Happy reading≧▽≦
✨
✨
✨
✨
✨
Lisa tersentak, kala gendang telinganya mendengar suara pecahan kaca dan suara teriakan jennie disebalah kamarnya yang memang kamar jennie. Segera ia bangkit dari tidurnya dan berlari menuju asal suara tersebut
Lisa mengetuk pelan pintu berwarna monokrom dengan motif kucing ditengahnya. tak ada yang membuka dari dalam, membuat Lisa khawatir berkali kali lipat
Dirumah saat ini hanya ada dirinya dan jennie. Kedua orang tua nya pergi ke Swiss untuk liburan khusus dan para pelayan serta satpam yang pulang satu jam yang lalu
Memang, di kediaman Lee setiap pelayan maupun satpam akan pulang kerumah masing masing saat jam sembilan malam karena rata rata setiap pelayan disini sudah memiliki keluarga
Merasa tak ada yang ingin membukakan pintu tersebut untuknya, Lisa berinisiatif untuk membuka pintu kakak angkat nya tersebut. Tak perduli jika nanti jennie akan marah kepadanya karena sembarang masuk ke kamarnya
Lisa membukanya, dan pintu itu tidak terkunci Lisa sangat bersyukur karenanya. Ia melangkahkan kakinya masuk saat pintu telah terbuka kecil yang pas pada ukurang tubuhnya
Setelah masuk, Lisa menyapukan pandangannya ke setiap sudut kamar jennie dan matanya membulat sempurna saat ia melihat pecahan vas bunga yang disebelahnya terdapat jennie dengan tangan berdarah sedang meringis kesakitan
"JENNIE!" Secara tak langsung dirinya berteriak karena kekhawatiran dan keterkejutan menjadi satu ketika melihat jennie
Ia tak langsung kearah jennie, pikirnya ia harus segera mencari kotak p3K dibanding duduk disebelah jennie dan menangisi kakaknya yang sama sekali tak mengobati luka jennie
Setelah dengan tergopoh ia mencari kotak p3k ia segera mendekat kearah jennie dan mengambil tangan kiri kakaknya yang terluka akibat
"Sakit ya?"tanya Lisa saat ringisan jennie kembali terdengar olehnya
Tanpa sadar jennie mengangguk dan menatap Lisa dengan mata berkaca kaca menahan perih ketika Lisa sudah mulai mengobati lukanya
Sekarang, Lisa merasa dia seorang kakak yang harus melindung adik kecilnya berbalik dengan kenyataan bahwa jennie lah yang kakak disini
"Sakit banget" rintih jennie, satu tetes air matanya jatuh tepat saat Lisa melilit tangannya dengan perban putih itu
"Bentar lagi sembuh kok"Lisa menepuk pelan tangan jennie lalu ia segera membereskan p3k tersebut
Jennie terdiam, ia merasa sedikit tak enak kepada Lisa yang sudah mengobatinya "em makasih" ujar jennie, hampir mencicit. Karena kondisi rumah yang sepi membuat Lisa dengan jelas mendengar ucapan jennie
Lisa tersenyum tulus kearah jennie, lalu berujar "Makasih juga" ucap Lisa dengan senyuman yang masih setia di wajahnya
"For what?" Tanya jennie bingung
"Makasih karena udah bilang makasih ke aku" Jennie freeze, mendadak ia jadi kaku untuk bergerak maupun berekspresi
"Makasih udah biarin aku ngobatin jennie"
Lidah Jennie semakin bergerak gelisah, ia tak tau harus mengucapkan apa saat ini "maaf" akhirnya, kata itu yang keluar dari mulut jennie
Jennie menunduk, lalu mengulangi perkataannya barusan "maaf" ucap Jennie sekali lagi
"Maaf atas sikap gue selama ini ke Lo. Maafin gue yang egois, maafin gue yang serakah. Gara gara gue dateng hubungan Lo sama ibu Lo tambah rumit, sekali lagi maafin gue"
Lisa terkesiap mendengarnya, ia sedikit tak percaya bahwa jennie akan meminta maaf kepadanya
"mungkin gue emang telat untuk minta maaf, mungkin maaf gue gak lagi dibutuhkan sama Lo. Tapi kali ini gue beneran mau minta maaf, gue udah keterlaluan banget sama Lo, gue udah nyakitin Lo berkali kali,
gue udah sering bikin Lo nangis, gue emang gak tau diri, gue emang gak bisa bersyukur. Maafin gue Lis, kalo Lo gak mau maafin gue gapapa karena gue emang gak pantes dimaafin"
Lisa menatap Jennie dalam, mencari kebohongan dalam mata kucing itu. Tapi yang Lisa dapatkan hanyalah sorot mata penuh penyesalan dan permohonan
Lisa menghembuskan nafasnya pelan, lalu mencoba tersenyum kearah jennie
"Jennie udah keterlaluan sama aku , Jennie udah bikin hidup aku sengsara, Jennie selalu bikin aku nangis, Jennie selalu ngerebutin semua yang aku punya"
Hati Jennie sakit mendengarnya, sakit mendengarkan penuturan Lisa yang sialnya fakta, kemudian Jennie menggigit bibir bawahnya menahan isakkan tangisnya tapi mata Jennie dengan jelas mengeluarkan air mata
"Gue udah ngira kok kalo Lo pasti gak bisa maafin gue" ucap Jennie, air mata terus menerus turun dari mata nya membuat Lisa sedikit iba
"Gue ngerti kok" Jennie menghapus air matanya kemudian ia mencoba tersenyum, batu saja ia ingin mengeluarkan suara, Lisa mengucapkan kalimat yang membuat Jennie terdiam
"Tapi walaupun Jennie kayak gitu, Lisa sayang sama Jennie"
"Lisa tetap nganggap Jennie sebagai kakak Lisa, Lisa tetap nganggap Jennie sebagai keluarga lisa, jadi sebesar apapun Jennie nyakitin Lisa , Lisa tetap maafin Jennie karena Jennie kakak Lisa" ucap lisa, ia tersenyum lebar lalu menepuk pelan puncak kepala Jennie
"Udah udah jangan nangis, aku maafin kok. Jennie jangan nangis gitu dong nanti gak cantik lagi, aku aja gak nangis "
Jennie mengangguk, ia sedikit terhibur dengan guyonan Lisa barusan "makasih udah maafin gue" ucap Jennie
Lisa mengangguk, lalu secara tiba tiba dia memeluk Jennie dengan erat. Jennie terkejut, ia tak membalas pelukan Lisa tapi sedetik kemudian ia membalas pelukan Lisa tak kalah erat
Jennie merasa, ia sangat beruntung memiliki adik seperti Lisa. Ia sangat menyesal telah menyakiti Lisa berkali kali hingga gadis itu kecewa
Acara peluk pelukan antara kakak dan adik itu seketika buyar saat suara perut Lisa menggema. Jennie terkekeh, lalu melepaskan pelukannya "laper?"tanya jennie
Lisa mencurutkan bibirnya kesal "duh, ini perut bunyi nya kok gak liat keadaan dulu sih! Ganggu suasana aja" ujar Lisa kesal
Jennie tertawa kecil, lalu berujar "yaudah kita makan yuk" ajak jennie. Lisa mengangguk, lalu berjalan mengikuti jennie menuju dapur
"Di kulkas cuma ada telur" ujar Lisa, ketika ia membuka kulkas
Jennie menuju kulkas, lalu melihat isi kulkas juga "iya, jadi kita makan telur aja ya"
Lisa mengangguk kecil, kemudian ia duduk sambil memperhatikan Jennie yang sedang memasak
"Mau bantu masak" ucap Lisa
Jennie yang mendengar itu langsung menggeleng cepat "jangan, nanti rumah kita kebakaran" ujar jennie panik
Lisa merengut kesal "Dih, emang aku separah itu ya?" Tanya Lisa masih dengan wajah kesalnya
"Iya, parah banget malah!"
"Jahat banget sih"
"Emang"
TBC
asdfgjjkkjdhsbaxasdaxa
Telaaaat apdeeeet

KAMU SEDANG MEMBACA
ME!!?
FanfictionLalisa lee, mungkin semua orang sangat menginginkan posisinya sekarang tapi lalisa malah tak ingin berada di posisi ini? Jadi sebenarnya apa yang terjadi? [UPDATE SEMINGGU DUA KALI!] Start : 15 Mei 2020 End : -