[06] • PERJANJIAN

159 21 17
                                    

~oOo~

Dalam diam aku mampu memendam
Dalam diam aku bisa menutupi keadaan
Muncul seribu pertanyaan, sampai kapan mau bertahan?

~oOo~

Now playing All I Want - Kodaline

Happy Reading!

🍉

"Za! Lo bener-bener nggak keren!"

Aza menoleh, mengerutkan kening bingung, "Dih gue kenapa coba?"

"Lo serius mau ikut ekskul pecinta alam?"

"Hm." Aza hanya mengagguk sekilas.

"Ngga mau ikut yang lebih keren gitu? Kan masih ada drawing club, musik, PMR, atau ngga teater biar samaan kayak gue!" ujar Tara menggebu.

"Terserah gue lah. Kenapa lo yang repot?"

"Ckck, denger-denger anak pecinta alam jarang mandi, orangnya jorok gitu, ewh."

Aza tak menghiraukan perkataan Tara ia lantas memilih melenggang keluar kelas. Meninggalkan Tara yang masih mengomel ditempatnya. Kelamaan telinganya bisa panas mendengar celotehan temannya itu.

Berpapasan dengan Liora, Aza menyerahkan formulir extrakulikulernya.

Liora kemudian terdiam sesaat, menatap Aza dalam,"Lo yakin? Ekskul bukan sekedar untuk main-main loh, tapi wadah untuk menyalurkan minat dan bakat."

"Emang kelihatannya gue becanda?" ujar Aza menaikan satu alisnya.

Liora berdecak, malas bedebat dengan cewek itu.

Lalu ia mengintrupsi Aza untuk mengikutinya, menuju ruangan sispala ( siswa pecinta alam ) . Ruanganya tak terlalu luas tetapi cukup jika diisi belasan orang.

"Widihh ada apa gerangan seorang Liora datang kemari?" ujar Kelvin cowok dengan perawakan lumayan berisi dan tinggi itu.

Liora menyenderkan bahunya pada daun pintu, ia menyilangkan kedua tanganya, "Sepertinya ekskul pecinta alam yang diambang kandas ini, bakal batal bubar."

"Waitt serius lo? Emang Bu Ratna ngebolehin dengan anggota kita yang kurang?" raut wajah Kelvin jadi serius.

Liora menggeleng, "Bukan itu, kalian kedatangan anggota baru." ujar Liora melirik kearah Aza.

Kelvin memandang Aza seolah baru menyadari kehadiran cewek itu, tatapanya seakan menilai. Ujung bibirnya terangkat.

"Welcome to Wasesa Hiking Club!"

Senyum Kelvin mengembang sempurna, ia merentangkan tangannya mengambang di udara. Sekejap Aza mundur beberapa langkah.

"Sorry, sorry terlalu excited gue. Disaat gue sama anak buah gue kelimpungan cari anggota baru, lo datang layaknya malaikat penolong." ujar Kelvin diakhiri kekehan.

"Oke. Sepertinya tugas gue udah selesai, gue balik dulu ya."

Saat Liora mau beranjak, Kelvin mendekat kesampingnya. Menyenggol lengan gadis itu, "Ets tumben ngga sama babang Bara? Biasanya ngintil bae lo."

Mendengar nama Bara, Aza memekakan pendengarannya.

"Emang kalau gue seketariatnya harus ngikut dia aja gitu?" ujar Liora ketus.

"Ye emang gitu kan biasanya."

"Bosen gue dari orok sampe sekarang sama dia terus."

Aza terhenyak. Ia melirik Liora sekilas. Jadi Liora ada hubungannya sama Bara? Fakta yang cukup menarik.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BAD ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang