Chapter 16: Menguasai Kegelapan

122 16 9
                                    

"Aku sekali lagi mohon ke ayah, tolong latih aku!" Aku menunduk di depan ayah

Kali ini aku ingin latihan untuk menguasai kekuatan Yami-ku agar aku tidak menjadi beban Rex

Siapa tau suatu saat aku yg bertarung sendiri tanpa bantuan Rex

Oh, iya, sekarang ayah jadi ayah lagi

Sekarang aku sedang di kamarnya

Dia sedang duduk meja belajarnya, mungkin?

"Buat apa?" Tanya ayah

"Aku ingin menjadi kuat dan tidak mau dilindungi lagi. Aku mau melindungi orang yg kusayangi" jawabku

Ayah terdiam sesaat

Entah dia memikirkan apa, karena ekspresi datarnya tidak bisa dibaca

"Pertama kau minta latihan dengan Rio dulu, yg notabenya hampir sama sepertiku. Baru aku akan melatihmu" ayah berhenti menghadap ke arahku dan mulai menulis sesuatu di meja belajarnya

"Hmm! Yasudah! Kalau ayah tidak mau membantuku!" Aku keluar dari ruangannya dengan emosi

"Ahahahaha! Lagian bocah sepertimu ingin seperti orang dewasa. Ahahahahaha!" Rex mengejekku karena dia yg diperbolehkan latihan dengan ayah

"Diam kau, Rex! Kau juga sama bocah, tau!" Balasku

Aku masuk ke kamarku dan langsung membanting badanku ke kasur yg lembut

"Kenapa, Akira-chan? Tidak diperbolehkan?" Tanya Rio-chan

"Tidak. Dia menyuruhku untuk dilatih olehmu" jawabku

"Kalau begitu, ayo!" Rio-chan mulai semangat

"Masalahnya, kau tidak sekuat dia, jadi yg diajarkanpun tidak akan sekuat dia" 

"Papa bilang utamakan dulu kecepatan baru kekuatan, jadi kita latihan kecepatan dulu"

Aku mulai berdiri

"Ya sudah, ayo!" Kami pun mulai berjalan menuju halaman belakang

Sesampainya disana

"Baiklah, Akira-chan. Seberapa cepat kau bisa bergerak?" Tanya Rio-chan

"Hmm... mungkin secepat petir" tebakku

"Baiklah, coba kita adu"

Dan secara kebetulan, Arny muncul seperti biasanya

"Rex, ucapkan mantranya!" Perintahku

"Infinite Magic: Aureum Fusione!" Dan kami berubah menjadi emas

"Ini hanya bertahan 10 detik atau lebih" kataku

"5 detik pun cukup buat latihan" jawab Rio-chan

Kami kemudian berlari mengelilingi halaman belakang rumah yg sangat luas itu

Kalau dihitung-hitung selama satu detik sudah mencapai ratusan kali mengelilingi halaman

Dan di saat aku berlari, aku dapat melihat Rio-chan yg juga berlari dengan kecepatan yg sama

Kalau dilihat-lihat, matanya berubah menjadi biru dengan pola-pola seperti jam, tatapannya terus lurus menghadap ke depan, dan sesaat berkedip

Dia mulai menyadari kalau aku memperhatikannya

Dia menengok ke arahku lalu melambaikan tangannya

Apa ini hanya aku, atau memang pergerakan di sekitarku sangat lambat dari biasanya?

Tunggu, aku kan sedang berlari dengan sangat cepat, jelas lambat semua

Kita sudah mencapai detik kedua, dan sudah ratusan, bahkan ribuan putaran sudah terjadi

Reincarnated as a Human?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang