Kamis adalah hari liburnya.
Jadi, Kasey memutuskan untuk pergi berjalan-jalan pagi, seperti apa yang biasa dia lakukan ketika dia tidak sibuk. Berjalan membantunya bersantai dan menjernihkan pikiran. Dia menggunakan celana ketat hitam dan kaos longgar. Dengan botol minum yang terisi, dia membawa tas berolahraganya dan meninggalkan rumah.
Itu bukanlah alasan satu-satunya kenapa dia ingin berjalan-jalan hari ini. Hari ini adalah ulang tahun Kasey dan dia selalu suka menghabiskan waktu singkat untuk dirinya sendiri di hari ulang tahunnya. Matahari dengan perlahan menyingsing tinggi di balik awan ketika dia menatap langit yang memerah.
Kasey biasanya melewati rumah Jian dalam rute perjalanannya tapi berhubung dia tidak ingin melihat wajah Jian dalam kesempatan apa pun kecuali jam kerjanya, Kasey mengganti rute dan menuju ke arah sebaliknya. Dia memulai dengan langkah pelan dan berlari sebentar untuk pemanasan. Hari yang panjang sedang menantinya jadi dia tidak ingin terlalu lelah.
Di perjalanan pulang, Kasey berhenti sebentar di depan toko kue, yang sering dia kunjungi, dan membeli kue kecil dengan satu lilin untuk dirinya. Sebuah senyum terukir di bibir Kasey, dia berjalan pulang dengan sebuah kotak di tangan dan matanya menatap pada kotak itu dengan rasa humor rahasia. Tidak seperti banyak orang, Kasey memang menantikan ulang tahunnya dan dia suka merayakannya. Tapi saat favoritnya adalah ketika dia membeli kue untuk dirinya sendiri dan membuat harapan dengan sebuah lilin. Kasey sendirilah yang membuat hari ulang tahunnya istimewa.
Ketika Kasey kembali ke rumah, dia mendengar beberapa suara, yang diasumsikan datang dari dapur, Kasey segera melemparkan sneakers-nya ke samping dan melenggang ke arah suara tersebut, Ini masih sangat pagi dan dia tidak mengharapkan ibunya untuk bangun. yah Kasey, sebaliknya, pasti sudah pergi kerja sekarang. Dengan semua rentetan pertanyaan dalam pikirannya, Kasey memasuki dapur dan menemukan ibunya yang sedang menyiapkan sarapan.
Tanpa bisa dikendalikan senyumnya merekah lebar—walaupun ibu Kasey selalu bangun lebih awal di hari ulang tahunnya dan memanggang kue wortel miliknya yang terkenal. "Ibu," Kasey berbisik walaupun dia tidak perlu melakukannya karena hanya ada Kasey dan ibunya di rumah. "Aku tidak bisa mempercayaimu."
"Ini adalah tradisi," jawab ibunya, memeriksa kue di dalam oven. "Tentu saja, Ibu tidak ingin melewatkan hari ulang tahunmu." kemudian, dia berjalan ke arah putrinya untuk mengalungkan kedua tangannya di tubuh Kasey. "Selamat ulang tahun, sayangku. Kau adalah anak perempuan terbaik yang bisa aku miliki."
"Ibu hanya mengatakannya saja," ucap Kasey, tertawa sambil memeluk kembali ibunya. "Bu, aku minta maaf untuk segalanya—belakangan ini aku mengabaikan Ibu dan Ayah tapi itu karena aku sangat sibuk."
Ibunya tahu betul kalau Kasey adalah anak berdedikasi dan dia tidak akan pernah mengabaikan mereka. Dia masih sama seperti saat masih kecil. Kasey selalu sangat peduli dengan orang tuanya dan meletakkan orang tuanya di tempat yang tinggi di dalam kehidupannya. Pendapat mereka selalu penting bagi Kasey.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Keeper (Pengasuh Huan)
RomanceKetika seorang mahasiswi, Kasey Whitton, menerima pekerjaan menjadi seorang pengasuh bayi untuk seorang duda, Jian Li, dia tidak menduga akan jatuh cinta dengan bayi yang baru lahir tersebut-atau dengan Jian. ...
Wattpad Original
Ada 1 bab gratis lagi