02

348 24 1
                                    

Aku membanting hp ku di kasur karena kesal.tak berapa lama suara ketukan terdengar di pintu kamar ku.

"Sebentar!"teriak ku berdiri dan membuka pintu kamar.ku lihat mamah dengan baju yang sangat indah.

"E-eh mamah,kenapa mah?"

"Kamu lupa atau bagaimana?bukanya malam ini kita akan makan malam dengan ayah kau?"membelai rambut ku.

"Astaga baru ingat mah,Yasudah mamah tunggu aja di bawah aku akan nyusul nanti aku ingin mandi dulu"mendorong mamah keluar dari kamar ku dan langsung menutup pintu kamar mamah hanya menggelengkan kepala dengan tawa kecil muncul di bibir nya.

Setelah selesai mandi dan berpakaian dengan bagus aku pun langsung menuruni tangga dan ku lihat semua orang telah menunggu ku,ku lihat ayah seperti ingin marah dengan ku.

"Miane,aku terlambat"menunduk kan kepala sebentar lalu langsung duduk di meja makan di samping yeri.

"Hm,kau ini lama sekali!"ucap nya menatap ku dengan tajam.aku hanya diam tak berani menatapnya.

"Yasudah ayo kita lanjutkan makan"ucap mamah aku hanya mengguk saja.

Hanya keheningan yang menemani kami makan.Lalu ayah membuka suara untuk memecahkan keheningan.

"Bagaimana dengan sekolah kau irene?"menatap ku.

"Baik"singkat ku.

"Apa kau sudah memiliki kekasih?"aku terkejut lalu dengan segara aku pasang ekspresi biasa saja.

"Tidak ada"singkat ku.

"Lalu bagaimana dengan wendy?"itu membuat ku semakin terkejut.

"M-maksud ayah?!"Berhenti makan dan menatapnya.

"Bagaimana persahabatan kamu dengan wendy?"lalu membuat ku sedikit tenang.

"Baik"singkat ku.

"Ayah,mau bicara apa langsung ke intinya saja tidak usah banyak basa basi"lanjut ku lalu langsung mendapatkan tatapan tajam dari mamah.

"Yah,irene jaga bicara kau!"potong mamah aku hanya memasang ekspresi biasa.

"Sudahlah,jadi ayah kesini ingin menjodohkan kau dengan anaknya teman ayah"itu sontak membuat ku sangat terkejut.

"Aku tak ingin!"teriak ku.

"Yah,irene ayah ingin kau menuruti nya untuk kali ini saja"ucapnya memohon.

"Apa yang ayah ingin kan irene selalu menuruti perintah ayah!,tapi kali ini irene tak ingin menuruti nya sekali pun!!sampai kapan pun!!"aku beranjak meninggalkan meja makan dan menuju kamar ku lalu ku tutup pintu dengan sangat keras.
Irene pov end.

"Irene!!!"ucap nya ingin menyusul irene namun langsung ditahan.

"Jangan dulu mas,irene perlu waktu sendiri"

"Yasudah urus anak kamu sampai mau kalo tidak aku akan mengusir kalian dari rumah ku ini"lalu meninggalkan meja makan dan menuju keluar rumah untuk pulang ke rumah istri muda nya.

"Mamah,jangan menangis,"yeri menatap mamah nya sendu sambil menghelus² rambut ibunya.

"Yeri,besokkan kamu sekolah,jadi kamu masuk kamar yah,tidur dan ingat jangan begadang"yeri hanya mengguk dan meninggalkan ibunya sendiri di meja makan.

"Yasudah mam,"hanya anggukan ibunya.

Yeri sudah masuk dalam kamar nya dan hanya menyisakan ibunya sendiri di ruang tamu.

"Harus nya kamu tak kena dampaknya irene,aku harus bagaimana"gumamnya dengan menangis dalam diam dan meneteskan air mata.


~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Keesokan harinya,
Wendy pov.

stay with meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang