CHAPTER 14
_______________Saat Yoongi sampai di apartemen nya dirinya dibuat terkejut dengan keberadaan Sooyeon yang berdiri didepan pintu apartemennya.
Baru juga dua hari ini ia merasa tenang karena gadis ini tak menganggunya, eh sekarang sudah muncul saja.
Yoongi berjalan dengan wajah datarnya menuju ke apartemennya. Sooyeon yang menyadari keberadaan Yoongi sedikit kesal mengingat tadi Yoongi pulang berdua dengan Wendy.
"Menyingkirlah dari depan pintuku!" bukannya menyingkir, Sooyeon malah masih bertahan dengan posisinya itu.
Dirinya tak peduli jika nanti Yoongi kembali mengatainya dengan kata-kata buruk.
Yoongi menghela nafas, "Apa yang kau inginkan?" tanya Yoongi kemudian. Sooyeon nampak mengerucutkan bibirnya tanda dirinya sedang kesal.
"Kenapa Ssaem pulang berdua dengan Wendy Ssaem tadi?!" Yoongi berdehem sekilas.
"Memangnya kenapa? Dia membutuhkan tumpangan makanya aku mengantarnya." masih dengan wajah datarnya.
"Kenapa sih kalau dia meminta tebengan Ssaem pasti selalu menyetujuinya?! Giliran aku saja, kadang masih tak dibolehkan menumpang!" Yoongi lagi-lagi menghela nafas lelah.
"Terserahku lah!! Menyingir sana aku ingin masuk!!"
"Aku cemburu." Yoongi hampir tersedak ludahnya sendiri mendengar ucapan Sooyeon.
"Aku cemburu ketika Ssaem selalu pulang dengan Wendy Ssaem, makanya aku selalu mengganggu! Aku cemburu ketika Ssaem bisa memberikan senyuman kepada Wendy Ssaem, walaupun tipis sekali pun!! Aku cemburu Ssaem lebih bersikap peduli pada Wendy Ssaem ketimbang padaku!!" dengan wajah yang sudah memerah menahan kesal dan malu secara bersamaan.
Yoongi terdiam, lebih tepatnya membeku mendengar ungkapam kecemburuan Sooyeon padanya.
Sooyeon sudah siap jika Yoongi kembali menghujatnya dengan kata-kata menyakitkan itu, tetapi sepertinya hal itu tak dilakukan Yoongi karena nyatanya pemuda itu hanya diam saja.
Pemuda itu terlihat menghela nafas, mendengar penuturan Sooyeon entah kenapa membuat kinerja jantung Yoongi berdetak dua kali lebih cepat.
Sebenarnya apa yang sedang terjadi pada jantung Yoongi?!
"Apa jangan-jangan Ssaem menyukai Wendy Ssaem?" pertanyaan itu terdengar seperti gumaman, tetapi Yoongi masih dapat mendengarnya.
"Tidak." balas Yoongi dengan singkat masih menampilkan wajah dinginnya.
"Kau sudah mendapatkan jawabannya, jadi sekarang menyingkirlah. Aku ingin istirahat dan kau pulanglah sebelum ku adukan kau pada Bibi!" Sooyeon pun menyingkir, Yoongi terlihat memencet beberapa dikit nomor lalu segera masuk kedalam apartemen nya.
Tak memperdulikan Sooyeon yang nampak terdiam diluar sana.
Sooyeon kemudian berteriak kegirangan, "Apa barusan aku tak salah dengar? Berarti itu tandanya aku masih memiliki kesempatan untuk membuat Yoongi Ssaem menyukaiku?! Huaaa senangnya!!!" teriak Sooyeon yang tak sadar akan posisi jika masih berada didepan apartemen Yoongi. Masabodo lah, lagipula tak ada yang mendengarnya.
"Baiklah lihat saja nanti Yoongi Ssaem, akan kubuat kau jatuh cinta pada seorang Kim Sooyeon. Tak peduli seberapa luka yang kau torehkan pada hatiku, asalkan aku bisa mendapatkan cintamu itu." monolog Sooyeon dengan yakin, gadis itu mengepalkan tangan kanannya guna menyemangati dirinya sendiri dengan menatap pintu apartemen Yoongi. Kemudian tersenyum dan berjalan pergi berniat pulang kerumahnya.
Sooyeon tak menyadari bahwa ada seseorang yang mendengarnya dari balik pintu. Pemuda itu tersenyum tipis.
"Dasar si keras kepala, tak pernah berubah sejak dulu. Berjuanglah kalau memang bisa mendapatkan hatiku ini."
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Murid Mesum | Yoongi BTS
أدب الهواةNovel by Hyorim Jung Sooyeon itu sangat membenci pelajaran Matematika, tetapi karena yang mengajar adalah guru kesukaannya Min Yoongi dirinya pun terpaksa menyukainya juga. Pria yang bermuka datar itu entah kenapa mampu membuat Sooyeon jatuh cinta. ...