" Nak Nak Nak"
Aku merasa ada seseorang yang memanggil.
" Nak kita sudah sampai"
Aku terbangun dengan suara supir yang memanggilku itu.
Saat aku sadar ternyata kita sudah sampai di tujuan yaitu rumahku. Aku mengeluarkan uang untuk membayar taksi tersebut.
" terima kasih pak"
Aku keluar dari taksi dan masuk kedalam rumah.
Sampai didalam rumah aku langsung menuju ke kamar dan duduk di kasurku. Tanpa mengganti baju aku naik dan duduk diatasnya. Aku kembali merenung dengan apa yang sudah terjadi.
Untuk beberapa saat tidak ada hal yang aku lakukan hingga sebuah getaran muncul disaku jaketku. Aku mengeluarkan handphoneku itu. Namun sebuah botol obat jatuh di atas kasur saat aku mengeluarkan handphone.
Aku meletakan handphone itu di kasur dan mengambil botol obat itu. Obat ini yang tadi aku makan saat di taksi. Benar benar beraksi dengan cepat sesak di dada, tangan yang gemetar dan pikiran yang kalut semua hilang dalam sesaat.
Namun aku telah melanggar lagi janji untuk tidak menggunakan obat ini lagi. Dulu aku sangat ketagihan obat ini saat disaat masa kontrofersiku dengan somi. Aku merasa tenang dengan obat ini hingga aku pingsan dan overdosis obat tersebut. Jinhyuk yang menemukanku saat itu.
Dia memarahiku, membawaku ke rumah sakit dan merawatku dari masa kelamku dulu. Dan aku berjanji padanya untuk tidak pernah menggunakan obat ini lagi.
" mianhae jinhyuk-a, aku menggunakannya lagi"
DRRRTT....DRTTTT....DRTTTTT
Handphone yang tadi aku taruh kembali bergetar. Aku ambil handphone tersebut dan aku lihat siapa yang menghubungiku.
SEUNGWOO HYUNG
Walaupun aku tau hyung menghubungiku namun aku tidak berniat untuk mengangkatnya. Aku benar benar ingin sendiri. Hingga handphone itu berhenti bergetar.
Tidak lama handphone kembali bergetar dengan waktu yang pendek. Aku mendapatkan pesan dari seungwoo hyung.
Aku buka pesan tersebut.
Wooseok-a apa terjadi sesuatu? Kenapa kamu mendadak menghilang, Yohan bilang kamu tiba tiba berlari pergi. Semua disini berusahan menghubungimu tapi kamu tidak angkat. Bahkan telephone hyung juga tidak diangkat. Hyung harap kamu cepat menghubungi hyung wooseok-a. kamu tau kan hyung akan selalu ada disisimu.
aku melihat kotak panggilan yang tidak terjawa itu. Ada banyak sekali panggilan yang tidak terjawab dari member X1, byungchan bahkan jinhyuk.
" aku telah membuat semua orang khawatir" ucapnya sedih
Aku kembali menyimpan handphone itu tanpa menjawab semua pesan yang masuk. Aku hanya meringkuk dikasur dan mencoba untuk melupakan kejadian hari ini.
Cahaya pagi membangunkanku. Obat tersebut benar benar sangat ampuh hingga aku bisa tidur malam tadi. Aku bangun dan kembali duduk dikasurku.
Aku lihat bajuku yang masih sama dan sudah kering ini masih aku gunakan tanpa aku ganti.
Aku menggambil handphone. Pesan dan panggilan yang tidak terjawab banyak aku dapatkan. Namun aku tidak membuka pesan tersebut melainkan membuka berita berita yang terjadi tadi malam.
Aku tidak bisa menghilangkan kebiasaan ini. Walau aku selalu ketakutan dengan semua komentar-komentar mereka, namun aku selalu penasaran dengan apa yang mereka bicarakan mengenaiku.
Aku membuka salah satu berita yang sedang hangat itu, berita mengenai fanmeting seungwoo hyung.
Seungwoo Victon dan mantan member X1 berhasil mengadakan fanmeeting tadi malam.
Setelah aku melihat berita aku tanpa sengaja melihat kolom komentar tersebut. Aku tertarik karena namaku ikut disebut dalam kolom tersebut.
Komentar 1: Apa kalian kemarin lihat? Saat seungwoo mengumumkan akan kembali ke victon woseok langung pergi. Bukannya dia egois.
Komentar 2: dia kesal karena seungwoo kembali ke victon harusnya dia sadar seungwoo bukan milik dia saja
Komentar 3: kenapa dia selalu menyusahkan sih? Aku yakin seungwoo oppa Lelah menjadi leader dengan member seperti dia. Udah selama di X1 selalu berusaha menonjol sendiri lagi. Sadar lah sebelum terlambat.
Komentar 4: apa hanya aku yang lihat? Kemarin itu aku lihat banget saat dia pergi Yohan oppa memanggilnya namun dia pura pura tidak dengar. Bukannya fans mereka sedang mengusahakan reboot unit X1 dia malah membuat persahabatan mereka renggang.
Masih banyak lagi komentar yang membahas mengenai kejadian kemarin itu. Namun tanganku yang bergetar membuat handphone yang aku pegang itu jatuh.
Aku merasa aku kembali mendapatkan serangan itu. Aku mencoba menutup kupingku karena suara yang sangat bising, namun suara itu bukan dari luar rumah atau diluar kamar melainkan dari otakku yang membuat suara bising itu.
Hingga
TING TONG TING TONG TING TONG TING TONG
Suara bel apartement itu dibunyikan tanpa henti dan terburu buru.
Aku mencoba berdiri dan mengambil nafas sedalam dalamnya untuk menenangkan diri. Aku merapihkan sedikit penampilanku itu.
Aku sudah berdiri di depan pintu yang masih berbunyi sampai saat ini. Namun aku belum membuka pintu tersebut. Aku tidak tau siapa yang datang itu cuman aku masih belum siap bertemu dengan siapa siapa.
DUKK...DUKKK...DUKK
Hingga bukan suara bel lagi yang terdengar, melainkan suara pintu yang diketuk keras oleh orang dluar sana.
"WOSEOK-A WOSEOK-A" ucap orang disanah sambil berteriak.
Mendengar orang diluar sana membuat keributan akhirnya aku membuka pintu tersebut.
" kenapa lama sekali sih" ucap didepanku itu tanpa permisi
" Jihyuk-a?" ucapku kaget
TBC
nih aku kasih double update dehh
jangan lupa like yahh
selamat membaca :)
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN I ?
FanfictionAku mungkin sadar bahwa aku tidak sekuat yang kalian pikir setelah pembubaran itu? apa aku harus berhenti menjadi idol? apa aku bertahan seperti kata yang lain? Tapi apa kalian tau? Itu sangat sulit dan menyakitkan. New Story dari X1 Wooseok