Chapter 19: Menuju Klimaks

55 7 5
                                    

Karena wabah yg sedang melanda, semua warga sipil dilarang untuk keluar rumah

Sekolah, tokoh, dan yg lainnya sedang ditutup

Kudengar-dengar namanya lockdown

Aku dan Rio-chan hanya menghabiskan waktu di rumah saja

Angelo dan Angela pun diliburkan dulu

Dan sekarang aku sedang di kamar bersama Rio-chan

Aku sedang membaca buku Realta-sensei tentang Silence Killer, sedangkan Rio-chan main game di konsol game portable-nya

"Uaaaaa...! Bosen!" Teriakku pelan

"Ya nih, kerjaannya di rumah terus. Berenang sudah, main di lapangan sudah, main di kamar juga sudah" jawab Rio-chan

"Sekarang tanggal berapa?"

"Selasa, tanggal 31 bulan Maret tahun 2020"

"Ya, tidak perlu spesifik banget"

"Buat apa nanya begituan?"

"Biar tau sudah berapa lama karantina ini"

"Besok bakalan ada raja pertama"

"Huh? Maksudnya?"

"Kalau kau main game bakalan nyebutnya Boss Fight. Ya, hal semacam itulah"

"Ya, aku siap"

Lalu kami melihat ayah melintas depan kamar

Dia kembali lagi

"Kalian tidak bosen di kamar terus?" Tanya ayah

"Woo... sangat tidak bosen, Papa" jawab Rio-chan dengan nada lemes

"Sampai-sampai kita tidak punya hal lain untuk dimainkan" lanjutku dengan nada datar juga

Ayah mulai memasuki kamar

"Yah... mau bagaimana lagi? Diluar itu bahaya, banyak racun, nanti batuk-batuk kalau kena, loh" kata ayah

"Tapi kita bosan!" Keluh Rio-chan

Aku hanya mengangguk

"Hmm... enaknya ngapain, ya? Hmm..." pikir ayah sambil melipat tangannya

Beberapa saat dilalui dengan keheningan

"Hoaeeem... bosan..." kata Rio-chan

"Ah, kalau cerita kemarin dilanjutkan pasti tidak bosan" usulku

"Benar! Papa lanjutkan yg kemarin dong!" Lanjut Rio-chan

"Sudah kubilang yg kelanjutannya agak sadis, tidah pantas didengar anak kecil" jawab ayah

"Terus apa dong?!" Protes kami berdua

"Kenapa tidak latihan saja? Eh, tunggu" usul ayah

"Males, bosen, sudah sering dilakuin" jawabku

"Yah, kalian tunggu saja besok. Besok ada sesuatu yg menarik" ayah mulai pergi meninggalkan kamar

Beberapa saat setelah itu, aku mengambil Arny dan membawanya

"Hei, mau kemana?" Tanya Rio-chan sebelum aku berangkat

"Ke halaman belakang" jawabku

Aku pun mulai berjalan menuju halaman belakang

Di halaman belakang yg luas itu

Aku berdiri seorang diri di atas rerumputan hijau dan menikmati angin yg segar di pagi hari

Tidak ada matahari, karena suasana sedikit mendung

Aku menoel-noel tandukku

"Ini gunanya untuk apa, ya?" Tanyaku sendiri

Reincarnated as a Human?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang