjalan, aku terus mengunyah usus pedas yang tadi aku beli berharap semangatku kembali lagi
Tiba tiba kakiku berdecit berbarengan dengan gesekan sepatu ke lantai porselen sekolah "upsss.." hampir saja aku menabrak se gerombolan cowo yang lewat di depanku untung aku mengerem dengan cepat
"Dasar bodoh, lagi? Untung saja ,benar saja seperti biasa si ceroboh ini mau menabrakan diri ke segerombolan laki laki dihadapannya, aku ini apasih kenapa bisa seceroboh itu hrr menyebalkan" umpatku dalam hati
Mereka hanya menatapku dengan wajah wajah datar merasa bingung dengan gerak geriku yang kikuk
Dalam sekejap aku terperanga melihat segerombolan laki laki tampan berbadan tinggi dan sempurna di hadapanku, dengan wajah menganga air liurpun seperti ikut menetes bak serigala yang menemukan mangsanya membayangkan cogan cogan itu ada di pelukanku"hah apasih aku, dasar otak mesum" aku tersadar dalam lamunanku sendiri
Mereka adalah superstar sekolah, segerombolan cowo tampan yang banyak di gilai oleh kaum perempuan di sekolah, mereka adalah candu, obat lapar dari para wanita wanita centil di sekolahku hahaha
Menyaksikan cogan cogan di hadapanku itu ternyata menyenangkan juga, aku terkikik geli sendiri "sungguh wanita gila" ucapku dalam hati sambil tertawa lega karena sepertinya aku telah mendapatkan mood ku kembali
***
"Yun, pulang sekolah kita ada pertemuan ya, bahas proker buat kedepannya" ucap putri yang seketika membangunkanku dari lamunan panjang
Benar saja meskipun mood ku sudah kembali tapi entah kenapa aku tidak bisa melupakan insiden tadi pagi, biasanya aku tak terlalu peduli terhadap geng segerombolan cowo tampan itu tapi kali ini aku tersesat dalam jalan fikiranku
Aku menemukan sepasang mata sayu menatapku membuat hatiku bergetar aku terus bertanya siapa dia rasanya tidak asing untuku
"Shit, aku tidak bisa melupakan tatapan cowo itu kepadaku" aku terus mengomel
"Siapa?kamu kenapa woi" ucap putri
Rupanya putri mendengar omelanku, dan akhirnya akupun bercerita kepadanya perihal insiden tadi pagiSetelah pulang sekolah aku melanjutkan kegiatanku di organisasi , kami melakukan pertemuan dan rapat rutin
"Eh ada kak satria udah dateng" ucap aryo
"Eh iyaa maaf telat" balasnya
Seketika aku tersadar rupanya pria ini yang membuatku melamun dan terbayang bayang sedari tadi pagi
Dia Satria aryo wicaksono seniorku di kelas XII jurusan TKJ pemain futsal andalan sekolahku sekaligus anggota OSIS dan pramuka , dia satu organisasi dan satu eskul denganku tapi memang aku jarang melihatnya karena dia masih terfokus dengan eskul futsal yang di jalaninya
"Ohh satria baja hitam rupanya pantas saja aku merasa tidak asing dengan wajahnya" aku bergumam di dalam hati merasa menang dengan informasi yang kudapat , pantas saja aku familiar tapi apa yang terjadi kenapa hatiku berdetak kencang setelah melihatnya masuk dan duduk di sebelahku
"Apa duduk disebelahku???!!!...." ucapku dalam hati, seketika mataku terbelalak berharap dia tak mendengar suara detak jantungku yang rasanya hampir keluar dari tempatnya
Aku mengakhiri pertemuan rapat rutin dengan canggung karena sedari tadi ada badan yang menempel padaku, iya satria dia duduk di sebelahku dengan bahu yang menempel terus padaku, kami agak berdesakan memang karena ruangan di sekretariat OSIS tidak terlalu luas dan kami hanya duduk beralaskan lantai saja seperti melakukan musyawarah santai tidak ada kursi ataupun meja
"Kamu yuna ya? tadi pagi kita ketemu kan ?" Ucap satria menghentikan langkahku yang akan keluar dari ruangan
"Ehh iyaa ka tadi kita ketemu , maaf ya soal insiden tadi soalnya lagi kurang fokus" balasku
Kenapa sialnya aku bertemu dia saat moodku berantakan aku terus menggerutu mengutuk diriku apalagi dengan semua kecerobohanku bikin maluuuu"Pulang nya ke arah mana?mau bareng ga?" Tawar satria
"Ke perum permai ka , gausah ka makasih ngerepotin" balasku
"Ohh kita searah ko , kalo mau bareng ayo" balas satria
Akupun mengangguk seperti robot mengiyakan apa yang dikatakannya, tiba tiba seperti tersihir oleh dua bola matanya
Seketika aku bingung dan jadi salah tingkah ada apa denganku? Tiba tiba saja menjadi grogi apalagi setelah melihat tatapannya membuat jantung berirama dengan cepat
***
Setelah berlalunya waktu kami lebih sering mengobrol saling bertukar fikiran ide dan lebih intens berkomunikasi lewat pesan singkat dan berinteraksi di sosial media
Satria menjadi lebih aktif di organisasi dan eskul yang aku ikuti begitupula dengan aku setelah semakin dekatnya hubungan dengan ka satria aku jadi lebih sering menghabiskan waktu untuk organisasi dan eskul , kami berdua bersama sama membangun kembali semua program program kerja yang ada di organisasi
Kenapa tiba tiba semangatku membara untuk lebih mengahbiskan waktu di organisasi padahal sedari awal aku ingin ikut banyak eskul dan organisasi hanya karena ada ka raga dan setelah dia lulus motivasiku hanya supaya bisa menyibukan diriku dari pusingnya percintaan yang membuat aku jengah
Apakah sekarang karena ada satria kaka tingkatku yang bisa membuat jantungku hampir keluar dari tempatnya
Apakah sekarang aku mulai jatuh cinta? Lagi?
****
Mon maaf guys apabila ada typo mohon koreksinya , saran kritik yang membangun :))
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepingan Cinta Lalu
Romantizmentah mengapa dalam sekejap bayangan masa lalu berkelibatan di kepalaku seperti sebuah adegan film yang di putar-putar ulang memaksaku ditarik kembali kedalam perasaan yang pernah aku buang jauh jauh memojokanku pada sebuah dinding gelap dan memaksa...