Tak lagi sama

13 4 0
                                    

Bunyi adzan subuh yang berkumandan dari HP membangunkan Layla dari tidur nyenyaknya, karna sibuk memikirkan pernikahan mendadak yang dicetuskan Al. Pria yang sudah dianggapnya kakak itu membuat Layla sulit tertidur, sehingga ia baru terlelap saat waktu menunjukan pukul 03:21 wib dan akhirnya terbangun saat adzan subuh berkumandang.

"uh kepala ku pusing" gumam Layla sambil bangun serta meraih HP nya guna memastikan waktu.
"sudah jam 5, aduh aku kesiangan ini" dia pun bergegas menuju kamar mandi untuk berwudhu kemudian menunaikan shalat subuh, setelah itu Layla membereskan kamarnya dan perlengkapan yang akan dibawa ke RS. Layla selesai dengan kegiatan saat waktu menunjukan pukul 06.10 pagi diapun bergegas keluar kamar guna membangunkan abangnya. Rutinitas itulah yang Layla lakukan setiap sebelum mandi, dia harus membangunkan abangnya agar ketika dia sudah siap maka abangnya pun akan siap pergi bekerja. Pernah sekali Layla mandi dan bersiap terlebih dahulu dan ternyata abangnya belum siap sama sekali bahkan dia masih bermimpi indah ditempat tidurnya yang nyaman, alhasil Layla sampai di RS jam sembilan lewat yang menurut Layla sangat terlambat dan dia tidak akan mengulanginya lagi.

Layla POV

"abang Kei "
"abang"
"abang ayo bangun"
"abang"
"bang Kei"
"bangKeeeeeeeei"
"abang ayo bangun, sudah pagiiiiii"
Aku terus saja memanggil dan menggerak-gerakan tubuh abang kei tapi dia sama sekali tidak terusik.
"abang bangun, sudah mau setengah tujuh ini"
"abang ih bangunnnn, aku gak mau pokoknya telat gara-gara abang lagi yahhh"

Setelah berbagai cara kulakukan demi membangunkan abang Kei akhirnya dia membuka matanya dan bergumam.
"dek hari ini abang gak akan antar kamu"
Akupun syok mendengarnya dan bertanya
"kok gitu sih, trus siapa yang bakal antar aku?"
Setelah mendengar nada merajukku, bang Kei pun mulai bergerak bangun dari tidurnya kemudian dia berkata sesuatu yg mengejutkan.

"mulai sekarang kamu kalau mau diantar jemput mintanya sama Al jangan sama abang lagi dek, sekarang kamu kan punya calon suami. Lagipula kurang dari seminggu lagi kamu bakal jadi istri Al, jadi biasain memang kamu kemana-kemana sama dia"
"iya tapikan gak mendadak gini juga kali bang, aku belum bilang sama kak Al minta diantar jemput pagi ini. Pokonya abang harus antar dulu aku pagi ini, nanti pulangnya aku minta kak Al jemput deh" jawabku membujuk bang Kei.
"tenang, Al tadi habis subuh udah abang telfon buat antar kamu trus dia bilang ok. Sana siap-siap kamu, abang ke kantornya jam 10 bentar, mau lanjut tidur lagi"

Setelah mendengar penuturan abang Kei bahwa pagi ini aku diantar kak Al, akupun langsung kembali ke kamar untuk mandi dan bersiap-siap.
Setelah selesai bersiap-siap aku pun turun menuju ruang makan untuk sarapan dan menunggu jemputan kak al tapi ternyata kak Al sedang menunggu ku di ruang makan, nampaknya dia menungguku untuk sarapan bersama.

"pagi kak" sapaku padanya
"pagi" jawabnya dengan muka lempengnya.
Kamipun memulai sarapan pagi kami tanpa obrolan lebih jauh.
Saat aku dan kak Al akan beranjak dari ruang makan kami berpapasan dengan ayah dan ibu yang selesai berolahraga, mereka memang sering belorahraga sambil berjalan-jalan pagi disekitar taman kompleks perumahan ini. Aku dan kak Al pun pamit kepada ayah dan ibu kemudian berlalu menuju mobil aston martin milik kak Al.

----------------------------------------------------

Didalam mobil yang sedang melaju menuju RS Citra Medika yang berisi sepasang masusia nampak suasana yang sangat sepi, Layla dan Al hanya terdiam sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Al hanya fukus menyetir dan Layla fokus memainkan HP nya membalas satu per satu email dari dokter residen bimbingannya. Al merupakan pria yang sangat cuek dan cukup dingin, kepribadian Al tersebut serupa dengan kelakuan Layla yang sama cueknya dan kurang peka. Kesunyian itupun terpecah karna mobil Aston martin yang dikendarai oleh Al telah sampai di depan RS Citra Medika.

Al POV

"Terimakasih atas tumpangannya kak, aku masuk dulu. Hati-hati dijalan kak" ucap layla sambil membuka pintu Aston martinku tetapi gerakannya terhenti, saat aku memegang lengannya mencegahnya keluar.
"tunggu dulu, kurasa kita perlu bicara berdua. Apa kamu ada waktu saat jam makan siang sebentar?" tanyaku sedikit kaku.
"tentu saja, kita mau makan dimana kak?" tanyanya.
"nanti siang aku jemput" kataku sambil melepas tangannya.

.................................................................

Cold FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang