[01] • PERTEMUAN

332 69 103
                                    

~o0o~

Mengalah bukan berarti kalah
Berhenti berjuang bukan berarti menyerah

~o0o~

~o0o~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌈

Bagi Aza hari pertama masuk di sekolah barunya terasa biasa saja tak ada yang menarik kini gadis itu berdiri di depan kelas untuk melakukan sesi perkenalan.

"Nama gue Aza pindahan dari SMA Wijaya" ujarnya singkat jelas padat. Sudah menjadi ciri khasnya kalau dia cewek yang tidak belibet.

"Bisakah kamu perkenalan lebih formal dan lengkap? Tolong ulangi sekali lagi nak Aza" ujar Bu Ghina mengulas sedikit senyum.

Bu Ghina ini tipikal guru kalem tak pernah memarahi muridnya beruntung diawal pelajaran ini Aza bertemu dengan Bu Ghina, bukan guru killer.

"Nama gue Annelies Amizah cukup di panggil Aza, umur tujuh belas tahun, rumah Blok Permata Indah gue pindahan dari SMA Wijaya" ujarnya tak ramah ia memutar bola mata malas.

Bu Ghina menghela nafas panjang,"Ya sudah kamu boleh duduk di tempat yang kosong."

Beberapa cowok menawarkan Aza untuk duduk di sampingnya namun gadis itu tak menggubrisnya ia memilih duduk di pojok belakang, zona nyamannya.

"Ibu harap kamu bisa mengikuti pelajaran dengan baik ya, Aza." ujar Bu Ghina tulus dengan senyum manisnya.

Aza hanya mengagguk. Mengalihkan pandangannya.

Baru lima belas menit berjalan ia merasa bosan, persamaan reaksi kimia yang tertera di papan tulis membuat isi kepalanya berputar.

Diambilnya earpods ditas lalu ia menyumpalnya ditelinga. Suara Bu Ghina yang sedang mejelaskan materi kian meredam di ganti alunan irama musik.
Kelamaan matanya terasa berat dan akhirnya terlelap.

Waktu berlalu, detik menajadi menit, menit menjadi jam. Waktu yang dinanti sebagian besar murid pun telah tiba.

"Hei lo tidur?"

Merasa ada yang menepuk tanganya Aza terbangun, ia mendecih, "Brisik ganggu lo."

"Ini udah istirahat. Lo nggamau istirahat gitu?"

Gadis manis berlesung pipit itu duduk disamping meja Aza yang kosong. Memang bangku pojok hanya Aza yang menempati karena semua siswa disini mempunyai ambisi yang tinggi yang tentunya merebutkan bangku terdepan.

Cewek itu menjulurkan tangan didepan Aza, "Oh ya kenalin gue Tara."

Aza menatap Tara sekilas, membalas jabatan tangan cewek itu.

"Kenalin juga si Raga tuh yang lagi nyatet, Raga mau ke kantin ngga?" ujar Tara menujuk cowok berkacamata bulat seperti harry potter itu.

Raga menoleh sekilas, "Bentar, dikit lagi."

BAD ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang