Yoongi lagi-lagi nampak mengacak-acak rambutnya. Padahan dirinya berusaha fokus pada laptop dihadapannya guna menyalin nilai-nilai anak didiknya di laptop tetapi entah kenapa dirinya tak bisa fokus.Bayangan ciuman itu selalu merambat dipikirannya hingga membuat Yoongi kesal sendiri dibuatnya.
Wendy yang melihatnya hanya menatap bingung lelaki itu.
"Kau baik-baik saja Yoon?" tanya nya kemudian. Yoongi menoleh sekilas ke arah Wendy dan hanya berdehem saja.
.
.
Sooyeon nampak berdiri di halaman belakang sekolah bersama seorang namja.
"Jadi apa yang ingin kau bicarakan Jihoon-ssi?" tanya Sooyeon kemudian.
Sedangkan lelaki itu nampak dibuat gugup. Lama Sooyeon menunggu hingga bel masuk berbunyi.
"Jika kau tak segera bicara aku akan pergi. Bel masuk sudah berbunyi."
"Tunggu!! Emm... Jadiii..." Sooyeon mengangkat salah satu alisnya bingung.
"A-aku menyukaimu Sooyeon-ssi!! Maukah kau mau menjadi pacarku?!" dengan menunduk malu. Sedangkan Sooyeon nampak kaget dibuatnya, oh ayolah lelaki yang bernama Park Jihoon ini kan lelaki pemalu dan cukup pendiam lalu kenapa dengan tiba-tiba menyatakan perasaannya dihadapannya?!.
Sebenarnya Sooyeon juga tidak mengenal dekat Jihoon karena pemuda itu yang berbeda kelas dengannya, walau begitu dirinya tahu kalau pemuda ini cukup pemalu. Dan anehnya kenapa tiba-tiba saja menembaknya?!.
Oh ayolah Jihoon ini bukan type nya sama sekali. Lelaki manis dan terlihat polos ini tak masuk dalam kriteria Sooyeon.
Mungkin terdengar kejam tapi begitulah kenyataannya.
Sooyeon lebih suka pada lelaki yang seperti Min Yoongi. Dingin, cuek, seperti itulah type Sooyeon. Lebih menantang bagi dirinya.
Sooyeon nampak berpikir, "Emm... Maaf Jihoon-ssi, aku sedang tidak ingin berpacaran. Kau itu tampan mungkin kau bisa mencari perempuan yang lebih baik dariku. Maaf ya sekali lagi." oh bagus sekali alasanmu Kim Sooyeon.
"O-oh begitu... Baiklah aku mengerti." Jihoon nampak memaksakan senyumnya, Sooyeon pun membalasnya.
Tiba-tiba saja sebuah suara mengintrupsinya.
"Kalian berdua! Bel masuk sudah berbunyi tetapi kenapa malah asik berpacaran disini?!" mata Sooyeon membelalak kaget, itu kan suara Yoongi Ssaem.
Jihoon pun yang menyadari segera mendahului Sooyeon saat sebelumnya memberikan senyuman sekilas pada gadis itu. Pemuda itu sempat membungkuk sekilas pada Yoongi lalu berlalu pergi.
Sebenarnya Yoongi sudah melihat kejadian itu sejak Jihoon menyatakan perasaannya pada Sooyeon, tetapi Yoongi memilih menunggu jawaban dari Sooyeon sebelum dirinya memergoki keduanya.
Dan jawaban yang diberikan Sooyeon entah kenapa membuatnya merasa lega mungkin. Tetapi dirinya berusaha menepis perasaan itu.
Sampai dirinya pun mengeluarkan suara dan dua manusia itu kaget. Jihoon nampak segera berlalu duluan dan membungkukkan badannya ketika dihadapannya hingga pemuda itu benar-benar pergi.
Yoongi nampak berdehem pada Sooyeon yang masih berdiri disana.
"Kau masih mau disini atau pergi ke kelas Kim Sooyeon?" Sooyeon nampak tersenyum canggung kearah Yoongi.
"Ssaem jangan salah paham ya, aku bisa jelaskan hal tadi kok." Yoongi hanya mengerut bingung menanggapi ucapan gadis itu. Memang apa yang ingin dijelaskan? Yoongi bahkan sudah melihat semuanya.
"Cepat masuk ke kelasmu sana!."
"Jihoon tadi menembak ku lalu kutolak, serius deh!"
"Jika dia menembakmu itu artinya kau mati." dengan wajah datarnya.
"Bukan menembak itu Ssaem!! Tapi menembak dalam artian menyatakan perasaan!! Aku menolaknya kok sumpah deh!! Lagipula aku hanya mau dengan Ssaem saja kok!" Yoongi berdehem sekilas, sialan sekali ucapan gadis ini memang.
Entah kenapa jantung Yoongi tiba-tiba saja berdetak lebih cepat dari biasanya. Yoongi bahkan sempat mengira bahwa dirinya punya penyakit jantung karena debarannya yang amat kencang.
Yoongi berdehem sesaat, "Aku tak peduli jika kau mau menerimanya atau tidak. Sekarang cepat kembali ke kelasmu atau kau mau ku hukum?"
"Aku lebih baik dihukum Ssaem ketimbang kembali ke kelas yang membosankan."
"Oh jadi kau ingin dihukum? Kalau begitu ayo ikut aku. Akan kuberikan kau hukuman mengepel WC." Sooyeon melotot mendengarnya.
Yang benar saja dirinya harus mengepel WC!! Sudah cukup waktu itu saja, srkarang dirinya tidak mau mengulangnya lagi.
"Tidak mau!! Aku lebih baik dihukum untuk memuaskanmu atau memberikan ciuman ku secara gratis ke Ssaem saja." jantung Yoongi hampir copot mendengarnya.
Gila!! Gadis ini memang semakin lama tak memiliki rasa malu sama sekali!! Mungkin sudah cocok jika harus berkeluarga dengan kumpulan orang gila.
"Astaga mulutmu itu Kim Sooyeon!! Bisa tidak jika sehari kau tak mengeluarkan kata-kata mesum seperti itu?!"
"Tidak bisa, jika bersama Ssaem rasanya aku tak bisa menahan diri untuk tidak berucap mesum." dengan menunjukan cengirannya, seperti tak memiliki dosa saja.
Yoongi menghela nafas kasar, lama-lama bisa gila dirinya menanggapi gadis ini.
"Lupakan! Cepat kembalu ke kelasmu atau kau mau ku adukan ke Bibi Kim kalau kau nakal disekolah?!"
"Jangan jangan! Oke aku akan kembali ke kelas." lalu berlari melewati Yoongi, tetapi gadis itu tiba-tiba kembali kehadapan Yoongi.
"Ada yang ketinggalan." dengan cengirannya, Yoongi nampak bingung mendengarnya.
Hingga gerakan cepat yang dilakukan Sooyeon nampak membuat mata Yoongi melotot sempurna, jantungnya serasa ingin keluar dari tempatnya saja.
"Sampai jumpa Ssaem, aku kembali ke kelas dulu." dan hilanglah gadis itu dari hadapannya dengan bersorak senang.
Sedangkan Yoongi masih syok, saat dirinya tersadar lelaki itu berteriak.
"BERANINYA KAU KIM SOOYEON!" sialan!! Gadis itu menciumnya tanpa seizinnya. Untuk kedua kalinya bibirnya sudah tak perawan lagi!!
Awas saja kalau nanti bertemu, akan ia berikan hukuman pada gadis nakal itu karena sudah lancang mencium bibirnya.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Murid Mesum | Yoongi BTS
FanfictionNovel by Hyorim Jung Sooyeon itu sangat membenci pelajaran Matematika, tetapi karena yang mengajar adalah guru kesukaannya Min Yoongi dirinya pun terpaksa menyukainya juga. Pria yang bermuka datar itu entah kenapa mampu membuat Sooyeon jatuh cinta. ...