❝Waktu tak dapat dipacu, ia ada disana berjalan tanpa jeda, tak mau melambat, juga menolak melesat, ia bergulir sempurna, setia dengan iramanya❞ -When Sky Fall
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Happy Reading'
Apakah kau tau apa itu hujan?
- Hujan inilah yang mengirimkanmu melewati nada rintiknya yang begitu menenangkan dan mengalirkan melodi ini entah bagaimana caranya yang aku tau bahwa tanpamu, hujan pun enggan menjatuhkan rintiknya.
Kekasihku apa benar namamu yang dibawa rintik itu?
- Jika iya maka kedatanganmulah yang memecahkan segala pikiran yang merisaukan yang kini menjadikanku dapat melihat senja yang begitu indahmenjadikanku dapat mengganti tinta yang hitam itu, yang membuatnya menjadi bewarna hingga membuatku candu janganlah engkau memberi melodi angkuh padaku sebab aku mencintaimu..
Sudah dua hari Ian tidak berangkat kesekolah. Anak itu sakit, dia terkena demam setelah turnamen minggu lalu. Tapi keadaanya mulai membaik hari ini. Dia ingin berangkat kesekolah lagian dia ketua osis dia memikul banyak tanggung jawab disekolah.
"Kamu udah enakan yan?" tanya ibunya yang kini mempersiapkan makanan dimeja makan.
Ian mengangguk dia bahkan sudah siap berangkat sepagi ini. "Mah, papa belum pulang?". Pertanyaan itu membuat sang ibu menghentikan kegiatannya. Hatinya sedikit sesak, namun berhasil menahannya kemudian tersenyum kearah sang putra yang kini makan dengan baik.
"Kamu jangan terlalu capek loh yan, kalo udah jam pulang, pulang aja langsung ya mama nggak mau kamu sakit".
_
"Nanti malem ke bioskop yuk yang temenin aku?"
Aku melepaskan pautan tanganku pada perut Kevin, kami sedang diperjalanan menuju sekolah. Kalimat 'temenin aku' sungguh merusak moodku. Maksutku kalimat itu sangat mengganggu kenapa Kevin tidak mengatakan 'Kita nonton yuk yang' kenapa?!
Tiba tiba Kevin sadar dengan perubahan moodku. Dia melihat jelas raut wajahku dari kaca spion. "Kenapa si Jo? Aku salah?" tanyanya.
WTF salah?
Jelas.
"Apa?" jawabku seadanya.
"Kamu itu kenapa? Kamu masih marah sama aku? Atau kamu ada yang nggak enak sama aku? Omongin aja biar jelas jangan kek gitu" suaranya begitu serius. Kevin banyak berubah dia tidak sepolos dan sekonyol dulu atau mungkin ini hanya sugestiku?
