~o0o~
Tidak akan pernah ada yang sepenuhnya sembuh dari luka
Meskipun sudah disembuhkan sedemikian rupa
Kita, hanya pandai dalam menutupinya
~o0o~
Aza berjalan menyusuri koridor sekolah. Terhitung sudah seminggu Aza menjadi murid resmi SMA Wasesa tapi dirinya masih saja menjadi pusat perhatian.
Lagi pula siapa yang tak mengenali Annelies Amizah, murid baru yang menjadi huru-hara SMA Wasesa akhir-akhir ini.
Namanya telah masuk dalam berita acara siswa bermasalah. Kejadian kebakaran kecil di lab kimia kemarin lusa, membuat ia mendapat surat peringatan dan point.
Aza masih memegangi surat peringatan dari BK. Namun bukan itu yang memenuhi pikirannya.
Gadis itu menyenderkan kepalanya di dinding kelas. Ia masih sangat penasaran dengan foto yang ia temui di kamar Bara.
Tapi apa iya dia Bara temen SD gue?
Kalau dia nggak ngenalin gue, jadi dia bukan Bara yang selama ini gue cari.
Apa gue yang nggak ngenalin dia yang sekarang? Apa jangan-jangan dia udah berubah?
Arghh!
Gadis itu menggeram kesal. Ia menepis hipotesa itu di pikirannya. Mengaggap semua ini hanya kebetulan. Namun ia tetap bertekad untuk mencari tahu tentang Bara yang notabenenya sebagai teman kecilnya itu.
" AZAAAAAA!!! HUAAAA KENAPA LO GAK JAWAB TELFON GUE HAHH "
Aza mengatupkan kedua telinganya mendengar suara cempreng milik Tara.
"Apaan sih, Ra. Brisik." sungut Aza.
"Lo kemarin gimana? Ada yang luka?" ujar Tara memeriksa seluruh tubuh Aza.
"Gue ngga kenapa-napa, Ra."
"Jantung lo masih normal kan?"
Aza mengrenyitkan kening bingung, "Emang jantung gue kenapa, Ra?"
"LO KAN KEMAREN HABIS DI GENDONG SAMA MAS KETOS KITA, APA LO TIDAK MENGALAMI GANGGUAN JANTUNG?"
"Iya, hampir mati malah."
Tara menguncangkan tubuh temannya itu, "Gue serius, Za. Asal lo tau ya, kemarin itu momen langka sepanjang peradaban"
Aza menggerlingkan matanya malas, "Yaa teruss?"
"Yaa kalau gue jadi lo---"
"Eh, Ra lo udah tau belum?"
Sebelum Tara melanjutkan pembicaraanya dua gadis penghuni kelas sebelah itu memtongnya.
Aza bisa memastikan mereka juga bagian dari bigosnya SMA Wasesa.
"Ada berita apaan emang?" Tara memasang baik telinganya, bersiap mendengar berita ter up to date hari ini.
Kesempatan emas. Melihat Tara lengah, ia meninggalkan kelas dari pada nantinya diserang Tara habis-habisan.
Namun gadis itu tak tahu mau melangkahkan kakinya, ia masih terlalu kenyang jika ke kantin. Perpus? Oh sangat tidak rekomended untuk manusia seperti Aza.
Sedari tadi ia disibukan dengan menghitung jumlah ubin yang dilewatinya, saking nggak ada kerjaan.
Terlalu serius menghitung ubin. Nasib sial menimpanya. Ia menabrak seseorang hingga jatuh terjembab ke lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD ANGEL
Fiksi RemajaAnnelies Amizah biasa dipanggil Aza jangan berekspetasi sang pemilik nama itu gadis anggun bak putri karena ekspetasi tak selamanya sesuai realita. Faktanya Aza gadis tujuh belas tahun itu kerap berbuat ulah dimanapun berada membuat orang disekitarn...