07. Rain Scene

20 4 0
                                    

Keajaiban pun membutuhkan waktu-When Sky Fall

❝Keajaiban pun membutuhkan waktu❞-When Sky Fall

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Happy Reading'

Pagi ini aku sangat enggan kesekolah, suasana hatiku juga sedang buruk saat ini. Aku tidak berani bercerita pada ibu dia menanyakan mengapa Kevin tidak menjemputku. Aku hanya mengatakan kami sudah selesai tanpa menjelaskan rinciannya dan ibuku sangat paham itu dia seperti teman sekaligus ibu bagiku. Alih alih seharian bosan lebih baik aku pergi saja kesekolah aku butuh hiburan.

Sampai disekolah Yeri dan Cika menghiburku, mereka kuceritakan secara detail apa yang terjadi pada malam itu. Mereka menganggap semua ini salah Jeje. Meskipun demikian, aku merasa tidak terima. Aku merasa kesalahan ini bukan dari Jeje tapi dari Kevin. Feelingku sangat kuat akan hal itu.

Kulihat bangku belakang masih kosong apakah Jeje tidak berangkat? Atau mungkin dia terlambat? Entahlah aku masih pusing memikirkan masalah ini.

Sampai satu sosok datang, tidak bukan Jeje. Tapi Yohan anak itu menatapku sejenak kemudian berpaling. Aku membencinya aku masih ingat betapa dia memperlakukan Jeje waktu itu. Semuanya masih segar dalam ingatanku.

Pelajaran sudah dimulai namun Jeje belum juga masuk. Kurasa dia benar benar tidak masuk hari ini. Tapi kenapa? Mendadak aku teringat kejadian tadi malam. Seharusnya aku tidak mengabaikannya dan meninggalkannya sendiri saat itu. Aku takut jika dia tersesat atau mungkin diculik? Hei, pikiran macam apa itu!

Bahkan ketika makan dikantinpun aku tidak sesemangat biasanya. Kurasa syndrom laparku sudah sembuh. Hanya menyedot jus mangga seperti biasa dengan melamun. Vino datang jelas dia menemui Cika. Kuberktahu Vino dan Cika sudah berpacaran sejak dua hari yang lalu. Vino sekelas dengan Kevin mereka berteman Vino juga anak vespa seperkumpulan dengan Kevin. Kenapa aku menyebut nama bajingan itu terus menerus?

Cika pun diajak pergi oleh Vino kurasa mereka sedang dimabuk cinta. Mereka pasti sedang dibawah kendali asmara. Hei, dulu aku juga pernah merasakannya. Dulu..

Byuuurrr!

Aku terkejut betapa dinginnya air jus alpukat yang mengguyur rambutku. Dengan segera aku berbalik. Leona.

Leona, Nancy dan Angel mereka menertawakanku dengan sadis. Bahkan seisi kantin melihatku dengan miris. Yeri yang berada didekatku juga terkejut dia ingin membalas Leona tapi dia juga ingat betapa liciknya wanita ini. Yeri pun mencoba membersihkan jus dibajuku dengan tisu.

"Heh! Lol tolol!! Cocok banget sama wajah lo!" diiringi dengan gelak tawa yang menyakitkan. Aku terdiam geram dan ingin melawan. Tapi..

"Gue inget kemaren lo sok jadi jagoan didepan semua orang, sekarang gue penasaran siapa pahlawan yang akan nyelametin lo kali ini" lagi lagi tawa menyebalkan itu menghiasi telingaku. Kemudian Yeri mengajaku untuk segera pergi dari sana sebelum hal buruk lainya terjadi.

When Sky FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang