8

14 3 0
                                    

NO COPAS MY STORY⛔⛔⛔
Plagiat dilarang mendekat🚷🚷🚷
Yang tidak suka silahkan keluar dari cerita ini🔙🔙🔙

Selamat membaca📖📖📖

Enjoy.

***

Bryan menatap 2 orang di depannya dengan jengah sedangkan yang ditatap hanya tersenyum misterius. Sudah lebih dari 15 menit yang lalu ke-2 temannya itu di sini menunggunya untuk memastikan agar dia masuk sekolah.

"Kalian tenang aja sih, gue ga ada niatan bolos kok hari ini. Kan semalem gue udah bilang, kenapa lu berdua masih di sini sih. Gue berasa jadi penjahat yang lagi di awasin sama polisi tau ngga," ucap Bryan sambil memutar bola matanya jengah.

"Ya kan gue ngga mau  kalo kita kekurangan orang lagi, rasanya aneh tau kalo ada yang kurang. Kaya susu tanpa gula, tawar dan hambar," sahut salah satu dari mereka berlebihan.

"Apaan sih lu Princess, lebay tau." Bryan semakin merasa jengah dengan temannya yang satu ini.

"Udah yuk, mending kita berangkat. Gue ngga mau terlambat cuma gara-gara nungguin kalian berantem yang entah sampe kapan," ucap Terry yang sedari tadi diam dengan santai tak perduli dengan tatapan death glare dari 2 orang yang ada di depannya.

 "Siapa suruh lu ngikutin gue kesini!"

"Siapa suruh lu pada dateng kesini!"

Ucap Bryan dan Princess bersamaan.

"Khem, kompak banget ya. Udah lebih baik sekarang kita berangat," ajak Terry yang disetujui oleh keduanya.

Mereka bertiga berangkat ke sekolah bersama dengan mengunakan mobil mereka masing-masing. Saat berada di jalan mereka berpapasaan dengan sahabat mereka yang lain. Mereka memang sudah berjanji bertemu di jalan agar bisa berangkat bersama ke sekolah. Akhirnya mereka ber-6 berkendara bersama menuju sekolah.

"Oi, gimana kalo kita balapan ke sekolah, yang nyampe duluan dia yang menang dan yang dateng terakhir alian yang kalah harus traktir yang lainnya. Khusu buat yang dateng pertama, boleh nambah makanannya berkali-kali," ajak Aryan sambil menjelaskan aturannya.

"Ok. Siapa takut." Leonard berucap dengan sangat yakin.

"Bersedia ... siap ..,"

"Tunggu!" tiba-tiba cantik memotong ucapan Aryan.

"Kenapa lagi?!" tanya Leonard tak sabar.

"Jangan lu yang kasih aba-aba, ntar lu crang lagi," ucap cantik santai tak perduli dengan death glare yang Aryan berikan. 

"Terus siapa? Salah satu dari kita? Gimana kalo oranng itu juga curang?" tanya Aryan kesal karena diejek.

"Juga? Berarti lu tadi emang mau curang dong,"  ucap Princess mengoreksi.

"Bukan gitu ... hm, anu ..." Aryan gugup karenaa ketahuan.

"Wah tega lu yan, kalo mau  curang ngajak-ngajak dong," sahut Leonard agak berbisik.

"KITA DENGER LEO!!!" Bryan, Cantik, Terry, dan Princess berteriak bersama.

"Terus gimana dong?" tanya Bryan .

"Gini aja yang cewe ngga usah ikut lomba. Kita yang cewe bakal kasih aba-aba dan nentuin yang kalah," ucap Cantik yang di angguki dengan semangat oleh Pincess.

"Ye, enakan lu berdua dong. Brarti lu berdua ngga ikut ditaktir ya," sahut Aryan tidak terima.

"Ya, kita tetep ditraktir lah kan kita cewe," ujar Princess dengan manis.

Power Zodiac Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang