"Kak Vano, kak Kelvin. Kenalin, ini Alita. Murid baru dikelas gue" ucap Nara memperkenalkan Alita.
Sekedar informasi. Nara memang mengenal Vano, Nathan, Dean, dan Kelvin. Bahkan, Nathan bisa dikatakan dekat dengan Nara. Bisa dikatakan, mereka cukup akrab. Termasuk Gisel, yang notebanenya sedang dikecar oleh Dean.
Kelvin tersenyum kepada Lita. Menggeser badan Vano yang ada dihadapan Lita, alhasil sekarang dirinya lah yang berada dihadapan Lita.
"Gue Kelvin. Cowok yang tajir, ganteng, dan paling banyak digemari kaum Hawa. Gue suka mandangin Nara, walaupun Nara udah milik Nathan. Tapi semenjak gue jumpa Alita, gue juga suka mandangin Alita" Kelvin mengeluarkan kata gombalnya dan tak lupa mengedipkan sebelah matanya lalu merapikan jambul rambut kesayangannya. Ia menaik turunkan alisnya seraya menunggu jawaban dari adik kelasnya itu.
"Mau kena bogeman Nathan lo karena sering mandangin gue! Hm!" ketus Nara.
Kelvin mengangguk paham sembari mengibaskan tanganya "Iya gue paham. Lo itu udah sold out"
Nara mendesis melihat tingkah laku Kelvin yang sangat aneh. Sedetik kemudian dirinya tertawa oleh tingkah laku cowok itu.
Kringg,, kringg
Suara bel pertanda masuk kelas telah berbunyi. Membuat lamunan Vano seketika buyar. Ia kembali menatap gadis yang berada di hadapannya. Manis batin Vano. Seketika, dirinya kembali terhinoptis oleh wajah cantik itu.
"Yaudah. Gue bareng Alita balik ke kelas dulu. Bye!"
Sebelum Nara dan Alita melangkah. Alita menoleh sebentar ke arah kakak kelasnya itu yang juga tengah menatapnya. Ia tersenyum. Lalu, ia dan juga Nara pergi melangkah melalui Vano dan Kelvin.
Vano dan Kelvin berbalik badan secara bersamaan untuk melihat kedua punggung mungil itu yang semakin lama semakin menjauh dari hadapan mereka. Kelvin berdecik dan menggelengkan kepalanya beberapa kali.
"SMA Nusa Bakti. Memang TOP MARKOTOP!! Isinya cecan semua. Ganyesel gue disekolahin disini" ucap Kelvin tanpa mengalihkan pandangannya.
Vano tak merespon ucapan sahabatnya itu. Ia masih tetap perhatikan punggung mungil yang mulai hilang dari penglihatannya.
***
Alita memasukkan semua buku dan perlengkapan lainnya kedalam tas. Ia ingin segera pulang. Sudah lima menit yang lalu bel jam pelajaran telah usai.
Nara dan Gisel menghampiri meja Alita. Merasa ada yang menghampiri Alita mengangkat wajahnya. Ia tersenyum ramah.
"Pulang berang yuk! Gue anter lo pulang" ajak Nara.
Alita tersenyum dan menggelengkan kepalanya "Nggak usah Nar. Gue dijemput sama abang gue"
Nara mengerucutkan bibirnya. Ia sedikit kecewa dengan penolakan Alita. Namun, setelah itu ia menghela nafasnya dan mengangguk mengerti.
"Yaudah deh kalau gitu. Lain kali, kalau misalnya lo gaada yang jemput atau gaada tebengan bilang ke gue aja ya. Biar lo pulang bareng gue aja" ucapnya Nara lagi.
Alita lagi lagi tersenyum dan mengangguk "Iya Nar. Makasih sebelumnya"
Nara mengacungkan jempolnya sembari mengedipkan sebelah mata "Yoi. Kita duluan ya. Bye!"
Alita mengangguk. Nara dan Gisel melambaikan tangannya.
"Sampai jumpa besok, Al!" ucap Gisel girang. Alita membalas lambaian tangan mereka berdua sampai kedua gadis itu keluar dari ruangan.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALITA
Novela Juvenil"Lo kek setan tau ga! Bawaanya ngucap trus klw jumpa lo!" Alita Valletta. "Lo kek beruang! Lembut tapi ganas, jadi gemes pangen nabok!" Arvin Ervano. 🔸ALITA VALETTA Gadis yang jutek dan pintar ini telah mengalihkan dunia Vano. Ntah kenapa kalau ke...