03

239 20 2
                                    

Wendy pov.
Ku lihat irene sangat terpukul untuk sekarang bahkan ia menangis di pundak ku.ku membiarkan air matanya membasahi baju ku.

"W-wendy"ucap nya sendu.

"Hm,ada apa baejoohyun"ucap ku selembut mungkin dengan tangan ku yang menghelus-helus belakangnya dengan lembut.

"A-aku i-ingin di jodohk-kan"menatap ku sendu.

"Hah?"kejut ku.

"Apa ayah kau yang menjodohkan kau?"lanjut ku dan dia mengangguk.

"Apa kau mengenalnya?"dia menggelengkan kepalanya.

"Apa kau mencintainya?"

"Tentu saja tidak! Aku bahkan tak mengenalnya bagaimana bisa aku menyukainya!"ucapnya dingin dan sepertinya ia tak menyukai pertanyaan ku.

"Miane"sambil memeluknya.

"Lalu,apa kau menerima nya?"ia melepaskan pelukan ku dan menetap ku sendu.

"Tentu saja tidak! Aku tak ingin!"ucap nya dingin.

"Ahh,ne"ku teguk air liur ku karena ia sangat menakutkan jika ia marah.

"Ayo kita ke kelas sebentar lagi masukan"ku tarik tangannya dengan lembut ia mengikuti ku.

Aku dan irene pun sudah masuk kelas namun tepat di depan pintu kelas ia menahan tangan ku.

"Ada apa?"tanya ku.

"Lapar!"ia menunduk.

"Yasudah apa kau mau ke kantin?"ia menggelengkan kepalanya.

"Hm,Yasudah kamu tunggu saja di kursi aku akan membelikan kamu makanan"ku helus kepalanya.

Ia pun duduk di kursinya,aku langsung saja ke kantin.

Di kantin sudah hampir terlihat sepi karena kira² 5 menit lagi masukan.Aku langsung saja membelikan nasi goreng dan air putih serta susu stobery karena irene sangat menyukai susu stobery.

"Ini"ku berikan makanannya.

"Makasih"ia tersenyum pada ku.

"Sama²"balas ku sambil mengacak rambutnya.

"Kamu gak makan?!"

"Tidak,aku sudah membawa bekal dari rumah"ku keluarkan bekal ku dari dalam tas ku.

"Ayo makan bersama"sambil membuka bekal ku.

"Kamu gak minum?!"melihat ku heran.

"Hhee iya aku baru ingat kalo aku lupa bawa air minum,Yasudah kita sama² saja minum aqua ini"ucap ku terkekeh dan menunjuk aquanya.

"Yah,kau serius?!satu minuman dengan ku?!"ia terkejut.

"Iya,kenapa?apa kau tak mau berbagi minuman dengan ku?"

"Ah,bukan seperti itu,kenapa tak beli saja?"menatap ku.

"A-aku sudah capek"jawab ku gugup sebenarnya uang ku sudah habis semua yah karena membelikannya makanan.

"Oh Yasudah"ia pun mulai memakan makanannya.

Selesai kami makan lonceng pun berbunyi dan menandakan untuk belajar.Selesai dalam pembelajaran siswa pun di perbolehkan untuk pulang.

"Ayo"menarik tangan ku,ku mengikutinya di samping nya.

"Kau tak di jemput?"ia mengangguk lalu sampai di depan pintu kelas ada seseorang memanggil nama ku.

"Wendy"ucap nya menahan tangan ku otomatis aku dan irene berhenti dan irene langsung melepaskan tangannya dari tangan ku.

"Ada apa seulgi?"melepaskan tangannya di tangan ku.

"Kau bilang kita akan berlatih vocal hari ini"marahnya.

"Ah,miane aku baru ingat"ucap ku terkekeh.

"Lalu bagaimana?!jadi latihan atau tidak!"marah nya.

"Hmm"ku lihat irene sedang menunduk seperti sedang sedih.

"Miane seulgi~ah,aku tak bisa untuk hari ini,aku harus pulang bersama irene hari ini"ucap ku lembut irene langsung menatap ku.

"Yasudahlah!"meninggalkan ku begitu saja.

"Hmm"membuang napas ku berat.

"Ayo"ku genggam tangannya.

Di perjalanan kami diiringi dengan canda dan tawa.

"Wendy"menatap ku.

"Ada apa"ku balas tatapan nya lalu kami berdua tersenyum.

"Apa menurut mu aku sempurna"ia menatap ku dengan tatapan sulit di artikan.

"Tentu saja tidak"ucap ku terkekeh.

"Kenapa tidak!"ucapnya dingin.

"Semua orang itu tidak ada yang sempurna!Mungkin jika ada orang yang mengatakannya sempurna itu berarti ia sangat berarti dalam hidupnya dan bahkan tak memikirkan kekurangannya itu"ucap ku menatapnya.

"Apa aku berarti dalam hidup kau?"kata² nya sungguh membuat ku tambah pusing untuk menjawab nya.

"Kenapa kau berkata seperti itu dengan ku apa aku kekasih kau jadi kau berkata seperti itu"dengan senyum jahil ku.

"Bukan seperti itu!"ucap nya manahan malu.

"A-aku hanya saja i-ngin~"ku langsung memotong kata² nya.

"Tentu saja kau sangat berarti bagi ku"ucap ku lalu membuat muka nya merah.

"Jadi aku sempurna bagimu"

"Tentu saja ia"ku alihkan muka ku agar tak menatap mata indahnya.

"Kenapa kau tak bilang sejak tadi"ucap nya lalu melingkarkan tangannya ke tangan ku.

"Jika aku bilang pada mu sejak tadi,maka kau tak tau arti dari kata sempurna"ia hanya tersenyum.

Sampailah aku di depan rumahnya yang sangat besar dan mewah namun terlihat sangat sepi.

"Apa kau sendiri di rumah?"tanya ku ia mengangguk.

"Yasudah aku akan menemani mu sampai ada mamah atau yeri yang datang"ku tarik tangannya ia hanya tersenyum lalu membuka kan pintu rumahnya.

Bersambung~
.
.
.
Maaf typo yah🙏
Jika ada kesalahan dari kata² ku maafkan yah🙏
Vote yah biar aku tambah semangat🙏😇
Komen jika ada ide yang mungkin bisa aku terima🙏😇




stay with meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang