Sick

1.3K 82 0
                                    

Author POV.

Keesokan yang sangat cerah di kota Bandung yang indah ini. Semua memulai kegiatan nya masing masing.
Termasuk bagi keluarga Azkiya, namun tidak dengan Azkiya nya sendiri.

Setelah sholat Tahajjud tadi, Azkiya kembali mengeluarkan darah dari hidungnya. Bahkan mulutnya. Dan setelah itu pun Azkiya merasakan dingin yang sangat luar biasa. Padahal suhu udara didaerahnya sedang normal. Ia pun sampai saat ini masih menggigil dibawah selimutnya yang hangat. Semua orang belum tau tentang keadaannya saat ini. Sampai akhirnya Ibu datang menuju kamar Azkiya. Begitu terkejutnya Ibu tatkala melihat Azkiya yang sedang menggigil kedinginan dengan wajah super pucat, dan langsung menghampiri nya.

"Astagfirullah.. Azkiya, kamu kenapa nak?,, kamu kenapa? " Tanya Ibu setelah berlari menuju Azkiya dan duduk di sampingnya.

Azkiya tak menjawab apa pun. Ia sibuk merasakan dingin pada tubuhnya. Ibu meraba dahi Azkiya yang saat dipegang sangatlah panas.

"Astagfirullah.. Azkiya, kamu panas banget"

"Ayahh.. Aditt.. Tolong cepat kesini"
Ibu berteriak memanggil ayah dan kak Adit. Akhirnya mereka pun datang. Mereka berdua pun sama kagetnya melihat Azkiya seperti ini.

"Ya Allah Azkiya... Buu Azkiya kenapa? " Tanya ayah setelah berlari menghampiri.

"Ibu juga gak tau yah, saat Ibu udah datang kesini Azkiya udah gini" Kata Ibu cemas dengan mengeluarkan air mata.

"Ya udah kita bawa aja ke rumah sakit sekarang! " Ujar kak Adit.

Ayah pun membawa Azkiya kebawah menuju garasi lalu menaiki mobil yang dikendarai kak Adit. Kak Adit mengendarai mobil dengan kecepatan lumayan tinggi. Disepanjang jalan mereka semua hanya bisa berharap Azkiya baik baik saja. Hingga akhirnya sampailah dirumah sakit terdekat. Ayah membawa kembali Azkiya ke dalam rumah sakit.
Melihat ada bangsal yang kosong sedang tak ada yang memakai, Ayah pun menidurkan Azkiya yang sudah
tak sadar kan diri itu di atas bangsal itu. Mereka sibuk mencari dan memanggil dokter. Akhirnya salah satu dokter dari rumah sakit itu pun keluar dengan beberapa perawat
yang membawa Azkiya ke dalam suatu ruangan.

"Dok.. Jangan biarkan anak saya kenapa napa ya dok?! " Ucap Ibu pada dokter tersebut.

"Iya bu.. Saya akan berusaha sekuat tenaga. Dan serahkan semua pada yang Maha Kuasa. Semoga anak Ibu tak apa apa" Jawab Dokter wanita hijab itu dengan lembut.

"Bu.. Yah.. Adit udah mau telat nih..
Adit berangkat ke sekolah dulu ya"

"Iyah dit. Disekolah kamu gak usah khawatir ya.. Ibu akan terus jaga Azkiya dirumah sakit."

"Iyah bu"

"Ya udah Adit pergi dulu yaa..
Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

****

Suasana tegang kini sedang terjadi pada keluarga Azkiya. Di sisi lain, keluarga yang harmonis terus berjalan dengan  takdir Kuasa Nya pada keluarga Azmi. Azmi yang hidup dengan seorang Ibu dan Ayah tercinta dan juga seorang adik perempuan nya. Bagi Azmi, ia merasa dirinya adalah kepala keluarga kedua setelah ayahnya. Ia berkeinginan seperti Ayahnya yang bisa membanggakan keluarganya. Dengan menjadi kepala salah satu pesantren yang berada di wilayah nya. Azmi pun ingin seperti ayah nya karna ingin berbagi ilmu melalui seorang guru. Dan bagi nya,  seorang guru adalah orang sangat dan paling berjasa.

Rasa semangat menjadi seorang siswa terus ada pada diri Azmi. Cita cita Azmi yang mulia membuat Azmi semangat melakukan hal positif apa pun. Kini Azmi dan keluarga sedang sarapan pagi bersama. Azmi dan Syabil yang terlihat sudah siap untuk berangkat sekolah. Dan juga pak Firman yang siap menuju pondok pesantren asuhannya.

Syurga melalui Hijrah Bersamamu [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang