Bab 10 Teringat Rocka

411 12 0
                                        

Selamat Malam! Sebelum tidur baca cerita dulu lah wkwk, kalo waktu kecil sama bunda,mama,emak,atau umi,diceritain cerita si kancil anak nakal biar tidur wkwk nah kalo skrg aku yg bikin cerita hhi.

Happy Reading! Vote,komentarnya guys! Maaf kalo misalnya typo bertebaran🙏🏻

"Lupakan dan ikhlaskan kepergiannya,dia udah bahagia disana yang meninggal udah bahagia diatas sana,dan yang udah pergi demi yang lain mungkin sedang tertawa dengan yang baru"
-Mentari Pratiwi Aditama-

Nicho mengikuti langkah Mentari yang tadi ngambek karena ulah anak geng-nya,ia tetap harus menjalankan tugasnya untuk menjaga Mentari dan mengantarkan gadis itu pulang dengan selamat sesuai dengan permintaan Riko dan Bang Satria kakak dari gadisnya itu.

Tunggu apa katanya tadi? Gadisnya? Belum menjadi gadisnya bukan? Tapi kenapa ia bilang jika itu Gadisnya?

Mentari merasa ada yang mengikutinya dari belakang pun menengok dan dapat ia lihat dibelakangnya ada Nicho dengan motor sportnya berjalan dengan pelan mengikuti langkah kakinya.

Mentari berhenti lalu menatap Nicho malas "ngapain kamu ngikutin aku?"

"Naik" ucap Nicho

"Gak mau mending kamu gih nanti kamu dicariin sama mama papa kamu hussss sana sana males tari liatnya" usir Mentari

Nicho terkekeh geli melihat kelakuan Mentari yang seperti anak kecil "udah naik entar ada lelaki yang ganggu lagi,mau Lo?"

"Ya-ya aku kan berani"

"Yakin Lo berani?" Tanya Nicho

"I-ya aku berani" jawabnya tegas

"Tapi gue gak percaya"

"Udah ah males liat orang kek kamu" ujar Mentari lalu berlalu meninggalkan Nicho

Nicho terus mengikuti kemana arah gadis itu pergi,melajukan motornya dengan kecepatan kecil bahkan seperti merayap di aspal.

"Udah mending naik" ucap Nicho tegas

"Aku bukan anak kecil,mending kamu pulang gih sana" usir Mentari karena merasa risih Nicho mengikutinya

"Yaudah satu pesan gue,hati-hati anak Avatar tidak memandang bulu" bisik Nicho ditelinga Mentari,membuat Mentari merinding

"Okelah kalo emang Lo gak akan ikut,bye tari" ujar Nicho tapi sebelum pergi Nicho merasakan jika tangannya ada yang menggenggam,lalu menengok "kenapa?" Tanyanya pura-pura tidak tahu jika Mentari sekarang sedang ketakutan

"Oke aku ikut"

"Ikut apa?" Tanya Nicho pura-pura tidak tahu

"Ikut pulang bareng Nicho" ujarnya pelan bahkan seperti orang tengah berbisik

"Good girl" ujar Nicho sembari mengacak-acak rambut Mentari,lalu menyuruh Mentari untuk naik ke motor sportnya.

Setelah sampai didepan gerbang rumah Mentari,Nicho mematikan mesin motornya "makasih Nicho" ujar Mentari

"Sama-sama cantik" ujar Nicho mengedipkan sebelah matanya genit

Blush. Mentari membeku mendengar ucapan Nicho barusan,pipinya memerah seperti kepiting rebus.

"Cie blushing haha"

Mentari berdecak sebal "hushh enak aja gak juga sok tau kamu"

"Masa sih" ujar Nicho

"Iya,udah sana pulang" usir Mentari

"Lo ngusir gue?" Tanya Nicho

"Iyalah siapa lagi? Setan?"

NichotarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang