Alaksam faris yahya

22 4 0
                                        

Al POV

Aku merenggangkan dasiku dan melepaskan kancing lengan baju kemudian menggulungnya hingga ke siku begitu aku masuk keruang hotel di Australia, setelah melewati meeting panjang seharian dengan klien yang cukup melelahkan. Yah sudah 4 hari aku berada diaustralia guna mengurus kerjasama dengan perusahaan tambang minyak dari Arab, beruntung kesepakatan akhirnya bisa diraih walau sedikit melelahkan karna waktu untuk mencapai kesepakatan yang tidak tergolong sebentar itu.

Aku mengambil air dari kulkas dan meneguknya sembari menuju ke sofa besar yang berada di depan TV, kemudian duduk dan menyalakannya demi mengusir rasa sepi dikamar itu. Saat aku beranjak dari sofa tanpa mematikan TV menuju kekamar mandi, langkahku terhenti ketika aku mendengar kabar tentang anjlognya harga saham perusahaan fandrick corp yang dipimpin oleh ayah nick.

Aku langsung menghubungi asisten kepercayaanku untuk mencari info tentang fendrick corp, kemudian melanjutkan langkah ke kamar mandi guna menyegarkan diri dengan mandi. Setelah aku selesai mandi dan berpakaian terdapat notifikasi email dari Arman asistenku yang mencari tau tentang fendrick corp, ternyata perusahaan ayah Nick sedang dalam masalah besar dan dalam ambang kebangkrutan karna terdapat karyawan yang telah menggelapkan dana perusahaan. Aku tak bisa membiarkan Fendrick corp bangkrut.
"Arman, siapkan aku tiket penerbangan ke Indonesia secepatnya. Kalau bisa malam ini, aku akan pulang" titahku pada Arman melalui HP.

Di pesawat aku tak bisa sama sekali memejamkan mata walaupun waktu telah menunjukan tengah malam, aku tidak bisa membiarkan perusahaan ayah nick hancur.
Aku mengingat jasa ayah Nick yang telah merawat dan membesarkanku selama ini. Yah ayah Nick bukanlah ayah kandungku, aku adalah Alaksam faris yahya putra dari pasangan Faris hatta yahya dan Feminda yahya. Saat aku berumur 6 tahun aku beserta kedua orang tuaku mengalami kecelakaan mobil ketika pulang dari liburan, akibatnya ayah dan ibuku meninggal karna kecelakaan tersebut.

Saat ayah dan ibu sudah dimakamkan paman dan bibi dari ayah dan ibuku tidak ada yang mau merawatku, aku ditinggal sendirian dirumah kami setelah mereka mengambil semua harta ayah dan ibu. Perusahaan Yahya corp yang dibangun ayah dengan kerja keras pun diambil oleh adik ayah, selama seminggu aku hanya mengurung diri dikamar dan menangis tanpa ada seorangpun yang menemani. Sendiri tanpa makanan dan hanya dapat menikmati air mineral yang tersisa. Sampai kemudian ayah Nick yang merupakan tetangga sekaligus teman ayah dan ibu menemukanku dikamar sendiri karna melihat lampu kamar yang menyala dan berniat mengecek keadaan rumah pasca ditinggalkan ayah dan ibu.

Ayah Nick kaget dan panik melihatku terdiam dipojokan dan membawaku kerumahnya, aku memang masih tinggal dirumahku tapi sejak saat itu aku tidak sendiri lagi. Ayah Nick dan ibu Miska selalu mengurusku, mereka merupakan penyelamatku. Ibu selalu menyediakan makanan untukku, aku selalu bermain dengan Kei anak ayah Nick yang seumuran denganku dan kami selalu bersama menjaga adik Kei yaitu Layla. Ayah dan ibu tidak pernah membeda-bedakan aku dengan Kei maupun Layla, mereka membiayai sekolahku sampai aku berhasil merebut kembali perusahaan yang dibangun oleh ayahku. 10 tahun lalu aku berhasil merebut kembali yahya corp dari tangan adik ayah yang diambang kebangkrutan, setelah semua usaha yang kulewati akhirnya saat ini aku dapat mengembangkan Yahya corp keberbagai macam bidang seperti tambang minyak, perhotelan dan pertelevisian.

Berkat bantuan ayah Nick di umurku yang ke-34 ini aku bisa meraih banyak pencapaian yang kuimpikan, takan kubiarkan Fendrick corp hancur.

Pesawat yang kutumpangi mendarat dibandara jakarta pada pukul tiga dini hari, aku langsung berjalan kearah supir yang menjemputku. Aku akan menemui ayah saat makan siang, saat ini aku harus tidur terlebih dahulu dan bangun dalam keadaan segar.

Aku terbangun jam 8 lewat, hari sudah mulai siang. Setelah mandi aku berniat keperusahaan terlebih dahulu sebelum bergabung makan siang bersama keluarga ayah, setelah sampai di Yahya corp aku mencek keadaan dana perusahaan yang alhamdulillah stabil dan mencek uang simpanan hasil kerja kerasku selama ini. Aku akan menggunakannya untuk membantu ayah, dimana uang tersebut bisa dibilang lebih dari cukup untuk membantu ayah Nick.

Setelah melaksanakan sholat jum'at aku bergegas menuju kediaman ayah Nick, saat aku sampai ternyata aku dan ayah sampai bersamaan diapun merangkulku dan membawaku masuk menuju ruang makan bertemu dengan ibu.
"bagaimana perjalanan bisnismu ? Apakah lancar?" tanya ayah Nick padaku.
"alhamdulillah lancar ayah, walaupun sedikit memakan waktu" jawabku.
Tidak lama terdengar langkah kaki yang ternyata Kei sudah datang dan kulihat Layla menyusul berjalan dibelakangnya, setelah kami semua duduk kamipun menyantap makan siang yang ku yakin dibuat oleh ibu Miska. Masakan yang selalu terasa lezat, setelah selesai makan kamipun berpindah kesofa di ruang keluarga untuk berbincang-bincang. Akupun menanyakan mengenai keadaan dari Fendrick corp saat ini
"ayah kenapa tidak mengatakan kepadaku tentang keadaan Fendrick corp?" tanyaku pada ayah.
"ayah hanya tidak mau merepotkanmu Al" jawabnya.
"aku tidak pernah merasa direpotkan oleh ayah, aku memiliki simpanan yang bisa ayah gunakan untuk menstabilkan Fendrick corp"
"ayah benar-benar tidak mau merepotkanmu Al, uang itu adalah hasil kerja kerasmu selama ini"
"ayah, Al ingin membantu ayah jadi bisakah ayah menerimanya" kataku
"ayah benar-benar tidak enak menggunakan uangmu, tanpa tau bisa mengembalikannya atau tidak" jawab ayah putus asa.
Aku benar-benar bingung, aku sangat ingin membantu tapi ayah bersikeras menolaknya. Aku tau ayah tidak enak memakai uangku walaupun aku sudah menganggapnya sebagai ayahku sendiri. Aku berpikir bagaimana ayah menerima pertolonganku, hingga satu ide terlintas dikepalaku. Aku bisa menjadi benar-benar keluarga ayah Nick , dengan menjadi menantunya. Suami dari anaknya yaitu Layla, aku akan menikahi Layla. Setelah jawaban Layla yang mengatakan bahwa dia tidak memiliki kekasih tekatku pun bulat untuk menikahi Layla, aku akan menyelamatkan perusahaan ayah dan mendapatkan seorang istri. Sudah kuputuskan aku akan menikahi layla satu minggu lagi, setelah itu akupun pamit untuk mengurus semua rencana yang telah kupikirkan

Cold FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang