❝Kubiarkan semua berjalan seharusnya karena segala alam dan isinya sudah dibawah kendalinya..❞-When Sky Fall
'Happy reading'
-Masih ingatkah janji kita dulu? Sebuah janji dari main main berakhir dengan ikrar yang disaksikan seluruh semesta alam. Hei, kekasihku masih ingatkah dirimu tentang bagaimana senja dan fajar saling berjauhan? Namun keduanya memadukan cahaya yang sangat dinanti semesta alam..
-Katakan padaku bahwa kau adalah sang senja dan aku adalah fajar itu..
-Tapi, maaf aku tidak bisa mengatakannya aku tidak mau seperti senja dia sangat dirindukan namun hanya sebentar dan jikalau mendung datang cahayanya sudah tidak lagi di butuhkan.. Aku ingin seperti langit yang sedang runtuh kekasihku, meskipun basah dan kadang membuat resah namun kehadirannya seperti kisah klasik mellodrama membuat haru dan mengenang semua adegan dalam film itu..
-Kemudian beri aku penjelasan seperti apakah diriku bagimu?
-Kau tetap seperti Fajar bagiku.. Setiap hari berganti fajar itu selalu kunanti merebak kebumi sinarnya sangat berarti dan cerahnya mampu mengubah langit malam menjadi terang benderang. Aku menganggapmu seperti sang timur kekasihku, bahkan jika mataku sudah tak mampu melihat fajar lagi masih ada hatiku yang siap menanti bahkan ketika raga dan jiwa ini mulai terpisah aku tidak akan pasrah atau mengalah karena demi sang fajar aku akan menyanggupkan segala keterbatasanku..
Sudah sekitar 20 menit aku menyeduh es kopi didepan minimarket. Sial sekali musim panas kali ini benar benar menggerahkan. Sambil mengotak ngatik ponsel aku menuju kearah galeri. Aku melihat berbagai foto, bukan fotoku. Tentu saja foto Julian. Bocah itu terlihat menggemaskan sekali difoto. Aku masih ingin tertawa melihat ekspresinya kemarin. Dia benar benar sangat lucu. Aku memotret wajahnya yang cemberut dan menggemaskan itu.
Sampai akhirnya menuju ke pesan. Tidak ada pesan sama sekali, tentu saja memangnya siapa dijaman sekarang masih mengirim pesan? Aku membaca percakapan demi percakapan yang kami lakukan. Oke, karena gabut aku mengirimkan pesan foto pada jeje. Aku mengirimkan foto dirinya yang cemberut kemarin bibirnya melengkung kebawah. Kemarin aku menggodanya habis habisan. Ternyata dia memang seseorang yang benar benar... Ah, aku tidak bisa mendiskripsikannya.
Karena tak kunjung ada balasan, aku menelfon nomornya. Ternyata nomornya juga tidak aktif. Sepertinya dia sedang sibuk atau mungkin karena sesuatu yang lain. Yang jelas sampai sekarang aku belum bisa menyentuh tentang kehidupannya. Aku tidak mau bertanya tentang itu karena hal itu sangat mengganggu.
Perhatianku terhenti pada anak yang baru saja datang ke minimarket. Dia tetanggaku anak smp. Bocah itu terlihat menatapku aku menatapnya dan juga menyapanya. Tentu ada maksut lain. Aku ingin berjalan jalan dengan sepedanya. Terlebih dia adalah atlet pesepeda. Malam ini aku berkeinginan ingin menjelajahi seisi kota dengan sepeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Sky Fall
Novela Juvenil❝Butuh beberapa lama untuk mengerti kamu, pada isi didalam ruang, pada spasi didalam jarak, dan pada rindu yang berserak❞