PROLOG

313 20 10
                                    

Vano menarik tangan Alita kasar ketaman belakang. Tak peduli banyak pasang mata yang melihat dirinya dengan tatapan bertanya. Namun, itulah tujuan Vano untuk melihatkan kepada semua orang bahwa dirinya dengan Alita itu ada sesuatu.

"Eh! Lepasin! Lo kenapa sih?!" kesalnya sambil menarik tangannya dari genggaman Vano. Namun, hasilnya nihil Vano tidak menggubris perkataan dirinya.

Alita tetap membrontak untuk melepaskan cekalan tanganya dari Vano sampai di taman belakang sekolah. Alita segera menghempaskan tangan kekar milik Vano yang menggenggam kuat tangannya. Alhasil tangannya sedikit lecet.

"Lo apa apaan sih Van?! Lo kenapa?!" bentak Alita. Vano menatap Alita dengan sendu. Alita risih.

"Gue gak suka lihat lo sama Dimas"

"Emang lo siapa gue ha? Ngatur ngatur hidup gue segala! Lo gak ada hak buat ngatur ngatur gue!" jawab Alita sarkastik.

Tatapan Vano berubah menjadi tajam dan dingin. Ia maju perlahan hingga Alita menabrak tembok yang berada di taman. Alita dapat mencium nafas Vano berwangi mint itu.

"Apa lo liat liat! Ga suka ha!" tantang Alita.

Vano maju satu langkah lagi hingga menyisakan jarak beberapa centi. Vano tetap menatap mata Alita dalam yang telah membuat dirinya selalu kepikiran dengan gadis itu. Alita takut. Ia menahan deru nafas nya saat Vano berucap sesuatu tepat di telinganya yang membuat dirinya mematung seketika.

"Iya! Gue gak suka lihat lo deket sama Dimas atau pun cowok lain selain gue! Ingat SE.LA.IN GU.E!" kalimat penuh tekanan tetapi suaranya lembut didengar oleh Alita.

***

Selamat datang diProlog ALITA. Jangan lupa vote dan coment ya. Kalian akan ditemani dengan tokoh tokoh yang menyenangkan dan juga nyebelin.
So? Ikutin terus cerita ini kedepannya.

See you 💞

Salam
Cahyani sakinah.

ALITATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang