Bab 02 Mentari Pratiwi

858 33 3
                                    

Gadis cantik,bibir ranum yang indah,mata coklat yang menarik,tubuh mungil yang semakin membuatnya semakin imut,dan polos,anak keluarga kaya tapi ia tidak memperlihatkannya pada semua orang,ia mengajari anak jalanan belajar melalui buku yang ia punya waktu kecil,berbagi ilmu? Ya. Dia membaginya kepada mereka dan menjadi pembimbing mereka.

"Baik adik-adik,pelajaran hari ini kita sudahi ya,gimana belajarnya seru ga?" Tanya Mentari kepada anak-anak yatim piatu yang tidak mampu bersekolah

"Seru banget kak" ucap mereka serempak

"Berarti besok sore kita lanjut lagi ya?"

"Iya kak"

"Yaudah kalo gitu kakak pulang dulu, assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Sepulang dari tempat kumuh para anak yatim piatu itu yang ia rubah menjadi sekolah sederhana, Mentari pulang dan harus menerima banyak pertanyaan dari kedua orangtuanya.

"Assalamualaikum" salam Mentari saat memasuki rumahnya yang megah itu.

"Waalaikumsalam,Tari kamu dari mana jam segini baru pulang ha? Kamu masih suka ke tempat kumuh itu?" Tanya Bunda Maria Aditama ibu kandung Mentari Pratiwi Aditama

Mentari menghela nafas panjang "iya bunda, Mentari seneng kok bisa ngajarin mereka,karena kan mereka gak punya biaya buat sekolah maka dari itu Mentari dengan senang hati akan mengajari mereka sampe pandai"

"Mentari kamu itu berapa kali dimarahin sama ayah kamu karena ini,tapi kenapa kamu masih aja ngelakuin ini?"

"Bunda sama ayah kenapa sih kok kek yang gak suka gitu? Mentari tuh menolong mereka bunda,mereka tuh butuh pendidikan tapi karena biaya mereka gak bisa makanya Mentari ngajarin mereka apa adanya"

"Kalo kamu kek gini terus yang ada ayah kamu tuh makin gak suka sama kelakuan kamu,gimana kalo Abang kamu tau?"

"Udahlah Bun Mentari gak mau debat sama Bunda, Mentari mau keatas ya cape,dah bunda" ujarnya lalu melenggang pergi ke kamarnya.

"Mentari mentari kamu tuh terlalu baik padahal kamu anak berada,anak yang lain tuh pada manja sedangkan kamu sungguh mandiri,anak polosnya bunda ternyata udah dewasa"

NichotarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang