Drrrt.... Drrt... Drrt...
Handphone jinhyuk berbunyi.
" oh, hyung sudah sampai? Tunggu hyung" ucap jinhyuk sambil berlari kepintu rumahku.
Dia membuka pintu dan terlihat tamu yang sudah tidak asing lagi bagi mereka.
Seungwoo hyung
Seungwoo hyung jinhyuk masuk dan duduk di meja makan disanah.
"bagaimana keadaanya?" ucap seungwoo hyung kepada jinhyuk
"tadi aku sudah memanggil dokter, saat ini wooseok baik baik saja. Dia hanya kekurangan nutrisi dan kelelahan." Ucap jinhyuk
Seungwoo hyung menganggukan kepalanya tanda dia mengerti dengan keadaan wooseok sekarang.
" tadi aku tadi menemukan ini dikamarnya" ucap jinhyuk sambil menaruk botol obat di atas meja itu
Seungwoo hyung mengambilnya dan membaca label obat tersebut. setelah tau apa obat tersebut dia kaget dan langsung melihat kearah jinhyuk.
" ap...?" ucap seungwoo hyung tanpa bisa diteruskan karena terlalu kaget
" iya, dia kembali menggunakan obat itu. Dan karena itulah kita sempat bertengkar" ucap jinhyuk sambil menundukan kepalanya
" dari kapan dia menggunakannya?" tanya seungwoo hyung
" aku pun tidak tau, tapi aku kira saat kejadian ini terjadi dia mulai menggunakannya lagi" ucap jinhyuk
Seungwoo hyung tidak mengatakan apapun. Dia hanya menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya sambil menghelakan nafas berat.
" semua ini salahku, aku tidak bisa menyelamatkan grup ini, dan menjaganya seperti janjiku kepadamu" ucap seungwoo hyung masing menutup wajahnya
"itu bukan salah hyung, hyung sudah melakukan sekuat tenaga. Tapi orang orang itu hanya memikirkan keuntungan untuk perusahaan, tanpa memikirkan perasaan kita. Dan juga ini salahku. Kenapa aku sangat bodoh kejadian ini pasti pukulan keras bagi wooseok dan aku malah meninggalkannya sendirian" ucap jinhyuk juga dengan kepala menunduk
" apa yang harus kita lakukan hyung" tanya jinhyuk dengan lemas
" akupun tidah tau" ucap seungwoo hyung tanpa semangat
" wooseok...... sudah menyerah hyung!" ucap jinhyuk
" belum aku yakin itu, selama kita selalu disampingnya" ucap seungwoo hyung sambil memegang pundakku
Setelahnya tidak ada percakapan diantara mereka. Mereka saling dia atau saling berpikir mencari solusi dari masalah ini.
Pagi harinya.
Wooseok yang merasa terganggu dengan cahaya matahari yang mengenai matanya mulai terbangun dari pingsannya. Saat dia membuka mata dia masih merasakan kepalanya yang sangat berat. Dia malas untuk bangun dan ingin kebali menutup matanya namun suara diluar dapur membuatnya penasaran.
"apa ada orang diluar" ucap wooseok sambil berusaha bangun dari tempat tidur walau masih lemas.
Wooseok membuka pintu dan melihat dua punggung orang yang sedang menggunakan dapurnya. Wooseok bingung siapa mereka, samapi salah satunya berbalik dan melihatnya berdiri depan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAN I ?
FanfictionAku mungkin sadar bahwa aku tidak sekuat yang kalian pikir setelah pembubaran itu? apa aku harus berhenti menjadi idol? apa aku bertahan seperti kata yang lain? Tapi apa kalian tau? Itu sangat sulit dan menyakitkan. New Story dari X1 Wooseok