NO COPAS MY STORY⛔⛔⛔
Plagiat dilarang mendekat🚷🚷🚷
Yang tidak suka silahkan keluar dari cerita ini🔙🔙🔙Selamat membaca📖📖📖
Enjoy.
***
Seorang cowok berjalan menuju salah satu bangku di taman yang dekat sebuah sekolah. Bryan-nama cowok itu- langsung berdiri dan mengambil sebuah kertas yang ia yakini sebagai kertasnya yang di sangkutkan di sela ranting pohon di sebelah bangku itu.
"Huhhh, sepertinya dia ngga Dateng, atau bahkan dia itu emang ngga ada," ucapnya lesu.
"Eh, tapi kok kertasnya beda ya sama yang aku taro tadi pagi." Dia lalu membuka surat itu dan membacanya.
Hai juga Bryan. Ini gue Aquila, sorry ya kalo gue telat datengnya jadinya kita ngga jadi ketemu deh. Tadinya gue juga ragu kalo lo itu beneran ada atau cuma bagian dari mimpi gue. Tapi setelah gue baca surat ini, gue jadi tau kalo lo itu emang beneran nyata, bukan cuma mimpi. Firasat lo mungkin bener kalo kita bakal ketemu lagi. Gue harap juga gitu, biar gue ngga ngerasa kalo gue gila karena nunggu orang dari dalam mimpi.
Dah Bryan.Dari : Aquila
Rupanya itu adalah surat balasan dari Aquila untuknya. Bryan pergi meninggalkan tempat itu dengan wajah yang berseri. Dia senang bukan main, karena Aquila membalas suratnya. Itu berarti cewek itu bukan hanya sekedar imajinasi nya.
***
'Kringg'
Bel tanda pelajaran berakhir berbunyi, membuat semua murid bersorak gembira. Begitu pula kelas Aquila, semua murid langsung membereskan barang-barang mereka."Ayo Aquila, Cepet!" Miny berseru sembari merapikan barang barangnya dengan secepat mungkin.
"Lo napa sih Min? Mo lahiran ya?" Gurau Gitta sambil tetap membereskan barang-barang nya.
"Iya! Kucing tetangga gue mau lahiran!" Miny menjawab dengan ketus gurauan Gitta meski tau jika ia bercanda, baginya saat ini bukan waktunya bercanda. Jam pulang adalah hal yang paling ditunggu nya, karna akhirnya pelajaran yang membuatnya menguras otak akhirnya selesai.
"Eh, udah ayok. Katanya mau pulang, tapi malah pada berantem." Untung Aquila melerai, jika tidak mungkin mereka sudah melanjutkan adu mulutnya.
Begitu keluar dari kelas, mereka langsung di sambut oleh yang lain-Bang Vigor, Prince dan Corryna. Setelah Aquila dan yang lain berkumpul, mereka pulang menggunakan motor masing-masing. Kecuali Aquila yang di bonceng Corryna, karena saat berangkat dia memang tidak menggunakan motornya. Mereka tidak langsung pulang ke rumah, melainkan lebih memilih mampir ke Cafe favorit mereka.
Aquila dan teman-teman nya memang sering datang ke cafe itu, jadi pelayan di sana tau pesanan yang biasa mereka pesan serta tempat duduk yang biasa mereka duduki. Jadi tanpa perlu dipanggil salah satu pelayan langsung mendekati mereka dan mengkonfirmasi pesanan mereka.
"Seperti biasa?"
"
Iya seperti biasa ya mba," Bang Vigor mengiyakan ucapan si pelayan.
"Baik. Mohon tunggu sebentar." Pelayan langsung pergi untuk mengabari koki di belakang. Mereka menunggu pesanan mereka sambil mengobrol dan bercanda, tak perduli dengan orang-orang yang merasa tak nyaman dengan sikap mereka.
~~~
"Eh, Lo dimana? Kenapa coba ngga masuk? Mana ngga kasih kabar, kita pindah itu buat elo! Tapi sekarang malah lo ngga masuk!" Ucapan yang membuat Aquila CS kaget dan mereka lebih kaget saat melihat orang itu, ternyata dia Princess. Dia terlihat sedang menelepon seseorang, atau lebih tepatnya marah-marah pada orang yang sedang dia telpon.
"Hoi, Princess. Lagi ngapain? Sendiri aja nih," sapaan Miny langsung menarik perhatian gadis di depannya.
"Oh, hai. Ngga ngapa-ngapain kok. Lagi nunggu temen aja." Princess menjawab setelah mengakhiri telponnya.
"Kalo gitu nunggu di sini aja, gabung bareng kita," ajak Aquila ramah.
"Thanks. Mmm, boleh deh kalo ngga ngeganggu," jawab Princess ragu.
"Engga lah. Eh btw, kenalin gue Corryna, ini Vigor abangnya Aquila dan yang itu Prince. Kita sekelas, di kelas sebelah." Ucap Corryna memperkenalkan diri.
"Oh, gue Princess. Salam kenal," sahutnya ramah.
"Eh Princess , si terry mana? ko ngga keliatan. biasanya nempel terus kek perangko," tanya Prince.
"Oh Terry. Dia lagi nunggu yang lain, bentar lagi juga ke sini," jawabnya.
Benar saja, tak lama kemudia Terry datang bersama teman-temannya.
" Sorry lama ya Princess. Tadi si Leonard sama Aryan pake acara berantem dulu," ucap satu-satunya gadis di antara 4 orang yang baru datang itu.
"Ya udah ngga papa. Eh, iya nih kenalin temen-temen baru gue. Ada Aquila, Gitta, Miny, Corryna, Vigor dan Prince. Dan kalian, kenalin ini temen baik gue. Ini Leonard dan Aryan, kalo yang paling cantik itu namanya Cantik," ujar Princess sambil menunjuk satu-satu dari mereka.
"Kalo gitu kita pulang dulu ya guys, masih ada urusan soalnya. Thanks ya udah nemenin," pamit Princess.
"Oh, ok. Hati-hati ya," ucap Prince.
"Cie perhatian nih ye," goda Corryna setelah Princess dan teman-temannya pergi.
"Kenapa? Cemburu ya, gara-gara ngga ada yang perhatian sama lo," ledek Prince balik.
"Sialan lo, awas y ntar kalo lo minta tolong," ancam Corryna.
"Aduh ampun dong Cor. Ntar kalo lo ngga mau nolongin gue lagi. Terus siapa yang mau nolongin ngerjain PR sama nyuciin baju gue," ledek Prince dengan muka sok imut.
"Cor, Cor, Cor. Emang gue Corneto apa? Terus apa-apaan tadi? emang gue pembokat lo apa?!" ucap Corryna marah.
"Eh udah-udah. liat noh kita jadi tontonan orag cafe," lerai Aquila sambil menunjuk orang-orang yang melihat mereka dengan dagunya.
"Iya lu pada udah gede juga, masih aja berantem mendingan kita makan aja. Liat noh pesenan kita udah dateng." Minny membantu Aquila melerai kedua sahabatnya.
"Bener bat, mending makan," ucap Gitta membenarkan.
Akhirnya mereka ber-6 makan sambil sesekali bercanda, entah kemana kemarahan tadi menghilang. Karena menurut mereka pertengkaran kecil jangan sampai membuat mereka berpencar. Justru hal itu menjadi pemanis dalam hubungan persaabat mereka. Dan mereka menikmati itu, mereka bukn tipe orang hanya mau berteman jika menguntungkan buat mereka. Mereka juga bukan orang yang hanya mau berteman dalam keadaan senang saja, sedangkan jika susah mereka akan berpisah. Mencari teman yang baik dan pengertian itu susah, kira-kira itulah yang mereka pikirkan selama ini.
TBC...
***
Hahaloha PZOL upp nih. Btw ngga kerasa yah udah tahun 2020 aja. Dan PZOL yah seperti yang kamu lihat masih begitu saja. Hehehe.
Doakan ya, semoga di taun 2020 ini PZOL bisa selesai. Amin.
Kali ini aku takkan berjanji lagi. Takut ngga bisa nepatin janjinya. Ntar di tagih di allam sana lagi kan ngga seru. Hehehe.
Intinya thanks buat yang udah support. Jangan lupa Vote ya. Arigatou gozaimas.
18Februari2020

KAMU SEDANG MEMBACA
Power Zodiac Of Love
Fantasi"Tidak, jangan pergi. Kumohon tinggallah," ucap seseorang. "Aku harus pergi. Maaf," "Jaga dirimu baik-baik ya, Aquila." "Tidak! Kumohon. Tidak! Tidaaakkk!!" ~~~ Masih cerita seputar Zodiak, hanya diubah dan di perbarui lagi ceritanya. Jangan lupa Vo...