7

1.4K 55 2
                                    

   Sesuai permintaan Sooyeon tadi siang ke Yoongi, sekarang mereka berdua sedang duduk didalam mobil menuju ke rumah Sooyeon.

Kembali ditegaskan, hanya berdua. Tanpa gangguan dari Guru centil yang bernama Wendy itu. Benar-benar tentram sekali.

Kenapa wanita itu tidak naik? Oh tentu saja karena Yoongi sendiri yang menolaknya dengan tegas, mengingat penolakan yang dilakukan Yoongi pada Wendy saja sudah membuat dirinya bahagia sekali.

Tentu saja dirinya dan Guru centil itu lebih unggul dirinya.

"Ssaem, aku tidak menyangka kau lebih memilihku ketimbang Wendy Ssaem." Yoongi hanya diam, bukannya menyetujui ucapan bocah ini tetapi dirinya tak mau kembali membuat mulut gadis itu terus mengoceh ria makanya dirinya memilih diam tak menjawab.

Sedangkan Sooyeon nampak mengerut kesal, sikap dingin Yoongi kembali keluar kan.

.

.

.

"Yoongi akhirnya kau berkunjung juga, astaga Bibi sangat merinduhkanmu bocah!" ujar Ibu Sooyeon dan memeluk tubuh Yoongi.

Yoongi tersenyum canggung, "Iya Bi, aku berkunjung."

"Astaga kau ini kemana saja selama ini baru bisa berkunjung?! Kau tau si bocah ingusan itu benar-benar membuat kepala ku serasa mau pecah saja!"

"Ishhh Eomma apa-apaan sih!" sahut Sooyeon tak terima mendengar ucapan Eomma nya itu.

"Yoon ayo kemari ikut Bibi, kau pasti lapar kan. Ayo kita makan bersama." ajak Nyonya Kim memilih menghiraukan putri nya itu. Yoongi pun menurut dan mengikuti Bibi Kim.

Sooyeon nampak memberengut kesal dan memilih pergi ke kamarnya untuk ganti baju saja, setelah selesai dirinya pun ikut bergabung bersama Ibunya dan Yoongi yang nampak tertawa di dapur.

Astaga menyebalkan sekali melihat pemandangan itu, apalagi melihat Yoongi bisa tertawa lebar seperti itu karena Ibu nya.

Saat bersamanya tersenyum saja tidak pernah, lah ini bersama Ibu nya malah bisa tertawa. Menyebalkan sekali kan.

"Eomma, sadar diri ya sudah punya suami jangan menggoda calon suami nya Sooyeon." ujar Sooyeon dengan cemberut yang membuat Nyonya Kim menabok mulut putrinya itu.

"Hey bocah, bicara apa sih kau ini?! Eomma kan hanya mengobrol dengan Yoongi!"

"Tetap saja tidak boleh! Aku kan calon istrinya! Apalagi Eomma barusaja membuat nya tertawa. Aku saja yang sudah mendekatinya saat disekolah tidak bisa membuatnya tertawa. Tetapi kenapa Eomma bisa? Aku tuh cemburu tau!" ujar Sooyeon panjang lebar dan membuat Nyonya Kim ingin melancarkan aksi jahilnya.

"Mungkin karena Yoongi berjodoh dengan Eomma, makanya Eomma bisa membuatnya tertawa. Benar kan Yoon?" dan sepertinya tau dengan kejahilan yang dilakukan Bibi Kim, Yoongi pun menyahut.

"Benar, mungkin kita memang jodoh Bi." dengan senyumnya. Sooyeon melotot kaget.

"Apa-apaan!! Tidak boleh seperti itu!! Tidak ada yang boleh menjadi jodoh Yoongi Ssaem selain diriku!! Eomma pun tidak boleh, masa sudah memiliki suami dan anak, calon suami anak sendiri juga mau diembat! Tidak boleh pokoknya!" teriak Sooyeon merasa tak terima.

"Ya tapi kalau kau bukan jodoh Yoongi bagaimana? Masa harus dipaksa sih?"

"Ya... Ya tidak boleh begitu! Aku sudah buat perjanjian dengan Tuhan supaya Yoongi Ssaem menjadi jodohku!" Nyonya Kim nampak tertawa mendengar ucapan putrinya itu yang ngelintur. Sedangkan Yoongi hanya tersenyum tipis, saking tipisnya baik Nyonya Kim ataupun Sooyeon tak melihatnya.

"Ya ya ya terserah denganmu saja Soo. Oh iya Yoon, Bibi tinggal kebelakang dulu ya. Hati-hati diserang singa betina nanti." lalu berlalu pergi dari dapur menyisakkan Yoongi dan Sooyeon berdua.

Sooyeon duduk didepan Yoongi dengan perasaan kesal, dirinya mengambil minum dan segera meneguknya hingga tandas.

"Ssaem, kenapa sih kau mau digoda oleh Eomma ku?!" dengan nada kesal.

"Bibi Kim tidak menggodaku tuh, kami hanya berbincang-bincang."

"Terus kenapa tadi tertawa?"

Yoongi menaik kan salah satu alisnya, "Memangnya tidak boleh?"

"Tidak boleh lah! Saat bersamaku saja kau tidak pernah tertawa masa saat bersama Eomma ku kau bisa tertawa. Itu curang tau!!" Yoongi berdehem kemudian.

"Terserahku lah!" jawab Yoongi dengan datar, Sooyeon nampak mengerucutkan bibirnya kesal.

"Jangan bilang kau menyukai Eomma ku?!" tanya Sooyeon dengan menggebrak meja dengan posisi berdiri. Yoongi bahkan hampir tersedak ludahnya sendiri mendengar pertanyaan itu.

Tetapi sepertinya bertingkah jahil pada gadis ini sangat seru.

"Kalau memang iya kenapa?" dan mata Sooyeon melolot sempurna, bibirnya bahkan melongo.

"Tidak boleh!! Eomma ku kan sudah memiliki suami! Apa Ssaem tidak lihat bahwa aku yang cantik dan seksi menggoda iman ini anaknya?!"

"Aku melarang kau suka pada Eomma ku pokoknya!"

"Lalu aku harus suka pada siapa?" tanya Yoongi berusaha bersikap santai untuk tidak kelepasan tawa.

"Ya padaku lah!! Kau tidak lihat bahwa aku ini cantik, lihatnya tubuhku yang seksi ini. Bahkan lebih seksi daripada tubuh Eomma ku!" dengan memamerkan tubuhnya yang terbalut baju itu yang jika dilihat memamg sempurna.

"Lihatlah pantatku, bahkan pantatku ini lebih besar ketimbang milik Eomma ku tau!" dengan menunjukkan pantatnya dan menepuk-nepuknya.

Sedangkan Yoongi yang mendengarnya, wajahnya sudah memerah. Astaga mulut gadis itu memang tidak bisa dikontrol saat bicara.

"Oh lihat juga payudaraku!! Ini lebih besar ketimbang milik Eomma ku! Bahkan masih sangat suci, dan kupastikan hanya Ssaem saja yang boleh memegangnya." dengan memegang kedua payudaranya itu dan menunjukkan kepada Yoongi.

Sumpah demi apa, bocah ini memang tak punya malu!! Kenapa harus memegangnya dihadapan Yoongi!! Dan apa ucapannya tadi? Bahwa Yoongi lah yang hanya boleh memegang payudaranya? Wahhh gila memang otak gadis ini!!.

Sialan! Wajah Yoongi bahkan sudah memerah bak kepiting rebus.

Lelaki itu mengusap wajahnya kasar, "Sudah cukup!!! Berhenti bicara!! Aku hanya bercanda tadi, aku tidak menyukai Eomma mu mengerti?!"

"Serius Ssaem?" dengan melongo.

"Tentu saja serius, dan berhenti memegang sesuatu yang ada didadamu itu!!" Sooyeon pun membalasnya dengan cengirannya.

"Ssaem, kau mau merasakannya tidak?"

"Tidakkk!!!"

TBC...
Panjang kan gaes kek anu nya Yoongi🌚😂, semoga suka ya😁😂

Murid Mesum | Yoongi BTS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang