Chapter 15: Ketemu! Pembunuh!

123 13 7
                                    

"Rex?!"

"Oh, Akira. Mudah sekali dibohongi, terlalu kecil dan polos" kata Rex dengan nada yg berbeda

"Ke-kenapa, Rex? Kenapa bisa kau?!" Tanyaku

"Hah! Kau kira aku ingin menjadi manusia? Kau kira aku ingin menjadi makhluk yg inferior? Kau adalah budakku yg menurut" dia malah mengelus kepalaku

Aku kehabisan kata-kata

"Kenapa kau membunuh mereka?! MEREKA JUGA ORANG TUAMU!"

"Sejak kapan aku menganggap mereka orang tuaku?"

"Hah? Rex, kau ini kenapa?"

"Bukan kenapa, tapi 'siapa'. Aku adalah raja iblis Rex, menaklukan kerajaan adalah tugasku, membunuh orang yg menghalangiku adalah idealismeku!" Rex mulai mengeluarkan pedang yg sama ketika aku melihat Papa dan Mama terbunuh

Dia mulai menebasku, tapi aku langsung menghindar

Aku langsung berlari keluar

"Kurasa aku sudah cukup jauh" pikirku sambil menengok ke belakang

"Rex... kenapa kau melakukan ini?" entah kenapa aku merasa terkhianati

"Lorem!" Terdengar suara dari kejauhan

Dan muncul tembakan energi yg mengenai kakiku dan menyebabkanku tersandung

"Akh!"

Dari depan mataku, Rex semakin mendekat

"Tolong... tolong aku... ayah, ibu, Rio-chan... tolong aku" kataku dengan suara pelan dan ketakutan

"Akira, misi utama menjadi Yami adalah menguasai tubuh penggunanya, itulah yg kudengar dari ayah. Dan sekarang kau menjadi milikku" Rex mulai mengangkat pedangnya

"Kenapa, Rex...?" Mataku mulai
berlinang air mata

"Kenapa, katamu? Kenapa, ya?" Rex mulai terlihat lebih kejam

"6 tahun kita lewati bersama, dan ini balasanmu? Hiks..." aku mulai benar-benar menangis

"Akira... Akira, sangatlah kecil dan cengeng" dia memegang pipiku dengan kasar

"Tolong aku... ayah" gumamku pelan

Dia mulai mengangkat pedangnya dan menusukku

Aku menutup mataku karena takut

Tunggu dulu!

Tidak sakit?

Tapi, bagaimana?

Aku membuka mataku dan ada ayah yg masih jadi perempuan, sedang tertusuk sambil memelukku

"Ayah?!" Mataku melebar ketika melihatnya tertusuk

"Akira... lari...!" Perintah ayah sekarat

Tubuhnya yg tak bernyawa terjatuh ke jalanan

"Ayah...! AYAH!!!" Aku masih menggoyang-goyangkan tubuhnya sambil menangis

"Cih! Kenapa selalu ada pengganggu?!" Kata Rex yg tidak punya rasa kasihan sama sekali

Mendengar itu, adrenalinku mulai meningkat, tubuhku bergetar kesal, air mataku masih mengalir tak terhentikan, dan setelah kulihat, air mataku menjadi darah

Ini pergabungan antara marah dan sedih

Rex menusukku lagi, dan kali ini benar-benar telak menembus perutku
Aku tidak merasakan sakit, anehnya

Malah merasa semakin kesal

Aku perlahan berdiri dan memegang mata pedangnya, meskipun tanganku berdarah

Reincarnated as a Human?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang