❝Kesalahanmu hari ini hanyalah satu halaman dari buku kehidupanmu..❞ -When Sky Fall
'Happy Reading'
Aku terkejut melihat Kevin dan Vino bertengkar, mereka berkelahi digang dekat rumahku. Aku tidak sengaja mendapati keduanya. Setauku mereka teman dekat, tapi ada apa? Kenapa mereka bertengkar?.
Oh shit!
Aku melerai keduanya baik Vino dan Kevin impas. Mereka sama sama babak belur namun kulihat dengan baik Vino lah yang lebih parah.
"Kalian ada apa!!!"
"Ini salah dia sok ikut campur urusanku!" ujar Kevin dengan nyalang.
"Ikut campur? Woi! Gua sahabat lo vin!!
"CUKUP!!" bentakku. "Kalian berteman ngapain sampe kek gini! Ada apa!".
"Denger Jo, ini semua karena pria brengsek yang didepan lo!" ujar Vino, kemudian berlalu pergi. Aku masih mematung ditempat bersama dengan Kevin yang juga masih memandangiku dengan tatapan aneh.
"Ini gara gara lo!" sahutnya.
"Maksut lo?" tanyaku, aku tertetegun Kevin mengatakan hal dengan sefasih itu. Aku masih tidak tau apa penyebabnya.
"Vino belain lo kalo gua udah sama Angel, puas lo udah bikin hubungan gua sama Vino kek gini! Anjing emang lo!"
Tunggu, jadi..
Kevin sudah berpacaran sama Angel? Oke, tidak masalah. Tapi mengapa dia menyalahkanku atas pertengkarannya? Aku tidak terima!
Plakk!!
Demi irama sang malam dan bulan yang saling memadukan. Sebuah tamparan mendarat dipipiku. Terasa sangat pedih. Aku tidak tau kapan Angel datang dan mendadak menamparku dengan begitu keras. Aku merasa perih..
"Maksut lo apa!!!"
"Maksut gue? Maksut gue ya lo jangan deketin pacar gue lagi! Kevin sudah jadi miliku, gara gara lo dia sampe bertengkar sama Vino! Nggak tau diri banget lo jadi orang! Emang pantes lo digituin!!"
Aku menahan segala amarahku dalam dada, sebelum emosiki terpuncakan. Tapi.. Aku tidak bisa. Aku tidak bisa lagi menahannya!
"Ya!!"
Dengan segera aku menjambak rambut gadis bernama Angel, masa bodoh. Aku sangat marah kurasa semua kekesalanku kutorehkan pada gadis ini. Dia berbalik menjambak rambutku juga. Sementara Kevin mencoba melerai kami berdua.
"Jojo??" ujar Jeje dari kejauhan. Dia meninggalkan sepedanya begitu saja dan segera berlari menyusul pertengkaran yang ada disana.
"Bangsat!!"
"Elu yang bangsat!!"
"Jo..." Jeje melerai kami. Kevin memegangi Angel yang berlerai air mata. Cih, dasar gadis cengeng. Sementara diriku bersama Jeje. Laki laki itu tidak seperti Kevin yang mantap nyalang pada kami sambil menantang. Jeje berbeda. Dia melindungiku, dia didepanku dan melindungiku yang berada dibelakangnya. Seolah kekasih yang siap melindungiku saat ini juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Sky Fall
Ficção Adolescente❝Butuh beberapa lama untuk mengerti kamu, pada isi didalam ruang, pada spasi didalam jarak, dan pada rindu yang berserak❞